Kediri, Elmahrusy Media. Beberapa jam menjelang Final Party School Contest XVII GenZverse yang berlangsung pada 24–26 Oktober 2025, tim dari SMK Al-Mahrusiyah Lirboyo Kediri turut serta menuju lokasi lomba di Convention Hall Simpang Lima Gumul, Kamis (23/10) pukul 10.00 WIB.
Kehadiran mereka kali ini dalam rangka finishing karya untuk Mading Wars Competition, salah satu kategori utama dari dua belas kompetisi yang digelar dalam ajang tahunan bergengsi tersebut. Dengan mengusung tema “Transformasi Literasi di Tangan Perempuan Gen-Z”, SMK Al-Mahrusiyah menampilkan konsep mading tiga dimensi yang mengintegrasikan nilai budaya dan sentuhan estetika dalam sebuah narasi bermakna.
Menariknya, Pembaca tidak hanya disuguhi tulisan dan tampilan visual konvensional, tetapi juga diajak berinteraksi melalui kode QR yang mengarahkan pada tata letak rubrikasi digital. Inovasi ini menjadi bukti adanya evolusi paradigma literasi, dimana teks tidak lagi dipahami sebagai wacana statis, melainkan ruang dialog yang dinamis.
Dari sekian banyak peserta yang menampilkan kekhasan dan kreativitas masing-masing, tim dari SMK Al-Mahrusiyah — yang merupakan santri putri Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah Lirboyo Kediri — menampilkan konsep yang orisinal dan artistik, seraya mempertahankan icon-icon Kediri yang bernilai klasik dan historik.
Pengalaman mengikuti kompetisi ini menjadi momen yang luar biasa bagi tim SMK Al-Mahrusiyah. Para santri, yang kesehariannya padat dengan rutinitas mengaji sejak pagi hingga dini hari, mampu memanage waktu secara disiplin untuk menghasilkan karya yang tak kalah kreatif dan inspiratif dibandingkan sekolah-sekolah formal bergengsi lainnya. Hal ini menegaskan bahwa kreativitas lahir dari konsistensi dan penghayatan terhadap ilmu, sehingga gagasan dapat diwujudkan secara optimal.
Bertepatan dengan momentum Hari Santri Nasional 2025, Mading Wars Competition yang mengusung tema besar “Liter-Action: Membaca Dunia, Mengubah Masa Depan” ini menjadi refleksi bahwa santri masa kini tidak hanya berfokus pada literatur klasik (turats), tetapi juga menjadi bagian dari transformasi literasi global yang sistemik.
Dalam kompetisi ini, SMK Al-Mahrusiyah berkompetisi bersama 1.759 peserta dari berbagai jenjang pendidikan—SD/MI, SMP/MTs, hingga SMA/SMK/MA—yang berasal dari berbagai wilayah, yakni Kabupaten dan Kota Kediri, Nganjuk, Blitar, Jombang, Trenggalek, hingga Tulungagung.
Bagi SMK Al-Mahrusiyah Lirboyo Kediri, tema “Transformasi Literasi di Tangan Perempuan Gen-Z” bukan sekadar slogan semata, melainkan representasi visi edukatif yang berorientasi pada pembentukan daya nalar dan daya cipta. Di tangan perempuan santri, transformasi literasi berarti menggerakkan logika untuk mengukur seberapa jauh gagasan mampu menginspirasi sesama dan menumbuhkan asa. Wallahu a’lam.
Tetap semangat
Semangat