Serangkaian Upacara Peringatan Hari Santri Nasional di Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah III Ngampel
Kediri, Elmahrusy Media.
Selasa (22/10) pagi, Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah III Ngampel melaksanakan upacara peringatan Hari Santri Nasional.
Upacara yang bertempat di utara halaman gedung SD itu diikuti oleh segenap santri. Baik santri tingkat SD, SMP, SMK, mahasiswa, baik santri putra ataupun putri. Seluruh peserta upacara begitu kompak dengan pakaian berwarna putih.
Selain itu, upacara ini juga dihadiri oleh segenap kepengurusan pondok dan para dewan guru sekolah.
Tepat di jam 08.00 WIB, upacara peringatan Hari Santri Nasional sepenuhnya dimulai. Masing-masing peleton bersuara gelegar, merapihkan barisannya. Sampai penghormatan umum dilantangkan untuk Gus Nabil Aly Utsman selaku inspektur upacara.
Serangkaian acara berlanjut dengan pengibaran bendera, mengheningkan cipta, pembacaan Pancasila dan Undang-Undang Dasar, ikrar santri, dan amanat inspektur upacara.
“Hari ini menjadi momen yang spesial bagi santri. Hari santri adalah bukti patriot kita selaku santri.” Ucap Gus Nabil mengawali, berdiri gagah di atas podium.
Dalam sesi amanat inspektur upacara, Gus Nabil menyampaikan beberapa poin penting perihal cinta tanah air. Perihal santri yang harus mengenal, mengingat, dan meneladani setiap perjuangan para pahlawan dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan dengan segenap jiwa dan raga.
Dengan itu, sebagai salah satu pembuktian cinta tanah air, tugas kita selaku santri adalah mempertahankan kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan dengan cara tekun dan semangat dalam belajar.
“Mari kita semua mempertebal semangat dan cita-cita. Demi kesatuan, demi persatuan Republik Indonesia.”
“Saya yakin, selama kalian tekun dan semangat dalam belajar, maka tidak akan ada usaha yang sia-sia. Ilmu yang kalian dapatkan tidak akan sia-sia.” Lanjut beliau sekaligus menutup sesi amanat inspektur upacara.
Selepas Gus Nabil menyempaikan beberapa poin penting dalam amanat inspektur upacara, sesi selanjutnya ialah pelepasan balon dan pemotongan tumpeng. Ujung tumpeng itu dipotong oleh Gus Nabil dan disatukan dengan lauk dalam satu piring, lalu diterima oleh Bapak Syahroni selaku ketua pondok.
Pada sesi terakhir, setelah pembacaan do’a, serangkaian upacara peringatan Hari Santri Nasional ditutup dengan pertunjukkan pencak silat Gasmi dan Pagar Nusa yang tentu selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh hadirin. Berbagai aksi ditunjukkan oleh para pendekar-pendekar yang terlatih, pasang surut dengan teriakkan menegangkan dan tepuk tangan.