web analytics
AD PLACEMENT

Bahtsul Masa-il Kubro ke-VII Pondok Pesantren Putri HM Al-Mahrusiyah Lirboyo Kediri

Bahtsul Masa-il Kubro ke-VII PP. Putri HM Al-Mahrusiyah Lirboyo Kediri
AD PLACEMENT
0 0
Read Time:5 Minute, 29 Second

Kediri, Elmahrusy Media. Pondok Pesantren Putri HM Al-Mahrusiyah Lirboyo kembali selenggarakan acara Bahtsul Masaail Kubro (BMK) yang Ke-VII pada Ahad (08/12) pagi. Acara yang digelar di Aula Al-Misky (Pondok Pesantren Al-Mahrusiyah III Ngampel) ini mengundang 36 Delegasi dari Pondok Pesantren Putri di wilayah Jawa Timur, meliputi perwakilan tiap Asrama PP. Putri HM Al-Mahrusiyah (internal) serta segenap unit Pondok Pesantren Lirboyo, seperti PP. Hidayatul Mubtadiat, PP. Darussalam, PPTQ, P3HMQ, dan PP. Al-Baqoroh (eksternal). Selain unit Lirboyo, acara BMK ini diikuti juga oleh beberapa Pondok Pesantren di Jawa Timur, diantaranya PP. Fathimiyah Tambak Beras, PP. Zainul Hasan Genggong, dan PP. Fathul Ulum Kwagean.

Pada kesempatan kali ini, kami menghadirkan Bapak M. Ihsanuddin Ishaq sebagai Mushohih, dan Agus M. Sholahuddin Al-Ayyubi beserta segenap Dewan Rois LBM Putri HM Al-Mahrusiyah sebagai Dewan Perumus BMK ke-VII.

Acara dimulai pada pukul 07.00 WIB. Para delegasi disambut dengan iringan sholawat yang dibawakan Tim Habsyi Al-Mahrusiyah, dilanjut dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an dan sambutan-sambutan. Dalam hal ini, sambutan disampaikan oleh KH. Melvin Zainul Asyiqien selaku Dzurriyyah PP. HM Al-Mahrusiyah.

Beliau menyampaikan sebuah qoidah:

AD PLACEMENT

حكم الوسائل كحكم المقاصد

“Hukum sarana (media) itu sama dengan hukum tujuan.”

“Jika maqashid (tujuan)-mu pintar, maka wasail (media)-nya ya dengan musyawarah. Namun ada satu rambu yang harus ditaati, yaitu:

وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ

AD PLACEMENT

“…Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting)…”

Firman Allah dalam QS. Al-Imran: 159 ini kemudian dijelaskan oleh KH. Melvin Zainul Asyiqien, “Kalau masuk forum musyawaroh itu hatinya harus bersih. Dalam menyampaikan pendapat, hendaknya tetap tenang, jangan فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ. Sebenar-benarnya jawaban, kalau disampaikan dengan فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ, maka tidak diterima. Namun, bukan berarti musyawaroh harus lemah lembut seperti, ‘Ngapunten kulo izin bertanya…dst’ nanti tidak selesai-selesai. Yang penting ditata niatnya, barulah nanti فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِ”

Pada pukul 08.47 WIB, acara inti pun dimulai. Forum diskusi kali ini menjadikan Al-Qur’an Song sebagai tema pembahasan pada jalsah ula. Sebagaimana dipraktikkan Dewa 19 dalam lagu “KULDESAK”, Pak de Ahmad Dhani mengawali lagu bertemakan Islami ini dengan lantunan Al-Fatihah yang diiringi musik. Hal serupa juga dilakukan oleh video Mars Syubbanul Wathon yang dipublikasikan oleh channel youtube “NITIZEN CREATOR” pada malam tasyakuran anugerah Pahlawan Nasional H. Usmar Ismail. Video ini dikalim sebagai kreasi NU dengan jalan kebudayaannya yang digelar pada 22 November 2021 lalu.

Fenomena yang tak kalah menarik datang dari lagu “Si Udin” yang diciptakan Wali Band. Lagu yang populer kisaran tahun 2008 ini memiliki lirik yang menggelitik, yaitu ayat Al-Qur’an yang digubah dalam bentuk musik; “Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina adzabannar”.

AD PLACEMENT

Kasus-kasus diatas memicu pro-kontra di kalangan masyarakat. Beberapa menganggap bahwa hal tersebut sebagai bentuk membumikan dan menyebarluaskan Al-Qur’an agar bisa diterima oleh semua kalangan. Bahkan beberapa orang berpendapat bahwa “Kapan lagi para penikmat konser mau membaca Al-Qur’an dan mengingat Allah SWT jika tidak ada orang-orang seperti mereka?”. Namun, ada juga yang mengkritik bahwa tindakan diatas sangatlah tidak pantas dan termasuk tindakan menafikan kemuliaan Al-Qur’an.

Berbagai pertimbangan membuahkan perdebatan panjang. Adu argumen antar peserta pun berlangsung hingga pukul 11.30 WIB. Setelah itu, para peserta diberi waktu satu jam untuk ishoma sebelum masuk pada jalsah tsani.

Pada jalsah tsani, Bahtsul Masaail Kubro Ke-VII ini mengangkat tema Mesin Penyembelih Mekanik. Proses penyembelihan tersebut diawali dengan membius hewan, baik dengan cara memukul atau menggunakan listrik dengan tegangan tertentu. Setelah itu, barulah sang operator mulai mengoperasikan mesin tersebut pada hewan yang akan disembelih, dan hewan tersebut akan terpotong dengan sendirinya. Penyembelihan semacam ini akhirnya dipertanyakan, “Apakah hal tersebut sah secara syariat?”

Meski hari semakin sore, para peserta tetap semangat dan antusias hingga acara selesai dengan tuntas. Forum diskusi ini menjadi ajang penempatan keterampilan, kreatifitas dan kualitas intelektual santri di Pesantren. Berbekal niat dan tekad, para santri dituntut untuk berani mengemukakan pendapat dengan dalil-dalil ibarot sebagai penguat.

Usai jalsah tsani, para peserta melaksanakan break sholat ashar di tempat transit delegasi. Acara dilanjut dengan penyampaian pesan-kesan dari PP. Tarbiyatun Nasyiat Jombang sebagai perwakilan dari Delegasi Eksternal. Setelah itu, sambutan selanjutnya disampaikan oleh Agus. H. Izzul Maula Dhiyaullah selaku Ketua Umum Lajnah Bahtsul Masa-il PP. HM Al-Mahrusiyah.

“Perempuan itu tiangnya negara. Dan pendidikan anak itu dimulai dari bagaimana cara Ibunya mendidik. Oleh karena itu, sebagai seorang Perempuan, kalian harus punya dasar yang kuat demi meningkatkan kualitas sebuah negara.” Tutur Beliau Agus Izzul.

Selanjutnya, untaian kalam hikmah disampaikan oleh Agus H. Ahmad Nasyruddin Moenir. Beliau menyampaikan sebuah hadist;

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ

“Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya, maka Allah akan memahamkan orang tersebut dalam urusan agama.” (HR. Bukhari no. 71 dan Muslim No. 1037).

Beliau berpesan, “Menjadi faqih itu harus. Apalagi njenengan sebagai Perempuan, yang nantinya akan menjadi Madrasatul Ula bagi putra-putri panjenengan.”

“Ilmu itu bisa diraih dengan belajar (العلم بالتعلم), tapi kemanfaatan ilmu didapat karena ridlo Guru (الأنفع بالرضا). Adapun barokah, itu diperoleh sebab khidmah  (البركة بالخدمة)”

Beliau kemudian menyampaikan salah satu dawuh KH. An’im  Falahuddin Mahrus, “Berkhidmah pada ilmu sama dengan berkhidmah pada ahli ilmu. Dan berkhidmah pada ahli ilmu sama dengan berkhidmah pada Allah SWT.”

“Semoga njenengan termasuk orang-orang yang dikehendaki Yang Maha Kuasa untuk يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ.” Terakhir, beliau dawuh, “Ngilmunono ilmu ben njenengan bener-bener ngilmu.” Pungkas Beliau.

Usai Mau’idloh Hasanah, acara dilanjutkan dengan Pembacaan Hasil Rumusan Bahtsul Masa-il Kubro ke-VII yang disampaikan oleh Bapak Mukhtarobi. Pada pukul 17.15 WIB, acara diakhiri dengan do’a bersama yang dipimpin oleh Bapak Ahmad Effendy Kamaluddin dan diikuti dengan khidmat oleh seluruh peserta, panitia, perumus, mushohih, dan asatidz yang hadir dalam acara Bahtsul Masa-il Kubro ke-VII Pondok Pesantren Putri HM Al-Mahrusiyah Lirboyo Kediri.

Wallahu A’lam.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

AD PLACEMENT

Struggle

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Haul Almarhum Almaghfurlah KH. Abdul Karim wa Zaujatihi Wa Dzurriyyatihima

Haul Almarhum Almaghfurlah KH. Abdul Karim wa Zaujatihi Wa Dzurriyyatihima

Pesan-Pesan Gus Reza Dalam Pembekalan Mudik Santri

Pesan-Pesan Gus Reza Dalam Pembekalan Mudik Santri

Muwadda’ah Asrama Al-Misky, Berikut Untaian Kalam Hikmah Murobbi

Muwadda’ah Asrama Al-Misky, Berikut Untaian Kalam Hikmah Murobbi

Ngaji Gus Reza: Al-Qur’an sebagai Mukjizat yang Never-Lasting

Ngaji Gus Reza: Al-Qur’an sebagai Mukjizat yang Never-Lasting

Gus Reza Mengingatkan Tafaqquh Fi ad-Diin dalam Acara Buka Bersama

Gus Reza Mengingatkan Tafaqquh Fi ad-Diin dalam Acara Buka Bersama

Ngaji Gus Reza: Ilmu itu Sportif dan Objektif

Ngaji Gus Reza: Ilmu itu Sportif dan Objektif

AD PLACEMENT