Melanjutkan dawuh Gus Reza seputar cinta dan keimanan, Gus Reza ngendikan, “Seperti Sayydina Ali r.a, karena saking cintanya kepada Rasulullah pada masa hijrahnya nabi ke Madinah, Rasulullah memerintahkan kepada Sayydina Ali r.a untuk meniduri ranjangnya Rasulullah SAW pada hal beliau tau kalo rasul sedang diburu oleh kafir Makkah dan ketika Rasulullah ketemu pasti akan dibunuh oleh kafir Makkah,” tutur Gus Reza melanjutkan dawuhnya.
Beliau juga menambahkan bahwa ketika itu Sayydina Ali mengatakan siap 86 untuk menggantikan Rasulallah tidur diranjangnya. Padahal disitu Sayydian Ali tau sedang menggantikan posisi matinya Rasulallah yang sedang diburu kafir Makkah, tapi Sayydina Ali siap melakukannya.
Seperti yang dialami Sayyidina Abu Bakar As-sidiq ketika perjalanan hijrah dari Makkah menuju ke Madinah Rasulullah SAW dan Abu Bakar As-sidiq transit di rest area yang namanya Gua Tsur, di gua tersebut Rasulullah dan Abu Bakar As-sidiq transit kurang lebih 3 hari bahkan ada yang mengatakan 4 hari. Ketika akan masuk gua, Abu Bakar As-sidiq mengatakan kepada Rasulallah, “Ya Rasulallah nanti dulu biar saya yang masuk terlebih dahulu,” dan Rasul menjawab, “Kenapa ya Abu Bakar?” dan Abu Bakar menjawab, “saya mau cek terlebih dahulu.”
Ketika Abu Bakar As-sidiq masuk ke dalam Gua Tsur Abu Bakar menemukan banyak sekali lubang-lubang ular, Abu Bakar tutup satu persatu lubang tersebut, ketika telah tersisa satu lubang, Abu Bakar mempersilahkan Rasulallah memasuki gua.
Kisahnya satu lubang tersebut ditutup dengan kaki Abu Bakar dan Rasulullah sare di pangkuannya Abu Bakar, dalam posisi tersebut Abu Bakar tidak berani bergerak sedikit pun karena takut mengusik Rasulullah yang sedang istirahat.
Dalam kisah ini Gus Reza menambahkan bahwa ular yang ada di dalam gua juga bertanya tanya siapa yang berani-berani menutupi lubangku. Dan seketika itu kakinya Abu Bakar langsung digigit oleh ular, tapi Abu Bakar As-sidiq tetap tidak berani menggerakan badannya sedikitpun karena takut Rasulullah terganggu dan terbangun.
Abu Bakar tidak menggerakan badannya sama sekali sampai ular melakukan gigitan yang ke dua kalinya. Digigitan yang kedua Abu Bakar menggerakan sedikit kakinya dan akhirnya Rasulullah terbangun kemudian bertanya kepada Abu Bakar, “Abu Bakar apakah musuh datang? Abu Bakar menjawab, “Mboten ya Rasulullah ini loh kaki digigit ular,”
Rasulullah kembali bertanya, “Mana ularnya? Abu Bakar menjawab, “ya niku ularnya melungker dibalik kain”. Kemudian Rasulullah bertanya kepada ular, Gus reza dawuh bahwa Rasulullah punya mu’jizat sama halnya seperti Nabi Sulaiman, yakni dapat berkomunikasi dengan hayawan.
Lalu, ditanyalah sang ular oleh Rasulullah, “Ya ular kenapa kau gigit kaki sahabatku? Ular menjawab, “Ya nabi nyuwun ngapunten, saya ini sejak diciptakan oleh Allah SWT nge fans sanget dengan panjenengan, nama panjenengan itu tertulis, saya itu sudah mendengar nama panjenengan dan panjenengan itu adalah kekasihnya Allah SWT,” jawab ular kepada Rasulullah.
Ular melanjutkan, “Saya ini nge fans sanget kaleh panjenengan sampe lisan ini selalu mengucapkan nama panjenengan sepanjang hidup saya ya Rasulallah, sampe saya ini disamperi malaikat Jibril,” cerita sang ular kepada Rasulullah.
Dalam kisah ini Gus Reza membiri penjelasan, “Gumun (kagum) malaikat Jibril, hingga bertanya kepada sang ular, ‘Kenapa kamu itu nyebut asmane kanjeng Nabi Muhammad iku kenek opo? padahal kamu juga belum pernah bertemu dengan kanjeng Nabi Muhammad,” tambah Gus Reza menjelaskan.
Kemudian, sang ular mengatakan, “nge fans itu ngga harus ketemu Bril, saya ini jatuh cinta kepada Rasulullah, kepada seseorang, ngga harus ketemu,” jawab ular kepada malaikat Jibril. Dan malaikat Jibril menimpali, “Kamu pasti akan ditemukan oleh Allah kepada Rasulullah,”
Dalam kisah ini Gus Reza menyimpulkan, “Kalo orang itu sedang cinta pasti akan sering menyebut nama orang yang dicintai, termasuk alamat cinta itu adalah memanggil dan mengingat nama orang yang di cintai, itu adalah tanda orang jatuh cinta,” jelas Gus Reza kepada para jama’ah maulid nabi.
Beliau juga menambahkan bahwa barokahnya membaca nama orang yang dicintai itu pasti akan dipertemukan dengannya. Dan barang siapa yang sering membaca sholawat pasti akan bersama dengan Rasulullah SAW. Aamiin.
Gus Reza berpesan, “Makanya kalian di pesantren ini, dimanapun tempat kalian berada selalu diwanti-wanti membaca sholallah ala Muhammad, jangan sampai kurang dari seribu kali dalam satu hari satu malam, niscaya akan mendapat pertolongan, doa, dan syafaat Rasulullah SAW,” pesan pengasuh Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah.
Beliau menambahkan cerita, “Konon ada satu kisah meriwayatkan bahwa setelah Rasulullah wafat bisa ular tersebut kembali menjalar di tubuh Abu Bakar, tapi ini hanya satu riwayat sebagian ulama,” jelas Gus Reza.
Hikmah dan Kesimpulan yang dapat dipetik dari kisah yang telah diceritakan oleh Gus Reza tentang hakikat sebuah cinta salah satu faktornya adalah seseorang akan menyerahkan segalanya kepada apa yang dicintainya sampai matipun dia akan rela mempertaruhkan nyawanya.
Jadi, Ketika telah cinta kepada Rasulullah iman kita percaya kepada Rasulullah sudah sampai puncak langit, ketika cinta tebal iman pun juga tebal ketika iman tebal cinta pun harus tebal.
Gus Reza ngendikan, “Hubungan antara cinta dengan iman itu sangat erat sekali, orang kalo cinta pasti beriman, orang kalo beriman tapi tidak cinta, maka cintanya cinta gombal,” tutur beliau yang dilanjut dengan quotes Inggris, “When you love some one you do every thing, you do all the crazy thing that you can at paln”
Maksudnya, ketika kamu mencintai seseorang kamu akan melakukan segalanya, hingga kamu melakukan segala perkara yang dapat menjadikan kamu gila diluar nalar normal manusia sama seperti kisah cinta Qois dan Lalila samapai dikatakan Laila Majnun yakni orang yang gila karena Laila. Waallahu a’lam