web analytics
AD PLACEMENT

Mengenal Nu’aiman bin Amru bin Rafaah

AD PLACEMENT
0 0
Read Time:3 Minute, 55 Second

Siapa sih yang tidak kenal dengan Nu’aiman?. Salah satu sahabat Rassalullah dari Bani Najjar, kisah Nu’aiman memeang jarang terdengar ditelinga, dibanding kisahnya Abu Nawas. Tak heran lagi para sahabat menyaksikan nabi memberikan hukman untuk Nu’aiman karena ia mabuk, walaupun gemar sekali dengan mabuk-mabukan, namun rasa cinta kepada nabi tidak ada tandinganya. Hingga Riwayat Nabi Muhammad SAW mengatakan bawahsanya “ Nu’aiman dijamin masuk surga sambil ketawa.”

Nu’aiman dikenal sebagai orang yang jenaka, seperti disebutkan dalam buku karya H. Ahmad Zacky El-Syafa yang berjudul “Ternyata Kita Tak Pantas Masuk Surga”.

Pada masa perperanga Nu’aiman sering sekali mengikuti langkan beliau dalam medan perperangan salah satunya yaitu perang Badar, mungkin dalam bayangan kita suasana saat zaman Nabi Muhammad SAW dahulu adalah suasananya serius, berperang dan sebagainya. Terlebih di daerah padang pasir yang suasananya panas.

Jarang terlintas di benak kita jika ada sahabat Nabi Muhammad SAW yang berani melucu dan bahkah mengerjai Rasulullah. Bukannya marah, Nabi akhir zaman justru terpingkal-pingkal dibuatnya.

AD PLACEMENT

Karena kecintanya Nu’aiman kepada sang Nabi, hingga ia berkeingginan bertemu dengan beliau. dengan ia pun mencari cara yaitu dengan bermabuk-mabuk dahulu, para sahabat pun melaporkanya ulah Nu’aiman kepada sang Nabi, mengetahui hal itu Nabi pun memeberi hukuman kepada Nuaiman.

Dalam riwayat Imam Ibnu Hajar dalam Kitab Fathul Bari menceritakan bahwa pada zaman Rasulullah SAW. Nu’aiman dan anaknya yang bernama Abdullah dihukum karena mabuk.

Riwayat ini menjadi kuat menurut Ibnu Abdil Barr sebab ada riwayat al-Zubair bin Bakkar dari Muhammad bin Amr bin Hazm. Diceritakan, “Saat itu di Madinah ada seorang lelaki yang selalu mabuk. Ia diantar bertemu Rasulullah SAW, kemudian Rasulullah SAW memukulnya dengan sandal. Para sahabat pun disuruh Rasulullah SAW memukulnya dengan sandal dan ditaburi debu. Saat sudah banyak debunya, seorang sahabat melakukan sumpah serapah, “Semoga Allah melaknatmu.” Rasulullah SAW yang mendengar hal tersebut lantas segera menegur orang itu. Rasulullah mengatakan, “Jangan begitu, walaupun dia pemabuk, tapi dia mencintai Allah dan Rasul-Nya.”

Sementara, dalam riwayat lain, Nu’aiman dan anaknya bukan hanya sekali mabuk. Menurut Imam Ibnu Abdill Barr, Nu’aiman mabuk sebanyak lebih dari 50 kali.

AD PLACEMENT

Akhirnya ia dihukum berkali-kali oleh Rasulullah SAW dan sahabat lainnya. Namun, Nu’aiman memiliki sifat jenaka yang selalu membuat Rasulullah SAW terhibur.

Dan terdapat kisah lagi yang mana Nu’aiman pernah berulah sampai-sampai membuat Rasulullah SAW tersenyum hingga nampak gigi gerahamnya. Dikisahkan, pada suatu hari Nu’aiman pernah diajak berdagang oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq bersama sahabat yang lain untuk pergi ke negeri Syam. Salah satunya ada Suwaibith bin Harmalah.

Begitu hari mulai menjelang siang, Nu’aiman yang sudah lapar menghampiri Suwaibith yang saat itu ditugaskan untuk menjaga makanan. Suwaibith dengan sikap penuh amanahnya tentu menolak saat Nu’aiman hendak meminta satu potong roti untuknya.

Hingga Nu’aiman berkata, “Kalau memang begitu, artinya kamu setuju saya buat ulah.” Nu’aiman pun berjalan ke pasar dan mencari-cari wilayah yang menjual hamba sahaya atau budak. Hingga kemudian Nu’aiman berkata kepada orang-orang di sana bahwa ia memiliki hamba sahaya dengan harga yang sangat murah.

AD PLACEMENT

Nu’aiman juga menyebutkan, hamba sahaya yang dimilikinya hanya memiliki satu kekurangan yakni berteriak “bahwa dirinya orang yang merdeka bukanlah hamba sahaya.”Orang-orang di sana pun tertarik dan Nu’aiman mengajaknya mengadap Suwaibith.

“Itu ada orang yang berdiri sedang menjaga makanan, itu hamba sahaya saya,” kata Nu’aiman menujuk Suwaibitith yang sedang menjaga makan kepada orang-orang yang ingin membeli Suwaibith untuk dijadikan hamba sahaya.

Mereka pun memberikan uang pada Nu’aiman dan menghampiri Suwaibith untuk menangkapnya. Nu’aiman yang mendapakan uang itupun segera bergegas untuk membeli makan, dan meninggalkan Suwaibith yang sedang berdepat oleh orang yang membelinya dari Nu’aiman.

Suwaibith yang terkejut dipaksa ikut oleh orang yang katanya telah membelinya dari sesorang, kemudian Suwaibith berkata, “Saya bukan hamba sahaya, saya orang merdeka,” karena orang yang telah membelinya tau kekuranganya ia pun berkata kepada Suwaibith “ sudalah aku sudah tau kekuranganmu bahwasnya kau pasti berkata begitu.”

Tak berselang lama, Abu Bakar Ash-Shiddiq pun kembali dan mencari-cari Suwaibith yang dijawab oleh Nu’aiman kemudian, “Sudah saya jual, wahai Abu Bakar.”

Nu’aiman pun menceritakan dengan jujur apa yang terjadi pada Abu Bakar, kemudian Suwaibith kembali ditebus oleh Abu Bakar dari orang-orang Syam itu. Sampailah kisah tersebut ke telinga Rasulullah SAW. Kisah ini yang membuat Rasulullah tertawa hingga menunjukkan gigi gerahamnya di depan para sahabat.

Perawi hadits mengatakan, bahkan setelah satu tahun berlalu, bahkan Rasulullah SAW pun selalu menceritakan kisah Nu’aiman dan Suwaibith ini kepada para tamunya.

Dari ini kita bisa memetik pelajaran dari kisah nu’aiman yang mana sangatlah gemar membuat ulah hanya untuk menghibur Nabi Muhammad SAW “ kasih sayang terhadap nabi dan islam tidak harus dilakukan dengan serius dan islam sendiri juga menerima humor yang membawa kebaikan tetap dalam batas dan sebagai manusia jangan lah mudah berperasangka buruk terhadap orang lain.”

Oleh: flora indahsari.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

AD PLACEMENT

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Imam Al-Ghazali, Pengarang Kitab Al-Hikmah Fi Makhluqatillah

Imam Al-Ghazali, Pengarang Kitab Al-Hikmah Fi Makhluqatillah

Biografi Syaikh Al Zarnuji, Pengarang Kitab Ta’limun Muta’alim

Biografi Syaikh Al Zarnuji, Pengarang Kitab Ta’limun Muta’alim

Kiai Raden Asnawi, Salah Satu Pendiri dan Penggerak NU

Kiai Raden Asnawi, Salah Satu Pendiri dan Penggerak NU

Tips Awet Muda Ala Imam Abu Syuja’

Tips Awet Muda Ala Imam Abu Syuja’

HSN 2024. Telusur Ulang & Merenungi Peran Serta Pemikiran KH. Hasyim Asy’ari Dalam Memperjuangkan Kemerdekaan

HSN 2024. Telusur Ulang & Merenungi Peran Serta Pemikiran KH. Hasyim Asy’ari Dalam Memperjuangkan Kemerdekaan

Jejak Prestasi Gus Dur

Jejak Prestasi Gus Dur

AD PLACEMENT