web analytics
AD PLACEMENT

Ning Ochi Ingatkan Pentingnya Tajdidun Niat

AD PLACEMENT
0 0
Read Time:2 Minute, 32 Second

Sebagai rutinitas yang sedang istiqomahkan di Pondok Pesantren Al Mahrusiyah, setelah sempat terhenti karena berlangsungnya ujian madrasah, sore hari ini kajian burdah kembali dilaksanakan di aula Sakan Darur Rosyidah.

Dalam kajian burdah hari ini Ning Ochi kembali mengingatkan kepada kita semua betapa pentingnya kita mengenang dan merindukan orang-orang sholeh. Melalui bait-bait indah dalam qosidah burdah dapat mengingatkan kita semua akan orang-orang sholeh. Dengan barokah sekedar mengingat beliau-beliau saja hal itu dapat melembutkan hati kita semua. Belum lagi bila kita turut mengamalkan segala tindak tanduk beliau sebagai suri tauladan bagi kita semua.

Selain mengingat para orang-orang sholeh, putri bungsu Yai Imam ini juga senantiasa mewanti-wanti kepada kita semua untuk selalu merindu akan hadirnya Nabi Muhammad, karena hakikat sesungguhnya dari setiap bait indah qosidah burdah ialah tentang agungnya sosok bernama Muhammad. Nabi Muhammad sebagai khotamun sekaligus khotimun nabiyyin.

Dua kata tersebut terlihat sama akan tetapi berbeda meski hanya harokatnya saja. Lafadz “khotamun” memiliki makna “cincin” yang mana fungsinya ialah sebagai hiasan untuk memperindah. Begitu pula kehadiran Nabi Muhammad yang senintiasa memperindah hari-hari kita semua sebagai umat muslim selaras dengan ajaran beliau sebagai rohmatan lil alamin. Sementara khotimin nabiyyin memiliki makna “penutup” yakni Nabi Muhammad sebagai penutup golongan para nabi.

AD PLACEMENT

Bila kita tinjau kembali misi ajaran Nabi Muhammad ialah Islam sebagai rohmatan lil alamin, mungkin kalian akan bertanya-tanya bagaimana dengan saudara kita di Palestina yang sampai detik ini masih dibantai habis-habisan? Dapatkah mereka disebut menerima rahmat?

Perlu kita sadari bahwa bentuk rahmat tidak semata-mata hanyalah kebahagian hati, kemewahan gaya, terkumpulnya harta, maupun kesejahteraan negara. Nikmat iman dan Islam sesungguhnya ialah bagian rohmat terbesar dalam kehidupan. Bahkan sering kita minta kepada Allah “Allahumma tsabit qolbi ‘ala diinik” untuk menetapkan kita dalam agama Islam. Begitu pula saudara kita di Palestina suatu kebanggaan bagi mereka dapat mempertahankan keyakinan meski harus berjuang mati-matian.

Coba kalian berintropeksi diri, setebal apa tingkat keimanan kita bila dibandingkan dengan rakyat Palestina? tujuan perjuangan mereka tidak semata-mata untuk kemerdekaan negara maupun kehidupan sejahtera belaka, melainkan ketetapan iman dan islamlah yang dengan begitu kerasnya mereka perjuangan.

Bahkan anak-anak usia dini sudah berlomba-lomba untuk menghfalakan kalam illahi, sementara kita disini banyak yang mengaku iman dan islam namun hingga usia lansia masih bertanya-tanya bagaimana cara membaca kitab Umat Islam.

AD PLACEMENT

Begitulah pentingnya tajdidun niat, memperbarui niat dalam setiap waktunya. Bagaimana caranya agar kita senantiasa tajdidun niat? Yakni dengan melafalkan dzikir “lailahaillah muhammadur rosulullah” dengan begitu kita senantiasa menancapkan iman dan islam dalam diri kita.

Sedikit beliau paparkan tentang sebuah tiang yang menancap hingga perut bumi, tiang tersebut selalu bergetar hebat tatkala salah seorang hamba Allah melafalkan “lailahaillah”. Sebenarnya mudah saja bagi Allah untuk menghentikan getarnya tiang tersebut. Akan tetapi, tiang tersebut berdoa kepada Allah “Ya Allah saya tidak akan berhenti bergetar sebelum engkau mengampuni dosa orang yang membaca lailahaillah”. Masyallah, begitulah dahsyatnya nama Allah bagi semesta hingga tiang bumi pun turut memohonkan ampun untuk yang membacanya.

Mari kita perbarui kembali niat kita, semoga kita senantiasa ditetapkan dalam keadaan iman dan islam hingga yaumil qiyamah kelak. Wallahu a’lam.

About Post Author

Alifia Azzahra

Santri Mahrusy, pengemis syafaat Nabi asal kediri
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

AD PLACEMENT
AD PLACEMENT

Santri Mahrusy, pengemis syafaat Nabi asal kediri

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Menjelang Perpulangan, Berikut Pesan Gus Anas dan Ning Ochi

Menjelang Perpulangan, Berikut Pesan Gus Anas dan Ning Ochi

Haul Almarhum Almaghfurlah KH. Abdul Karim wa Zaujatihi Wa Dzurriyyatihima

Haul Almarhum Almaghfurlah KH. Abdul Karim wa Zaujatihi Wa Dzurriyyatihima

Pesan-Pesan Gus Reza Dalam Pembekalan Mudik Santri

Pesan-Pesan Gus Reza Dalam Pembekalan Mudik Santri

Muwadda’ah Asrama Al-Misky, Berikut Untaian Kalam Hikmah Murobbi

Muwadda’ah Asrama Al-Misky, Berikut Untaian Kalam Hikmah Murobbi

Ngaji Gus Reza: Al-Qur’an sebagai Mukjizat yang Never-Lasting

Ngaji Gus Reza: Al-Qur’an sebagai Mukjizat yang Never-Lasting

Gus Reza Mengingatkan Tafaqquh Fi ad-Diin dalam Acara Buka Bersama

Gus Reza Mengingatkan Tafaqquh Fi ad-Diin dalam Acara Buka Bersama

AD PLACEMENT