Kediri, Pers Mahrusy. Gemerlap penuh keberkahan menyelimuti Pondok Pesantren Al-Misky HM Al-Mahrusiyah Lirboyo Kediri. Pada Malam Kamis, 17 Juli 2024 M / 11 Muharrom 1445 H, peringatan istimewa Haul ke-8 seorang Mursyid Thoriqoh Akmaliyyah terselenggara dengan lancar. Beliau merupakan Pendiri Pondok Pesantren Miftahu Falahil Mubtadi’in, Pulosari, Malang, Jawa Timur. Ialah KH. Sholeh Saifuddin yang merupakan Abah dari Ning Hj. Niswatul Arifah, Istri KH. Reza Ahmad Zahid selaku Pengasuh Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah Lirboyo Kediri.
Acara yang mulia ini dihadiri oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al-Misky, yakni Beliau DR. KH. Reza Ahmad Zahid, Lc., MA dan Istri tercintanya, Ning Hj. Niswatul Arifah. Turut hadir pula Ibu Nur Wahidah serta segenap santriwati Pondok Pesantren Al-Misky yang menjadi saksi atas nuansa kebersamaan pada malam penuh barokah ini.
Usai jama’ah maghrib, para santri telah stand by di Aula Al-Misky, bersama-sama menggemakan sholawat yang diiringi tabuhan Rebana oleh Tim Habsyi Al-Misky. Pada pukul 19.37 WIB, acara peringatan istimewa ini pun dimulai dengan Pembacaan Aurod, Surah Yasin, Tahlil dan Do’a yang dipimpin langsung oleh KH. Reza Ahmad Zahid.
Pada kesempatan kali ini, KH. Reza Ahmad Zahid atau yang akrab dipanggil Gus Reza ini menyampaikan untaian kalam hikmah kepada segenap santri yang turut hadir dalam acara Haul ke-8 KH. Sholeh Saifuddin;
“Semoga apa yang kita sampaikan pada malam hari ini betul-betul menjadi hadiah kepada Shohibul Haul, yakni Beliau KH. Sholeh Saifuddin, sehingga dengan keberkahan Beliau, kita mendapat ilmu yang manfaat, maslahat, dan barokah fiddini, wa dunya, wal akhiroh.”
Tak hanya itu, Beliau juga berpesan kepada para santri, khususnya santri baru yang masih dalam masa adaptasi dengan segala hiruk pikuk di Pondok Pesantren;
“Selama 2 bulan ke depan, kalian di “stop” tidak boleh sambangan, menelfon, ataupun ditelfon orang tuanya. Insya Allah semuanya kuat, semuanya kerasan. Nanti kalau sudah melewati masa karantina 2 bulan itu, kalian jadi Mancep. Siapa tau yang awalnya niat mondok cuma 3 tahun, berubah pikiran menjadi 7 tahun.”
Beliau melanjutkan, “Tetap dikuatkan hatinya. Kalau kangen rumah, kangen orang tua, monggo orang tuanya dikirimin Al-Fatihah, bila perlu rumahnya di-fatihahin sekalian. Kangen sawah, ya sawahnya di-fatihahin, begitu juga kambing, gapapa kambingnya di-fatihahin sekalian.” Dawuh Gus Reza dengan intonasi humornya yang khas. Para santri pun ikut terkekeh dengan apa yang Beliau sampaikan.
“Tolong dijaga barang-barangnya. Kalau di rumah ada yang jaga, disini kalian menjaga sendiri. Semoga dengan barokah Shohibul Haul, kita semua diberikan kekuatan, keta’atan, mendapat ilmu yang barokah, manfaat dan maslahat. Begitu juga yang di rumah, Semoga diberikan kesehatan, dilancarkan rezekinya dan dimudahkan segala urusannya.” Pungkas Beliau yang di-amini oleh seluruh santri.
Momentum yang mulia ini dilanjutkan dengan acara Pembacaan Maulid ad-Dziba’i dan Do’a yang dipimpin langsung oleh Putri Bungsu Shohibul Haul, yakni Ning Hj. Niswatul Arifah. Suasana khusyu’ dan khudlu’ menambah keharuan pada malam yang penuh barokah ini. Pada pukul 21.04 WIB, rangkaian acara peringatan Haul ke-8 KH. Sholeh Saifuddin pun berakhir.
Selanjutnya, para santri menikmati hidangan yang telah disediakan, yakni tradisi talaman yang mana makanan disajikan menggunakan nampan, satu nampan untuk lima orang santri. Hal ini menciptakan suasana kehangatan dan kebersamaan di Pondok Pesantren Al-Misky HM Al-Mahrusiyah Lirboyo Kediri. Semoga barokah dari Shohibul Haul senantiasa mengalir kepada kita semua, sehingga kita dapat merasakan ketenangan dan keberkahan dalam menjalani setiap aktivitas yang dijalankan. Aamiin. Wallahu a’lam.