Hidup Bagai Majas
Benciku jadi rindu Rasa hadir berbuah Benar kata Aji Benci adalah cinta tertunda Tidak juga Musuhku ratuku Mendengar halus kulitnya bagai mendengar kicau bak hewan musim kawin Minum Aqua penasaran hilang Lebih dari bidadari Cermin pun tersenyum melihatnya Panah meregang hati Banyak buaya menerkam Omongan warga pun tetangga terdengar sekadar lewat telinga Pedas, sinis, juga […]









