Melihat santri berhenti dan menundukan kepalanya kepada Sang Kyai maupun kepada Sang Gurunya yang sedang berjalan didepannya, pasti tidak heran lagi jika melihat fenomona tersebut terjadi dikalangan para santri. Rasa tak’dim dan hormat yang mereka terapkan bukanlah hanya untuk mengerhomati beliau saja melainkan rasa memuliakan beliau terhadap ilmu yang telah beliau sampaikan kepada santri-santri tersebut.
Fenomena diatas bisakah disebut adab? Bisa karena dengan kita menjaga rasa hormat kepada sang guru juga termasuk salah satu adab kepada sang guru. Seperti dalil telah disebutkan dibawah ini,
وقال النبي صلى الله عليه وسلم: من أكرم عالما فقد أكرمني، ومن أكرمني فقد أكرم الله، ومن أكرم الله فمأواه الجنة
Artinya: Barang siapa memuliakan orang alim (guru) maka ia memuliakan aku. Dan barangsiapa memuliakan aku maka ia memuliakan Allah. Dan barangsiapa memuliakan Allah maka tempat kembalinya adalah surga (Kitab Lubabul Hadits).
Mengapa adab sangatlah perluh diterapkan dikehidupan sehari-hari, bukan hanya kepada sang guru saja melainkan kepada orang disekitar kita misalnya orang tua kita atau pun orang tua lainya. Menjaga adab tidak sepatutnya kita sepelakan dan tidak perdulikan dimasa seperti ini, melainkan karena kita sebagai generasi muda maka dari itu kita harus memberikan contoh baik kepada generasi selanjutnya, karena adab merupakan bagian dari akhlak mulia yang dapat membantu kita menjadi pribadi yang lebih baik. Adab juga dapat membantu kita dalam membangun hubungan yang baik, menciptakan lingkungan yang produktif, dan membentuk citra diri yang baik.
Adab juga bisa disebut tatakrama karena dengan adanya adab bisa membantu kita membangun hubungan yang baik dengan orang lain. Dengan menghormati orang lain dan menjaga etika dalam interaksi sosial, kita menciptakan ikatan yang kuat dan saling menghargai.
Rasa memuliakan kepada sang guru bukan hanya diterapkan ketika disekolah saja. Melainkan kita terapkan disetiap kondisi, adapun akibat apabila sesorang itu tidak memiliki rasa adab kepada orang disekitar seperti halnya, seseorang mungkin tidak akan memahami dan menghormati perbedaan budaya, sehingga memperdalam ketidaksetaraan dan ketidakharmonisan. Menurunnya Produktivitas dan Kolaborasi: Dalam lingkungan kerja atau tim, adab yang buruk dapat mengganggu produktivitas dan kerja sama yang efektif.
By : flora indahsari.