Dalam cahaya pagi yang tenang,
Aku berdiri, dengan hati bergetar,
Bersama ayah, dalam sebuah perjalanan,
Mendengar seruan Tuhan, puncak segala tujuan.
“Ya Allah, ini langkahku,
Kepada-Mu, aku berserah,”
Dalam pelukan kasih ayah,
Aku relakan diri, seraya pasrah.
Di balik setiap tetesan air mata,
Ada cinta yang tak terhingga,
Pengorbanan adalah jalan suci,
Menuju ridha-Mu yang abadi.
Saat pisau mendekat, aku tak gentar,
Dalam hening, seakan sayup terdengar;
“Ismail, engkau dicintai,
Pengorbanan ini, untuk umat Ilahi.”
Dengan hati penuh, aku bersyukur,
Menjadi bagian dari kisah nan luhur,
Di setiap nafas, kurban ini berarti,
Cinta Allah, abadi dalam jiwa ini.
Oh, ayahku, lihatlah ke langit,
Dalam kasih, kita bertemu kembali,
Pengorbanan ini, bukan akhir yang sejati,
Melainkan awal kehidupan, dalam cahaya yang abadi.
Struggle
Find some desired keywords.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt