Hari Santri Nasional: Momen Untuk Mengingat Serta Meneruskan Perjuangan Membela Agama, Nusa, dan Bangsa

Azka Zulfarrohman Oktober 22, 2024 3 min read

AD PLACEMENT

Read Time:2 Minute, 14 Second

Kediri, Elmahrusy Media. Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah Lirboyo Kota Kediri memperingati Hari Santri Nasional Tahun 2024. Rangkaian kegiatan dimulai dengan Khotmil Qur’an pada Hari Senin (21/10) siang, bertempat di Musholla PPHM Al-Mahrusiyah Putra Lirboyo.

Puncak Peringatan Upacara Hari Santri dilaksanakan pada Selasa (22/10) pagi. Pada peringatan Hari Santri Nasional 2024 juga ditampilkan berbagai pertunjukan pentas seni, diantaranya Atraksi Pencak Silat Pagar Nusa dan Gasmi, Drama, Orasi, serta Paduan Suara. Acara ini dihadiri oleh beliau Agus. H. Izzul Maula Dliyaullah, Ning. Hj. Nafisah, Bapak Ibu Guru MA dan MTs Al-Mahrusiyah, beberapa Pengurus Pondok baik putra maupun putri, Siswa-siswi Kelas XII MA Al-Mahrusiyah serta Siswa Kelas IX MTs Al-Mahrusiyah.

Gus Izzul menegaskan bahwasanya peringatan hari santri bukanlah momen tahunan saja, melainkan sebagai teladan bagi kita untuk memperingati perjuangan ulama, santri dan para pahlawan dalam memperjuangkan Kemerdekaan Republik Indonesia,

“Upacara Hari Santri bukanlah momen tahunan, tapi sebagai momen untuk -mengenang kembali jasa-jasa ulama-ulama dan pahlawan kita, mereka rela mengorbankan darah mereka, jiwa dan raga mereka, untuk memperebutkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, mari kita isi kemerdekaan yang diraih susah payah ini dengan hal-hal yang positif, mari kita pupuk diri kita agar menjadi pribadi yang bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa,” Tutur Gus Izzul.

AD PLACEMENT

Also Read: Gus Reza: “Jangan Sampai Kalian Meninggalkan yang Namanya Berdo’a!”

Beliau menambahkan bahwasanya peringatan hari santri juga menjadi ibrah bagi kita semua perihal ketaatan kepada guru-guru kita, bagaimana di zaman dahulu santri yang awalnya memegang pena dan buku, tiba-tiba diperintah sang kiai (guru) untuk memegang senjata melawan penjajah,

“Kita bisa meneladani ulama, dan santri zaman dahulu dalam memperjuangkan kemerdekaan, bagaimana santri yang awalnya membawa pensil dan buku diperintah Sang Kiai untuk mengangkat senjata melawan penjajah, mereka santri berangkat berperang melawan penjajah, berkat keyakinan dan ketaatan, atas ridho Allah mereka diberi kemenangan. Mari kita jadikan ini sebagai ibrah serta renungan bagi kita untuk mentaati para kiai dan guru-guru.” Ujar Putra Yai Imam ini.

Terakhir, beliau berpesan kepada seluruh santri untuk selalu berakhlak dan memiliki tata krama terhadap semua orang, walaupun beragam macam perbedaan tapi jangan sampai hal itu menjadi sumber perpecahan.

Also Read: Halal Bi Halal Asrama Al-Misky, Pererat Silaturahmi Antar Santri

“Sekarang ini, kita tidak kekurangan orang-orang pintar tapi krisis orang-orang benar, baik adab atau perilakunya, sekarang ini banyak anak muda terdegradasi moralnya, di pondok pesantren kita dididik untuk menjadi pribadi yang baik, menuntut ilmu agama. Mari kita sama-sama berpegangan tangan, Bersatu, dibawah pemimpin yang baru, berbeda itu hal yang wajar, perpecahan bukan yang kita inginkan, mari kita wujudkan Indonesia emas 2045, 1 abad Republik Indonesia. kemudian, menyongsong Pilkada Tangggal 27 November untuk memilih pemimpin yang baik dan amanah, mari kita bersama-sama untuk mendoakan pemimpin kita agar adil dan mengemban amanah yang sebaik-baiknya.” Ucap Ketua GP Anshor Kediri ini.

AD PLACEMENT

Also Read: Halal Bi Halal Keluarga Besar Yayasan Al-Mahrusiyah