Lintingan kertas berisi tembakau bersama cengkeh yang dihancurkan sedang kuapit di antara jari telunjuk dan jari tengah tangan kiriku. Melihatnya terbakar bara secara perlahan sambil menikmati asap yang masuk ke dalam paru-paru, membuangnya secara perlahan, membiarkan asap itu berputar-putar di udara sepersekian milidetik lalu disapu oleh derasnya angin malam.
Menikmati langit malam ditemani sebatang kretek dan segelas kopi hitam, panas, kental. Adalah kegiatan yang sering kuarungi bersama bapak disertai obrolan ringan di teras rumah. Kini, sendiri kujalani di rooftop sebuah bangunan berlantai lima. Membahas segala topik bersama pikiranku. Mengenang pelayaran Christopher Columbus yang menemukan emas coklat di daratan Benua Amerika pada tahun 1492, mengenang hukuman mati bagi para perokok di Turki pada tahun 1633 yang ditetapkan oleh Sultan Murad IV, hingga terpikir di benak untuk berehat dari sebatang kretek ini.
Aku ingat jika hari esok adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tanggal 31 Mei. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mempropagandakan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) pada tahun 1987. Meningkatkan kesadaran global tentang bahaya penggunaan tembakau dan dampak buruknya bagi kesehatan. “Lindungi Anak dari Campur Tangan Industri Produk Tembakau” adalah tema yang diangkat untuk HTTS 2025 ini. Meski di luar tema, penulis tetap berusaha meningkatkan kesadaran pembaca tentang bahaya penggunaan tembakau.
Bahaya Merokok
Tar dan nikotin adalah zat yang secara umum diketahui berada dalam asap rokok. Padahal, terdapat lebih dari 4.000 senyawa kimia dan 43 di antaranya bersifat karsinogenik (sifat yang dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker).
Nikotin adalah penyebab kita sulit berhenti menghisap lintingan tembakau ini. Kecanduan. Menghasilkan efek menyenangkan pada otak untuk sesaat, sehingga mengonsumsinya lagi untuk menikmati efek yang sama. Zat ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui penghirupan asap ke otak dalam waktu 20 detik.
Tar adalah zat berupa kotoran pekat yang dapat menyumbat dan mengiritasi paru-paru dan sistem pernapasan. Dapat menyebabkan penyakit seperti bronkitis kronis, emfisema, dan kanker paru-paru. Tar juga merupakan zat yang bersifat karsinogenik.
Manfaat Berhenti Merokok
Jika kita meninggalkan kebiasaan merokok yang mengandung banyak zat berbahaya di dalamnya, tentu akan memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh. Dalam 20 menit pertama, tekanan darah, denyut jantung dan aliran darah tepi pada seseorang akan membaik. Untuk 12 jam berikutnya, hampir semua nikotin dalam tubuh sudah dimetabolisme dan tingkat Karbon Monoksida di dalam darah kembali normal. Bahkan jika kita berhenti merokok selama setengah hari, sudah memberikan efek yang baik bagi kesehatan.
Sampai 48 jam nikotin mulai tereliminasi dari tubuh. tidak hanya itu, Fungsi pengecap dan penciuman mulai membaik serta sistem kardiovaskular meningkat. Dalam 5 hari sejak berhenti merokok, sebagian besar metabolit nikotin dalam tubuh sudah hilang. Selain itu, fungsi pengecap dan penciuman jauh menjadi lebih baik serta sistem kardiovaskular (sistem jantung dan pembuluh darah dalam tubuh) juga terus mengalami peningkatan yang baik.
Meskipun berhenti merokok memiliki banyak manfaat, ada baiknya bagi perokok akut untuk mengurangi sedikit demi sedikit, karena membantu mengurangi gejala putus nikotin yang akan terasa sangat berat jika berhenti total secara mendadak. Selain itu, cara ini juga memberikan kesempatan bagi tubuh untuk menyesuaikan diri dengan penurunan asupan nikotin, sehingga mengurangi efek tidak nyaman.
Mungkin berhenti merokok tidak hanya baik untuk kesehatan, tetapi juga baik untuk kantong. Uang yang biasanya habis untuk membeli sebungkus rokok bisa masuk ke dalam celengan yang tentunya lebih berguna bagi masa depan daripada dipakai untuk terus-terusan membeli barang yang memberikan efek menyenangkan sesaaat.