web analytics
AD PLACEMENT

Pondok Pesantren Lirboyo Gelar Seminar Bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Pondok Pesantren Lirboyo Gelar Seminar Bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
AD PLACEMENT
2 0
Read Time:3 Minute, 7 Second

Kediri, Elmahrusy Media. Suasana hangat menyelimuti Aula Al-Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo dalam acara Seminar Pesantren Ramah Anak pada Jum’at, (24/10) sore. Acara ini dihadiri oleh para Ibu Nyai, Nawaning, serta Pimpinan dan Keamanan seluruh unit Pondok Pesantren Putri di lingkungan Lirboyo. Moment ini menjadi ruang silaturahmi sekaligus refleksi bersama untuk memperkuat komitmen Pesantren dalam mewujudkan lingkungan yang aman, nyaman, dan bermartabat bagi seluruh santri.

Hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Ibu Arifah Choiri Fauzi, yang memberikan dukungan penuh terhadap Pesantren dalam penguatan nilai-nilai perlindungan anak. Dalam penyampaiannya, beliau menyebutkan 5 analisa penyebab fenomena kekerasan pada perempuan dan anak, yakni faktor ekonomi, pola asuh dalam keluarga, gadget, lingkungan dan pernikahan usia anak.

Turut hadir pula Wali Kota Kediri, Ibu Vinanda Prameswati serta KH. Abdullah Kafabihi Mahrus, yang memberikan sambutan dalam acara Seminar dalam rangka Peringatan Hari Santri 2025 ini.

Dengan mengusung tema “Dari Pesantren untuk Anak: Membangun Lingkungan Aman dan Bermartabat,” forum ini juga menghadirkan para tokoh inspiratif yang menjadi Narasumber dalam sesi Talk Show, yakni Prof. Dr. Zahrotun Nihayah, Ibu Winny Isnainy, M. Sos dan Ning Hj. Sheila Hasina.

AD PLACEMENT

Dalam penyampaiannya, Prof. Dr. Zahrotun Nihayah mengulas prinsip-prinsip perlindungan anak, mulai dari alasan fundamental mengapa anak harus dilindungi hingga peran penting Pesantren sebagai lembaga pendidikan sekaligus pengasuhan alternatif. Sementara itu, Ibu Winny Isnainy, M. Sos membawakan materi yang menyoroti dampak dari berbagai bentuk kekerasan, baik fisik, psikis, seksual, maupun moral. Beliau menjelaskan bahwa setiap bentuk kekerasan, sekecil apa pun, meninggalkan luka psikologis yang dapat berpengaruh panjang terhadap tumbuh kembang anak. Dalam paparannya, beliau juga menguraikan makna dari kata “aman” yang mencakup dua hal penting: mitigasi—yakni upaya pencegahan dan penguatan sistem agar kekerasan tidak terjadi—serta respon kasus, yaitu langkah cepat, tepat, dan solutif ketika suatu pelanggaran terjadi.

Dalam sesi Talk Show yang dipandu oleh Ning Dlomirotul Firdaus —Dzurriyyah Lirboyo yang terjun ke dunia TV— tersebut, Ning Hj. Sheila Hasina juga dengan tegas dan sopan menyoroti isu sosial yang tak kalah penting, yakni meningkatnya stigma negatif terhadap pesantren di tengah masyarakat. “Akhir-akhir ini, stigma negatif di lingkungan Pesantren agak naik rate-nya. Oleh karena itu, kita dari kalangan Pesantren harus bergandengan tangan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا

“Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya bagaikan satu bangunan yang satu sama lain saling menguatkan.”

AD PLACEMENT

Dari hadis tersebut, Ning Sheila menegaskan pentingnya solidaritas antar Pesantren. “Jangan sampai muncul kalimat, ‘Kan di Pesantren kami tidak ada kasus seperti itu, mengapa harus digebyah uyah?’” tutur beliau. “Sebab meskipun kasus hanya satu-dua, jika dibiarkan, masyarakat akan semakin memperkuat stigma negatif terhadap Pesantren.”

Beliau juga mengingatkan bahwa di Pesantren, tidak menutup kemungkinan muncul komunitas kecil yang toxic. Jumlahnya mungkin sedikit, namun jika pengaruhnya meluas, mereka bisa merasa aman karena merasa memiliki geng yang mendukung. “Biasanya kasus perundungan bermula dari sini,” ungkapnya.

Menurut beliau, ada dua jenis perundungan yang kerap dijumpai di lingkungan Pesantren. Pertama, santri yang benar-benar menjadi korban bullying. Kedua, santri yang merasa dirundung padahal sebenarnya hanya ingin boyong karena tidak betah. “Untuk itu, kita perlu mendengarkan dari dua sisi,” jelasnya. “Libatkan anaknya, pengurusnya, temannya, bahkan gurunya, agar penyebabnya dapat diidentifikasi dan segera dicarikan solusi.”

Ning Sheila mengajak seluruh Pengasuh dan Pengurus agar lebih terbuka dalam menangani permasalahan semacam ini, tanpa menganggapnya sebagai aib yang harus disembunyikan. “Bagi Keamanan Pondok, kalau menyidang anak-anak yang bermasalah, jangan lupa tanyakan: “motifnya apa?” Karena motif seseorang dalam bertindak itu bermacam-macam,” pesan beliau.

AD PLACEMENT

Menutup penyampaiannya, Ning Hj. Sheila Hasina menyampaikan,“Semoga ini dapat menjadi consent bagi para Pengasuh, agar Pesantren benar-benar menjadi rumah — yang aman dan nyaman untuk ditempati.”

Wallahu a’lam.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

AD PLACEMENT

Struggle

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Sambut Hari Santri, Asrama Darsyi Gelar Pentas Seni Santri

Sambut Hari Santri, Asrama Darsyi Gelar Pentas Seni Santri

Asrama Darsyi Gelar Seminar Edukasi Kanker Serviks, Perempuan Peduli Kesehatan Reproduksi

Asrama Darsyi Gelar Seminar Edukasi Kanker Serviks, Perempuan Peduli Kesehatan Reproduksi

School Contest XVII GenZverse, SMK Al-Mahrusiyah Tampilkan Mading 3D Bertema “Transformasi Literasi di Tangan Perempuan Gen-Z”

School Contest XVII GenZverse, SMK Al-Mahrusiyah Tampilkan Mading 3D Bertema “Transformasi Literasi di Tangan Perempuan Gen-Z”

Peringatan Hari Santri Nasional di Pondok Pesantren HM Al Mahrusiyah III

Peringatan Hari Santri Nasional di Pondok Pesantren HM Al Mahrusiyah III

Hukum Gacha dan Top Up Game eFootball Dibedah di Bahtsul Masa-il Kubro XIV Al Mahrusiyah

Hukum Gacha dan Top Up Game eFootball Dibedah di Bahtsul Masa-il Kubro XIV Al Mahrusiyah

Sutradara Nasional Hadir di SMKS Al-Mahrusiyah: B3S Filmmaker Goes to School 2025 Warnai Dunia Sinema Pelajar

Sutradara Nasional Hadir di SMKS Al-Mahrusiyah: B3S Filmmaker Goes to School 2025 Warnai Dunia Sinema Pelajar

AD PLACEMENT