Menangkal Paham Radikalisme di Dalam Pesantren
Pesantren merupakan lemabaga pendidikan yang sangat familiar di Indonesia. lembaga ini menampung sekian banyaknya santri yang ada di seluruh Indonesia bahkan dunia. Santri yang berada di pesantren di berikan asupan ilmu yang sangat banyak dan bervarian. Namun, dari sekian banyaknya ilmu yang di berikan kepada santri, yang paling dominan adalah ilmu agama. Mereka semua di orbit oleh pesantren untuk di jadikan bibit-bibit yang unggul sebagai generasi anak bangsa yang bermoral dan berpikiran agamis.
Dengan dedikasi tinggi dan doktrin kuat, mau tidak mau mereka akan memiliki sebuah karakter yang sangat objektif dengan apa yang di berikan pesantren. Pola mikir orang-orang pesantren atau yang lebih tepatnya santri, tidak akan melenceng dari apa yang di dapatkan selama di pesanatren.
Nah, sekarang yang menjadi problematikanya adalah paham radikal yang menyelinap masuk di pesantren, entah masuknya tadi dari sebuah pembelajaran atau doktrin, ini merupakan masalah yang tidak bisa di anggap remeh dan harus dengan cepat di tangani.
Paham radikalisme akan membawa ke mudharatan yang sangat besar bagi suatu negara. Karena paham seperti ini akan memunculkan tindakan rasionalisme dan terorisme. Apalagi, di Indonesia sudah di cap menjadi negara yang darurat terorisme. Bisa kita lihat sekarang, tindakan aksi teror yang sering terjadi dimana-mana di sebabkan munculnya kelompok islam garis keras yang menjamur di tanah air.
Kelompok islam garis keras akan menebar aksi terornya dengan menentukan target yang telang mereka tentukan, dengan pedoman jihad fi sabilillah atau berperang di jalan Allah di jadikan bagi mereka tendensi kuat atas tindakan teror mereka.
Hal seperti inilah yang kita takutkan, apabila para santri yang sedang berada di pondok pesantren teracuni oleh paham Radikalisme ini. Pemerintah dan lembaga terkait harus melakukan pengawasan yang intensif dan teliti terhadap pesantren, yang di khawatirkan akan menggajarkan suatu pemahaman-pemahaman yang berbau Radikalisme yang akhirnya akan muncul tindakan Terorisme.
Peran pemerintah terhadap lembaga pendidikan tidak boleh lengah untuk mengawasinya. Apalagi terkait pondok pesantren yang Notabenya sebagai lembaga berbasis agama islam harus menjaga marwahnya. Jangan ada laporan bahwa akar dari tindakan terorisme berasal dari sebuah pesantren. Pesantren harus menjaga citra mereka dengan baik, jangan sampai karena salah satu pesantren terbukti mengajarkan paham radikalisme, yang kemudianakan berimbas kepada pesantren lain yang ikut tercoreng namanya.
Hakikat sebuah pondok pesantren adalah, wadah bagi para generasi anak bangsa yang mendidik karakter mereka dengan dedikasi yang tinggi, supaya mereka nantinya akan memiliki akhlak yang baik dan berbudi pekerti luhur. Sikap toleransi terahadap umat yang berbeda agama pasti mereka miliki, apabila hal yang di ajarkan oleh para guru mereka ketika di pesantren, tidak keluar dari Institusi negara.
Jangan sampai pemerintah dan lembaga terkait kecolongan dengan oknum-oknum yang menyebarkan paham radikalisme di pesantren. Pemerintah dan lembaga pendidikan pondok pesantren harus saling berkoordinasi dengan baik, untuk menangkal paham islam garis keras masuk kedalam pesantren. Langkah ini bisa di jadikan solusi yang jitu untuk menghilangkan bibit terorisme. Paham seperti ini harus di hapus dan di hilangkan secara permanent dan bibit-bibitnya harus di sadarkan agar mereka kembali ke jalan yang benar.
Kita berharap para generasi muda yang berada di pesantren bisa menjaga diri mereka dengan baik dari paham radikalisme seperti ini. kita juga menaruh harapan yang besar kepada pesantren agar mencetak generasi anak muda yang memiliki karakter berkualitas ,akhlak yang baik dan berbudi luhur.