web analytics
AD PLACEMENT

Santri Pendekar UMKM

Gambar dibuat menggunakan AI
AD PLACEMENT
0 0
Read Time:2 Minute, 22 Second

Bagi anda yang pernah ke pesantren salaf, pasti tidak akan heran kalau di setiap sudutnya berjejer santri dengan wajah sedikit boros membaca kitab lengkap dengan kopi dan rokok yang entah apa mereknya itu. Kawasan yang penuh ramah dengan tradisi autentik khas sufi-sufi jawanis; bersarung, berpeci hitam (Ada juga yang putih), nyeker. Dengan lingkup yang seperti itu, kasta acuh untuk mereka bahas. Lebih baik ngerumpi harga nasi antar warung yang selisihnya meresahkan dompet walau hanya seribu rupiah.

Topik yang tidak kalah asyik adalah adu rasa rokok harian. Ada yang bangga dengan rasa Surya karena katanya beda suasana beda rasa. Ada yang cerita, rasanya rokok Magnum yang kalau dihisap asapnya banyak. Tapi yang buat tambah seru itu, kalau sudah bahas rasa rokok merek-merek kecil. Legal, tapi biasanya pabriknya kecil dan hanya dapat suplai tembakau petani kecil juga. Solusi kalau tidak ada uang, ya rokok murah. Emang mau rokok enak setiap bulan? Bukan paru-paru saja yang kena penyakit, dompet kering kepala ikut pusing.

Tapi di sana mereka terlihat hebat. Mendukung UMKM. Karena begini, perusahaan kecil itu bersaing dengan perusahaan besar yang sudah banyak punya pelanggan tetap. Lagi-lagi, rasanya kalah. Persaingan inni timpang sekali, terbukti dari banyaknya perusahaan kecil yang meniru rasa dari rokok-rokok perusahaan besar. Ada, Manchester yang coba ikut rasanya Sampoerna. Ada, Smith yang coba ikut rasanya Marlboro. Dan begitu seterusnya.

Memang susah berjudi dengan rasa baru. Lihat saja 76 yang coba pakai rasa-rasa buah dari mangga sampai jambu. Kreativitas itu mahal, belum lagi ditambah harga cukai yang terus melambung. Kalau perusahaannya kecil, cukainya makin kecil. Tidak apalah merokok dengan merek-merek asing itu, asal yang legal. Karena pemerintah sudah koar-koar kalau rokok ilegal harus dibasmi. Selain mutu yang tidak terjamin, mereka juga tidak akan bertanggung jawab kalau para penikmat keracunan bahkan sampai mati. Karena mereka ilegal. Negara juga tidak kecipratan sama sekali keuntungannya. Mereka itu boro-boro bayar cukai, bayar BPJS saja insya Allah, bercanda.

AD PLACEMENT

Meski ada juga, perusahaan besar yang cosplay jadi perusahaan kecil. Mereka buat produk yang jauh dari dugaan orang, kalau itu salah satu produk mereka. Buat apalagi kalau tidak memenuhi pasar yang seleranya tidak bisa diterka. Toh, rokok rasa apa pun yang ada sekarang punya pasar masing-masing. Rokok kretek misalnya, pasarnya pekerja keras. Santri malah sering cari rokok yang rasanya paling unik, asal cocok di lidah.  

Tapi masih mending kalau hanya beli rokok yang mereknya asing. Santri kalau sudah mentok kirimannya. Akan berhemat dengan menghisap rokok lintingan. Sekali lagi, santri jadi pendekar buat para petani tembakau. Sudah tahu kan, kalau pengepul biasa main harga. Naik, naik ke puncak gunung. Memang, yang namanya sesuatu kalau sudah diolah pasti akan lebih mahal. Tapi kalau petaninya sengsara, ya mau bagaimana? Linting itu saksi sejarah, Jenderal Soedirman kalau tidak ada Lingwe alias linting dewe mungkin susah untuk mikir strategi melawan Belanda. Sekali lagi, santri itu hebat.

About Post Author

Abidzar Maulana

Ingin bisa segalanya, termasuk menulis
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
100 %

AD PLACEMENT

Tagged with:
RokokUMKM
AD PLACEMENT

Ingin bisa segalanya, termasuk menulis

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Niat Puasa Syawal dan Keutamaannya

Niat Puasa Syawal dan Keutamaannya

Sedih Rasulullah Saw di Hari Raya

Sedih Rasulullah Saw di Hari Raya

Idul Fitri dan Momen Silaturahim

Idul Fitri dan Momen Silaturahim

Macam-Macam Niat Zakat Fitrah

Macam-Macam Niat Zakat Fitrah

Kado Perpisahan Untuk Ramadhan

Kado Perpisahan Untuk Ramadhan

Kentut Ramadhan

Kentut Ramadhan

AD PLACEMENT