Bagi jama’ah haji Ketika sudah di rumah diperbolehkan mengadakan kenduri, selametan (tasyakuran), hal ini mengacu pada keterangan yang tertera dalam Kitab Kifayatul Akhyar
وقال الشافعي والأصحاب الوليمة تقع على كل دعوة تتخذ لسرور حادث كنكاح أو ختان أو غيرهما
“Imam Syafi’i beserta para sahabatnya, menyebut walimah (tasyakuran dalam bentuk disediakannya makanan) itu mencangkup segala acara untuk saling berbagi kebahagian, hal ini seperti perkawinan, khitanan, dan lain sebagainya (termasuk setelah ibadah haji.”
Sebab Ketika bersilaturahmi kepada orang yang baru pulang haji, sering dijumpai adanya hidangan khas dari arab, seperti kurma, kismis, air zam-zam, bahkan dapat pula souvenir menarik.
Lalu bagaimana syari’at memandang perihal menyambut jama’ah haji ketika sudah tiba di tanah air?
Keterangan ini dapat ditemukan dalam Kitab Hasyiyah Qaliyubi karangan Syihabuddin al-Qaliyubi,
وَيُنْدَبُ لِلْحَاجِّ الدُّعَاءُ لِغَيْرِهِ بِالْمَغْفِرَةِ وَإِنْ لَمْ يَسْأَلْ وَلِغَيْرِهِ سُؤَالُ الدُّعَاءِ مِنْهُ بِهَا وَذَكَرُوا أَنَّهُ أَيْ الدُّعَاءَ يَمْتَدُّ أَرْبَعِينَ يَوْمًا مِنْ قُدُومِهِ
“Dihukumi sunah bagi orang yang sudah haji untuk mendoakan orang yang belum haji untuk diberi ampunan, walaupun tanpa ada permintaan. Sedangkan bagi yang belum haji alangkah baiknya agar meminta doa, Sebagian ulama menyebutkan kalau doa tersebut afdhal selama 40 hari setelah kedatangan.”
Lebih dijabarkan lagi mengenai anjuran bagi jama’ah haji yang Kembali pulang ke rumahnya, dan cara menyikapinya, antara lain:
– Jamaah haji Bersama keluarganya untuk membawa hadiah, walaupun jarak yang ditempuh tidak jauh, kemudian mengabari keluarga dirumah perihal kedatangannya, lebih baik dating sebelum malam tiba.
– Dianjurkan sebelum tiba di rumah, para jama’ah haji terlebih dahulu melaksanakan Sholat Qudum dua rakaat di masjid terdekat.
– Keluarga di rumah, hendaklah mengadakan walimah (tasyakuran) Ketika dalam konteks ini disebut juga dengan naqi’ah.
– Bagi yang menyambutnya dianjurkan untuk mengucapkan doa kepadanya.
يندب أن يحج الرجل بأهله وأن يحمل هدية معه وأن يأتي إذا عاد من سفر ولو قصيرة بهدية لأهله، وأن يرسل لهم من يخبرهم بقدومه إن لم يعلموا به وأن لا يطرقهم ليلا، وأن يقصد أقرب مسجد فيصلي فيه ركعتين سنة القدوم، وأن يصنع أهله له وليمة تسمى النقيعة، وأن يتلقوه كغيرهم، وأن يقال له إن كان حاجا أو معتمرا: تقبل الله حجك أو عمرتك وغفر ذنبك وأخلف عليك نفقتك.
Semoga Jama’ah yang haji di tahun ini mabrur dan diberi keberkahan oleh Allah Swt, dan bagi yang belum berkesempatan untuk menunaikan haji, semoga Allah mempermudah urusannya agar bisa berangkat di kemudian hari.
Sekian, Wallahu A’lam.