Guz Reza Jelaskan Tentang Mujahadah Dan Hidayah
Kediri-El Mahrusy Media. Minggu (09/07) Pagi, Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah Lirboyo Kota Kediri, mengadakan pengajian rutinan Ahad Legi yang diisi langsung oleh beliau KH. Reza Ahmad Zahid, pengajian di mulai dari pukul 09:00 WIB s/d 11:00 WIB, dengan diikuti dari Jama’ah Majelis Al-Ihya’, sebuah Yayasan di bawah naungan Gus Reza.
Pada pengajian kali ini, membahas tentang bab mujahadah, yaitu bab yang menjelaskan bagaimana caranya kita sebagai manusia untuk selalu semangat dan tekun dalam beribadah kepada Allah, sebab jika seorang manusia itu meningkatkan kualitas taqqarubnya, maka Insyaallah akan diberi hidayah,
“Siapa saja yang berijtihad dan bersungguh-sungguh untuk taqorrub (mendekatkan diri kepada Allah swt) semangat dalam beribadah kepada Allah, Allah akan memberikan hidayah“. Imbuh Gus Reza.
Beliau juga menambahkan, bahwa sejatinya manusia di ciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah. Walaupun sudah diberi nikmat sehat dan nikmat longgar, terkadang manusia masih sibuk dengan berbagai permasalahan, sampai akhirnya lupa untuk bersyukur, berdoa dan beribadah kepada Allah Swt,
“Mumpung longgar tidak usah sholat, memangnya sholat itu hanya pas saat kepepet saja, tidak seperti itu. Sholat adalah suatu bentuk penghambaan kita kepada Allah swt”. Ucap Katib PBNU ini
Gus Reza juga mengingatkan bahwasanya kita semua ini adalah hambanya Allah Swt, oleh karena itu, sebagai bentuk ketaatannnya kita semua harus menjaga sholat,
“Sekelas Nabi saja yang maksum yang di jaga oleh Allah dan sudah di ampuni apapun itu dari yang lalu dan yang akan datang nabi saja ibadahnya tidak nanggung-nanggung lalu kita ini siapa, kok malah malas untuk beribadah”. Tambah Beliau.
Beliau mempertegas dengan penuturan sebuah hadist yang di dalamnya menjelaskan tentang sholat.
“Ada sebuah keterangan Hadist, bahwasanya Nabi pernah suatu malam ibadah kepada allah sampai telapak kaki beliau bengkak. lalu siti aisyah bertanya kepada nabi “Kenapa engkau beribadah kepada Allah, padahal Allah sudah mengampunimu wahai nabi dari yang telah berlalu dan yang bakal datang,” Nabi menjawab “apakah aku tidak boleh menjadi hamba yang selalu bersyukur kepada Allah.” Tutur Rektor UIT (Universitas Islam Tribakti) ini.