Kediri, Elmahrusy Media.
Dalam acara Haflah Akhirussanah yang diselenggarakan pada Sabtu (14/06) di Aula Al-Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo ini berjalan meriah dengan diikuti oleh segenap para wisudawan, baik dari tingkatan KB, TK, SD, MTs, SMP, MA, SMK, Madin, MQQ, yang berada di bawah naungan Yayasan Al-Mahrusiyah. Juga tidak lupa, acara itu turut dihadiri oleh segenap para wali santri dari wisudawan.
Sedikit banyak mengapersepsi dan merefleksikan dari apa yang disampaikan oleh Dr. KH. Abdul Adib yang berkesempatan memberikan sambutan atas nama wali santri; setidaknya Gus Reza menyampaikan beberapa hal. Terutama perihal silaturahmi, terutama untuk para alumni.
“Menyempatkanlah diri untuk sambang pondok pesantren, untuk tetap sambung silaturahmi ke pondok pesantren, untuk tetap silaturahmi ke guru-guru kita.”
Beliau terus mengingatkan perihal pentingnya ikatan seorang santri dengan pondoknya, seorang murid dengn gurunya.
Tidak lupa, Gus Reza juga menekankan perihal akhlak dan perilaku yang terpuji.
“Qimatul mar’i an akhlaqihi, harga seseorang itu dilihat dari akhlaknya.”
“Setinggi apapun ilmu kalian jika tanpa akhlak, maka tidak akan ada harganya. Mau sehebat apapun paangkat kalian jika tanpa akhlak, maka tidak akan ada artinya.” Lanjut Rektor UIT Lirboyo itu.
Dengan seorang santri itu berakhlak, maka tidak hanya menyelamatkan kualitas dirinya sebagai pribadi. Karena seorang santri juga bertanggung jawab atas reputasi orang tua, guru-guru, dan pondok pesantren yang melekat di pundaknya.
“Bukan sebagai tuntutan, jadikan itu sebagai motivasi.”
Gus Reza juga menyorot perihal realita yang terjadi bagi para wisudawan yang tidak bisa meneruskan mondok di Al-Mahrusiyah, harus pindah pondok atau bermasyarakat, dengan mengingatkan untuk terus meneruskan mengajinya.
“Tetap mengaji, tingkatkan ngaji kalian untuk melanjutkan pendidikan.”
“Kalau mau pindah pondok, pindahlah ke pondok yang sehaluan. Kalau mau pindah kamar, pindahlah ke kamar yang sehaluan. Supaya bisa meneruskan mengajinya.”
Terakhir, Gus Reza berharap untuk tetap bisa saling mendo’akan dan memaafkan. Terutama perihal do’a untuk semua lembaga yaang berada di bawah naungan Yayasan Al-Mahrusiyah yang kurang lebih mencapai 17 lembaga.
“Mohon do’anya, semoga lembaga-lembaga tersebut istiqomah, dapat ridho dari para masyayikh.”
Tidak lupa, beliau turut mendo’akan kepada para wisudawan, berharap semoga mendapatkan ilmu yang manfaat dan barokah, dapat berguna di masyarakat, dan mempunyai akhlak yang terpuji.
Wallahu a’lam.