1 0

Kediri, Elmahrusy Media.

Haul ke 14 sang maha guru, sinar cahaya, pelita ketenangan, suri tauladan, sosok yang mengayomi semua santri, serta pengarah jalan menuju ridho-Nya.

Sabtu malam ahad (16/8/25) di sebelah utara tanah lirboyo tepatnya di bumi Ngampel, acara peringatan mengenang kembali wafatnya K.H. Imam Yahya Mahrus diselenggarakan, ratusan bahkan ribuan santri Al Mahrusiyah dan juga para alumni serta wali santri berbondong-bondong menghadiri acara haul ke 14 ini.

Acara ini di selenggarakan di Pondok Pesantren HM Al Mahrusiyah III, tepat hampir seluruh sudut pesantren ditempati para insan yang tidak lain hanya ingin mengharap barokah dan mengobati rindu yang tidak dapat lagi dibendung, rindu akan sosok penyejuk jiwa.

Haul pada kali ini ada sedikit hal yang berbeda, pasalnya haul tahun ini dilaksanakan di bulan agustus, tepat keesokan paginya peringatan yang ke 80 kemerdekaan bangsa Indonesia di laksanakan, sehingga hiasan tempat acara tidak hanya dihiasi dengan hiasan lampu-lampu sejuk yang bersinar, tapi juga sedikit lampu merah putih di tepi jalan lapangan pertanda peringatan kemerdekaan.

Langit yang tenang, ratusan bintang-bintang dan rembulan dengan sinarnya, seakan ikut hadir hurmat haul menemani para jamaah yang dengan khidmat melantunkan dzikir tahlil yang dikumandangkan.

Acara demi acara terlaksana dengan baik, mulai dari iftitah, tawassul, tahlil, doa dan pembacaan maulid yang dipimpin oleh Habib Ahmad Idris Al-Habsyi, setelahnya dilanjut oleh beberapa sambutan-sambutan, mulai dari sambutan keluarga oleh K.H Reza Amhad Zahid L.c M.A, dalam sambutannya beliau sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat atas terlaksananya acara ini, tak lupa beliau mengapresiasi kepada seluruh alumni yang hadir dari Jawa barat, Jawa tengah, Sumatra, Kalimantan dan yang lainnya, yang dengan kompak berangkat rombongan bersama atau berangkat dari satu hari sebelum acara.

setelahnya sambutan walikota Kediri yakni bu Vinanda Prameswati Sh, M.K.n setelah itu pembacaan manaqib Almaghfurlah K.H. Imam Yahya Mahrus oleh K.H M Ashfiya Hamida, dan dilanjut oleh K.H. Abdullah Kafabihi Mahrus yang berkenan menyampaikan sambutannya atas nama keluarga Masyayikh lirboyo.

Dalam sambutannya beliau menuturkan bahwa salah satu kunci berkembangnya Pondok Pesantren Lirboyo adalah diberikan kerukunan antar Dzuriyyah Lirboyo, beliau berdoa untuk terus diberikan kerukunan sebab kerukunan adalah kekuatan yang dahsyat.

Dalam manaqib abah yai imam, K.H. M Ashfiya Hamida menuturkan kelahiran yai imam yang masih menjadi khilaf, menurut catatan keluarga beliau lahir pada tanggal 1 Agustus 1949 menurut K.H. Maimoen Zubair beliau dilahirkan pada desember 1948, ntah Wallahu A’lam.

Setelah pembacaan manaqib abah yai imam selesai disampaikan oleh K.H Ashfiya, dilanjut Mauidhoh hasanah yang disampaikan oleh Prof. Dr K.H. Said Aqil Sirodj, beliau membuka mauidhohnya dengan menyampaikan bahwasannya Kiai Imam ini adalah Kiai, Aktivis dan Pejuang, beliau juga menyampaikan bahwa Kiai Nahdlotul Ulama tidak hanya berjuang untuk agama tapi juga berjuang demi negara, para Nahdliyin sejak dulu dan seterusnya akan selalu berkomitmen memperjuangkan agama sekaligus memperjuangkan tanah airnya.

Setelah Mauidhoh hasanah selesai, dilanjut dengan qiroatul Qur’an dan qosidah oleh Prof Dr. K.H Said Agil Al-Munawwar, setelahnya doa serta penutup acara haul pada malam hari ini, setelah acara selesai beberapa tamu undangan para masyayikh dan habaib diarahkan menuju maqbaroh untuk ramah tamah serta ziaroh abah yai Imam.

About Post Author

Mad'haan

abhaanjabi@gmail.com

Happy

0 0 %

Sad

0 0 %

Excited

0 0 %

Sleepy

0 0 %

Angry

0 0 %

Surprise

0 0 %