Kediri, Elmahrusy Media – (22/08/25) Pondok Pesantren Al-Misky HM Al-Mahrusiyah Lirboyo Kediri memperingati acara Harlah-nya yang ke-10 dan HUT RI ke-80. Moment bahagia ini merupakan closing event dari rangkaian perlombaan yang diadakan pada tanggal 8-20 Agustus, diantaranya: Lomba Paku dalam Botol, Lomba Satu Irama Empat Jiwa, Lomba Al-Misky Mencari Bakat, Lomba Tarik Tambang, Lomba Balap Karung, Lomba Cipta Literasi, Lomba Miss Al-Misky dan The Best Supporter.
Pada pukul 20.37 WIB, acara penuh barokah ini resmi dimulai dengan Pembacaan Maulid ad-Diba’i dan lantunan sholawat oleh Tim Habsyi Asrama Al-Misky. Selanjutnya, Master of Ceremony mempersilahkan Ketua Panitia untuk menyampaikan sepatah dua patah kata sebagai representasi ucapan terima kasih mewakili segenap kepengurusan dan kepanitiaan Harlah Al-Misky yang ke-10. Dilanjut dengan pengumuman dan pembagian hadiah para pemenang lomba, kemeriahan acara puncak kian terasa.

Suasana semakin khidmat saat KH. Reza Ahmad Zahid atau yang kerap disapa ‘Gus Reza’ ini rawuh bersama Istri tercintanya, Ning Hj. Niswatul Arifah. Pada kesempatan kali ini, beliau mengenang kembali sejarah berdirinya PP Putri Lirboyo HM Al-Mahrusiyah III khususnya Asrama Al-Misky, “Malam ini kita memperingati ulang tahun Pondok Pesantren kita yang ke-10, yang berarti dimulai pada tahun 2015. Kalau saya dan Ning Rifa pindah dari Lirboyo ke Ngampel itu tahun 2012, tepatnya tanggal 27 Ramadhan. Waktu itu ada dua santri putri yang ikut dengan kami, yaitu Mbak Lala dan Mbak Endah. Kalau santri putranya ada tujuh orang pada saat itu. Bangunan ini belum ada, yang ada rumah, itupun belum sempurna.”
“Alhamdulillah setelah SMK pindah dari Lirboyo ke Ngampel, akhirnya tambah banyak. Disusul SMP di Ngampel, kemudian SD, Institut Teknologi Al-Mahrusiyah, dan sekarang ada MA 1 dan MTS 1, akhirnya bertambah banyak. Kalau Madrasah Diniyah dan Madrasah Qiro’atil Qur’an memang sudah ada sejak ada santri yang mukim di Ngampel.”
Beliau menekankan bahwa kemajuan Pondok Pesantren tidak terlepas dari barokah do’a para guru, “Alhamdulillah, sekarang sudah banyak santri yang mukim disini. Semua itu berkah do’a dari Guru-Guru kita, khususnya Allahyarham Simbah KH. Imam Yahya Mahrus. Karena dulu beliau wafat pada tahun 2012, dan minta dimakamkan di Ngampel. Maka dari itu, jangan sampai kita lupa untuk mendoakan beliau. Semoga kita diakui sebagai santri beliau.” Tutur Gus Reza yang diaminkan segenap santri.
“Hikmah daripada memperingati Hari Lahir Pondok Pesantren Al-Misky ini, sebagaimana kita kalau ultah ada kata-kata Mabruk Alfa Mabruk yang menjadi do’a agar hidup kita menjadi berkah. Demikian juga Pondok Pesantren Al-Mahrusiyah khususnya Asrama Al-Misky ini, semoga semakin lama semakin berkah.”
Beliau juga mengingatkan para santri untuk bersyukur atas fasilitas yang kini telah tersedia—yang jauh lebih baik dari kondisi pondok di awal berdirinya, “Mari kita bersama-sama meningkatkan keistiqomahan mengaji. Kalian kalau dibandingkan dengan santri-santri awal itu (mohon maaf sekali) masih jauh tirakatnya. Dulu santri yang mukim disini masih merasakan listrik ikut kelurahan ngampel, air tidak sebanyak sekarang, tempat pun ala kadarnya. Berbeda dengan sekarang, sudah ada aula tempat mengaji dan kamar yang layak dihuni. Oleh karena itu, kalian patut bersyukur.”
Beliau kemudian menyebutkan firman Allah dalam QS. Ibrahim ayat 7:
لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu”
Putra pertama dari KH. Imam Yahya Mahrus ini melanjutkan, “Cara bersyukurnya yakni dengan memanfaatkan fasilitas yang ada untuk kemaslahatan belajar dan mengaji.”
“Semoga kalian istiqomah di Pondok Pesantren. Istiqomah ngajinya, istiqomah belajarnya. Manfaat ilmunya, pengalamannya, tirakatnya, dan manfaat segala sesuatunya.” Pungkas beliau.
Tepat pada pukul 23.20 WIB, pemotongan tumpeng oleh KH. Reza Ahmad Zahid dan Ning Hj. Niswatul Arifah menjadi simbolis ungkapan rasa syukur atas satu dasawarsa perjalanan Pondok Pesantren Al-Misky HM Al-Mahrusiyah Lirboyo Kediri.

Usai pemotongan tumpeng, Gus Reza dan Ning Rifa menikmati MIZAR (Mini Bazaar) yang digelar di teras Aula Al-Misky. Beliau ningali satu-persatu pameran karya – yang merupakan persembahan para santri Asrama Al-Misky.
Karya-karya yang dibuat pameran, diantaranya:
– Kaligrafi, lukisan, cerpen, dan puisi, diambil dari karya-karya peserta Lomba Cipta Literasi dan Ilustrasi.
– Design busana peserta Lomba Miss Al-Misky dengan tema “Fauna” yang merupakan buah tangan dan ide orisinil para santri.

Sebagai penutup acara, setiap angkatan formal berbaris rapi untuk sesi foto bersama. Setelah itu, dilanjutkan dengan tradisi khas yang selalu dinanti, yakni Talaman. Tradisi ini adalah moment di mana para santri berkumpul membentuk lingkaran, lalu menikmati hidangan secara bersama-sama dari satu nampan. Hal ini mencerminkan nilai ukhuwah dan kesederhanaan dalam kehidupan Pesantren. Wallahu a’lam.
Alhamdulillah saget kagem lan hurmat dateng haul dan harlah di pesantren,sy wali santri baru ananda Nasya annafisah ramadhani semoga putri2 kami mendapatkan ilmu yg manfaat dan diakui santri beliau para Masyayikh dan guru2 dan mendapatkan keberkahan beliau Aamiin 🤲🤲