Seperti rempah-rempah. Semua makanan akan terasa hambar tanpa kehadiran rempah-rempah. Makanan yang kaya akan rempah-rempah tentu akan menghasilkan cita rasa yang khas. Seperti makanan-makanan khas bumi pertiwi ini—kaya akan rempah rempah, membuat lidah-lidah lokal dimanjakan oleh cita rasa. Rasa segar dan manis dari lengkuas, rasa segar dan pahit dari kencur, rasa gurih yang khas dari kemiri, aroma wangi yang khas dari daun pandan, dan lain-lain.
وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةًۗ
“Kami menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan.” (QS. Al-Anbiya: 35)
Pengandaian yang aneh, tetapi tidak salah. Hidup adalah makanannya dan berbagai macam rempah adalah cobaannya. Hidup tanpa ujian akan terasa hambar, hidup dengan sedikit ujian akan miskin pengalaman, sedangkan hidup dengan penuh ujian bagaikan orang kenyang makan garam (sudah berpengalaman dalam hidup). Hidup juga merupakan ujian bagi kita, seolah ada ujian di dalam ujian.
فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ
“Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 152)
Jangan terlalu membenci ujian, itu sama saja dengan membenci hidup, sama saja membenci Tuhan. Nikmati saja alurnya, syukuri saja prosesnya. Jangan sering berceloteh hal-hal yang tidak baik tentang ujian. Hikmah, tentu ada di dalam setiap ujian. Bersyukurlah jika masih diberi cobaan, nikmatilah jika masih diuji. Nikmati ujian seperti menikmati masakan ibu yang kaya akan rempah-rempah, kaya akan cita rasa. Rasakan satu persatu rempah-rempah yang terkandung dalam masakannya, pikirkan rasanya, pikirkan kasih sayangnya ketika memasak. Ah … Aku jadi rindu pada ibu. Rindu kasih sayangnya, rindu masakannya, semua tentangnya. Ah … Aku malah curhat. Sebab rindu pada ibu, aku juga rindu menikmati segelas kopi dan menikmati indahnya malam di teras rumah bersama ayah. Cukup.
Pengertian Ujian
Cukuplah pembahasan rempah-rempah itu, nikmat-nikmat itu, dan kedua orang tuaku. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), ujian memiliki beberapa arti:
Menurut BNSP (Badan Standar Nasional Pendidikan), ujian adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan hasil belajar peserta didik.
Macam-Macam Ujian
Bagi siswa-siswi, ujian yang diketahui hanyalah ujian akademik yang ada di sekolah, perguruan tinggi, profesi, dan lain-lain. Ujian akademik inilah yang sekarang sedang dihadapi oleh para santri Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah (Ujian Madin). Ujian yang bertujuan untuk mengevaluasi pengetahuan dan pemahaman, serta memprediksi potensi keberhasilan di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Adapun ujian hidup yang kita jalani saat kehidupan berlangsung. Ujian adalah salah satu cara Allah SWT menguji keimanan dan kesabaran manusia, seperti perintah-perintah-Nya, larangan-larangan-Nya, musibah, dan lain lain.
Hikmah Ujian
Apapun ujiannya pasti ada hikmahnya. Ujian bisa menjadi sarana untuk menguji keimanan, meningkatkan kesabaran, menguatkan mental, dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Selain itu, adanya ujian juga bisa menjadi peluang untuk tumbuh (meningkatkan kualitas diri, menambah pengalaman, belajar, dan lain-lain).
Di saat ujian menimpa, janganlah selalu berburuk sangka, cobalah untuk berpikir jernih, mengambil semua hal yang baik dan tinggalkan semua hal yang buruk. Tentu, entah itu ujian akademik ataupun ujian hidup akan selalu ada pembelajaran atau hikmah yang bisa kita ambil.