Berbincang-bincang tentang cinta pasti tiadalah habisnya, cinta merupakan anugrah tuhan kepada makhluq yang diciptakan-Nya. Dan sini, penulis akan merangkumkan ulasan menarik Gus Reza Ahmad Zahid yang berjudul tentang hubungan antara cinta dan keimanan.
Gus reza ngendikan, “Hubungan antara cinta dengan iman itu sangat erat sekali, orang kalo cinta pasti beriman, orang kalo beriman tapi tidak cinta, maka cintanya cinta gombal,” tutur beliau dalam acara ta’dzim Maulid Nabi Muhammad 1446 H.
Kemudian beliau melanjutkan bahwa berbicara tentang cinta itu adalah pengalaman yang luar biasa, hanya janji-janji semata tapi ternyata PHP belaka, seperti yang dikatakan oleh qoidah dalam ilmu tasawuf, “Termasuk tanda-tandanya cinta adalah kalian menyerahkan semuanya yang kalian cintai sampai-sampai nyawa ini menjadi taruhannya aku rela mati demi dirimu.”
Dari qoidah tersebut Gus Reza menyimpulkan, “Karena emang kalian merasa aku tidak bisa hidup tanpamu. Pokoknya aku harus hidup bersamamu karena separuh nafas ini adalah dirimu, itu baru yang namanaya cinta, semuanya diberikan,” tutur Pengasuh PP HM Al-Mahrusiyah
Beliau juga mengisahkan bahwa hal seperti ini terjadi pada sahabat Umar bin Khotob r.a, beliau bercerita bahwa Umar bin Khotob pernah ditanya oleh Rasulullah SAW, ‘ya Umar apakah diriku ini termasuk orang yang engkau cintai?’, Umar menjawab, ‘Iya ya Rasulallah,’
Kemudian Rasulullah SAW kembali bertanya, ‘Cintamu ini bila dibandingkan dengan cintamu kepada keluargamu ini masih besar mana?’ Umar menjawab, ‘Tentu cintaku lebih besar kepadamu ya Rasulullah,’
Rasulullah kembali bertanya, ‘Kemudian cintamu ini bila dibandingkan dengan dunia dan seisinya lebih besar yang mana? Umar menjawab, ‘Tentu kepadamu ya Rasulallah,’
Rasulullah pun bertanya lagi, ‘Lebih besar mana antara cintaku kepadaku dengan cintamu kepada dirimu sendiri,’ Umar menjwab, ‘Kalo itu sebentar ya Rasulallah,’ Umar berfikir sejenak baru kemudian menjawab, ‘Lebih besar cintaku kepadamu ya Rasulallah karena cintaku kepadamu melebihi semuanya, segalanya cinta yang paling besar aku miliki adalah cintaku kepadamu,’
Seketika itu Rasulullah mengatakan, ‘Sekarang wahai Umar, sekarang wahai Umar engkau adalah seorang mu’min yang haqiqi,’
Dan Gus Reza juga menyampaikan, “Hubungan antara cinta dengan keimanan itu sangat erat sekali, orang kalau cinta pasti beriman, orang kalau beriman tapi tidak bercinta maka cintanya cinta gombal,” tutur putra mahkota almarhum almaghfurlah KH Imam Yahya Mahrus kepada jama’ah ta’dzim maulid Nabi Muhammad SAW.
Mengapa demikian? Karena almahabbah wal iman itu adalah satu kesatuan, maka ketika kamu cinta kepada Allah SWT ikutilah Rasulaallah SAW niscaya Allah SWT akan mencintaimu.
Adanya hubungan antara cinta dan keimanan itu sangat erat, sampai dikatakan dalam satu qoidah bahwa cinta adalah sumber daripada keimanan, artinya jika cintamu itu bertambah maka kepercayaanmu akan bertambah alias keimananmu bertambah.
Tapi, jika cintamu berkurang maka keimananmu atau kepercayaanmu kepadanya juga akan berkurang. Jadi, erat sekali hubungan antara almahabbah wal iman.
Gus Reza menambahkan, “Kalo orang itu sudah cinta pasti iman. Ngga ada namaya kalo orang udah cinta sama seseorang itu tidak memiliki kepercayaan, contoh ketika ada seorang perempuan mencintai dirimu dia pasti akan percaya apa yang kamu katakan, walaupun kamu janji-janji sampai tingkat langit, sampai tingkat dewa padahal itu cuma janji belaka dan itu semua PHP,” tutur beliau kepada jama’ah.
Bahkan beliau juga ngendikan bahwa jika sudah didasari dengan cinta, seseorang meskipun tanpa ditunjukan sebuah dalil dia akan tetap percaya kepadamu. Ini ketika sudah sampai pada taraf cinta, dapat dipastikan dia akan mempercayaimu lebih dari segalanya meskipun itu hanya dusta belaka.
Seperti yang di dawuhkan Gus Reza, “Ketika kamu sangat cinta kepada someone dan katakana si someone ini adalah fulan. Ketika fulan mengatakan a,b,c, mengatakan aku tidak bisa hidup tanpamu, aku selalu kepikiran, aku ngga bisa tenang, makan pun aku ngga bisa merasakan nikmatnya karena aku selalu memikirkan dirimu. Dan kamu karena sudah didasari dengan cinta kamu pasti akan percaya, padahal dia yang mengatakan seperti ini itu makan habis-habisan padahal dia yang mengatakan seperti ini kalo di rumah ini punya selingkuhan.” Tutur rektor Universitas Islam Tribakti.
Hal demikian dapat terjadi karena adanya landasan cinta atau mahabbah yang menimbulkan rasa percaya 100%, karena mahabbah itu pasti akan menyerahkan segala sesuatu kepada yang dicintai sampai berani mati karena dasar rasa cinta dan inilah makna cinta yang sesungguhnya. Waallahu a’lam.