Pembacaan Manaqib di Al-Mahrusiyah 3 Ngampel dalam Peringatan Haul KH. Imam Yahya Mahrus yang Ke-13
Kediri, Elmahrusy Media.
Kamis malam jum’at (22/08), dalam serangkaian peringatan Haul KH. Imam Yahya Mahrus yang ke-13, pembacaan manaqib Syekh Abdul Qodir al-Jilani digelar serempak di masing-masing unit, putra maupun putri, termasuk di unit Pondok Pesantren Al-Mahrusiyah 3 Ngampel.
Pembacaan manaqib itu digelar di masjid yang diikuti oleh seluruh santri putra dengan berpakaian dan berkopeah putih yang sudah memenuhi area masjid sejak maghrib. Masing-masing dari mereka tergenggam Syabkatul Miskiyah untuk ikut runtut membaca, penuh gemuruh terutama pada bagian la ilaha illallah mengiringi vokal manaqib yang membaca di atas mimbar penuh khidmat.
Terlihat juga KH. Reza Ahmad Zahid, Agus Nabil Aly Utsman, dan beberapa tamu undangan yang tururt hadir. Do’a manaqib dibacakan oleh Gus Reza.
Selesainya pembacaan manaqib, acara dilanjut dengan pembacaan maulid ad-Diba’i yang diiringi dengan merdu tabuhan rebana, hingga tepat di mahalul qiyam dan pembacaan do’a maulid yang dibawakan oleh Gus Nabil.
Gus Nabil pula yang memberikan sambutan atas nama dzuriyyah dengan memberikan sebuah cerita tentang keutamaan cinta kepada orang shalih.
“Semoga dengan hadirnya kita dalam peringatan haul KH. Imam Yahya Mahrus yang ke-13, menjadi pembuktian cinta kita kepada orang shalih serta menjadi rahmat penolong kita di hari kiamat. Amin ya robbal ‘alamin.”
Sambutan selanjutnya, atas nama perwakilan alumni disampaikan oleh KH. Ihsan Masyhudi asal Sukabumi, alumni tahun 1997.
“Hal yang menyebabkan hati seseorang itu keras, adalah banyak makan, banyak tidur, dan banyak bersenang-senang.” Ucap beliau menyatir salah satu pesan Yai Imam disertai kenangan nostalgia sewaktu mondok.
Sambutan atas nama perwakilan alumni selanjutnya disampaikan oleh Bapak Dr. H. Zuhri Abdullah, mantan kepala kemenag Kab. Kediri dan Kota Kediri. Beliau bercerita tentang perjalanan masa belajarnya sewaktu di pondok hingga sudah di luar pondok, Yai Imam sangat berperan atas itu dengan mengajarkan 3 unsur aspek penting dalam pendidikan, mulai dari intelektual, emosional, dan spiritual.
“Jangan mikir besok akan jadi apa, tugas kalian itu cukup belajar!” Ucap beliau menirukan pesan Yai Imam.
Di akhir acara, pembacaan manaqib ini ditutup dengan do’a yang disampaikan oleh Gus Reza.