Kediri, Elmahrusy Media.
Jum’at, (21/02) Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah mengadakan Sanadan untuk seluruh Tamatan Tingkatan Ibtida’iyah, Tsanawiyah, dan Aliyah Madrasah Diniyah HM Al-Mahrusiyah Putra.
Acara yang menjadi agenda tahunan madrasah diniyah ini dihadiri oleh KH. Reza Ahmad Zahid. Lc. Ma., selaku musnid; Agus H. Nabil Aly Utsman, selaku Kepala Madrasah; segenap dewan mustahiq dan PKM tingkatan Ibtida’iyah, Tsanawiyah, dan Aliyah.
Hal yang membedakan sanadan kali ini dengan sanadan tahun-tahun sebelumnya adalah, bahwa acara ini digelar pertama kalinya di Aula Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah 3 Ngampel. Aula yang baru saja selesai dibangun itu dirasa sangat tepat untuk menampung banyaknya peserta karena besar dan megahnya. Dengan tipe indoor, memastikan bahwa kegiatan yang dilakukan tidak akan terganggu dan mengganggu hal-hal yang di luar.
Selain itu, hal yang membuat sanadan kali ini terkesan berbeda dan istimewa, bahwa Gus Reza akan memberikan sanad kitab-kitab tambahan, kitab-kitab yang sebelumnya tidak pernah disanadkan. Sebut saja sanad Matan Ibrahimiyah untuk tingkatan Ibtida’iyah, sanad kitab Khoridatul Bahiyah dan As-Sanusiyah untuk tingkatan Tsanawiyah, sanad kitab Tafsir Jalalain, Bulughul Marom, Waraqot, dan Faroidul Bahiyah untuk tingkatan Aliyah.
Acara yang dilaksanakan ba’da jum’at itu nyatanya berlangsung hingga jam 5 sore. Mengingat setiap kitab yang disanadkan akan dibacakan terlebih dahulu redaksinya, dimaknai, tak sedikit yang dijelaskan, hingga dengan jumlah keseluruhan ada 15 kitab yang disanadkan oleh Gus Reza.
“Kenapa sanadan ini disebut sebagai min khosois hadzihi al-ummat? Karena dawuhnya Sayyidina Ali, al-isnad min ad-diin, sambungnya sanad termasuk dari agama.” Jelas Gus Reza tepat di awal pembacaan sanad.
Sambungnya sanad sangat penting dalam proses pencarian ilmu, karena ada kebaikan di sana.
“Man ta’alama syai’an biduni syaikhan fasyaikhuhu syaithan. Barang siapa yang belajar tanpa guru, maka gurunya adalah setan.” Ucap Gus Reza.
Dari sekian banyaknya kitab yang disanadkan oleh Gus Reza, alur sanad pasti akan melewati Syekh Muhammad Yasin bin Muhammad Isa Al-Fadani, ulama besar tanah Mekah asal Padang. Gus Reza menjelaskan, bahwa selain karena Yai Mahrus atau bahkan Yai Imam yang pernah belajar langsung kepada beliau, Syekh Yasin itu memang terkenal sebagai musnid, orang yang memegang kunci sanad, baik hadits maupun kitab. Itu kenapa banyak sanad hadits atau kitab yang melalui jalur beliau.
“Dengan tersambungnya sanad keilmuan kalian, jangan lupa untuk mengamalkan ilmu yang sudah didapat. Karena mengamalkan ilmu itu barokah. Karena mengamalkan ilmu itu barokah. Semoga sanadan kali ini bisa menjadi barokah, manfaat, maslahat.” Tutur Gus Reza selepas selesai, hingga benar-benar menutup acara dengan pembacaan do’a.
Wallahu a’lam.