Bulan sabit muda terlihat indah bersama bintang-bintang di sekitarnya, bersama-sama menghiasi langit yang memanjakan mata seorang remaja berumur 18 tahun. Menikmati langit malam ditemani segelas kopi hitam di teras rumah mengingatkanku kepada firman Allah dalam surat At-Taubah ayat 36,
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.”
Kata ‘Muharrom’ artinya ‘dilarang’. Sebelum datangnya ajaran Islam, bulan Muharrom sudah dikenal sebagai bulan suci dan dimuliakan oleh masyarakat Jahiliyah. Selain sebagai awal tahun Hijriah, bulan Muharrom termasuk salah satu bulan yang diharamkan. Dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa berbuat zholim pada bulan-bulan haram dosanya lebih besar dibandingkan berbuat zholim pada bulan-bulan lainnya, dan sebaliknya, amal sholeh yang dilakukan pada bulan-bulan haram akan dilipatgandakan pahalanya.
Tidak hanya itu, peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi pada tanggal 10 Muharrom juga menjadi salah satu alasan mengapa bulan ini termasuk bulan istimewa.
Kisah Nabi Nuh AS
Salah satu nabi yang luar biasa. Beliaulah nabi dan rosul pertama yang diutus kepada orang-orang kafir. Sayangnya, setelah beliau konsisten berdakwah selama 950 tahun, kaumnya masih berbantal kesesatan dan memeluk kekufuran. Maka Nabi Nuh AS berdo’a agar orang-orang kafir dimusnahkan. Seperti firman Allah dalam surat Nuh ayat 26,
وَقَالَ نُوْحٌ رَّبِّ لَا تَذَرْ عَلَى الْاَرْضِ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ دَيَّارًا
“Nuh berkata, ‘Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.”
Lalu Allah mengirimkan adzab berupa banjir bandang hingga tak menyisakan satu pun orang kafir di muka bumi. Allah menyelamatkan nabi-Nya dan orang-orang beriman dengan kapal yang dibuat oleh Nabi Nuh AS dengan perintah Allah. Pada akhirnya, kapal tersebut berlabuh dengan selamat di Bukit Judiy.
Kisah Nabi Musa AS
Nabi yang diutus oleh Allah pada masa pemerintahan Raja Fir’aun yang mengaku sebagai tuhan. Allah memerintahkan Nabi Musa AS untuk mengajak Fir’aun masuk ke dalam Islam. Meskipun Nabi Musa AS telah memperlihatkan mukjizat-mukjizatnya, Fir’aun tetap kafir, menolak, bersikap congkak, serta menyiksa kaum Nabi Musa AS yang beriman.
Nabi Musa AS memutuskan untuk keluar dari Mesir bersama para pengikutnya dari kalangan Bani Isra’il yang berjumlah 600.000 orang. Tentu Fir’aun tak hanya tinggal diam, dia dan 1.600.000 pengikutnya mengejar karena ingin memusnahkan Nabi Musa AS bersama orang-orang yang bersamanya. Hajat Fir’aun tak pernah nyata karena Allah menolong rosul-Nya.
فَاَوْحَيْنَآ اِلٰى مُوْسٰٓى اَنِ اضْرِبْ بِّعَصَاكَ الْبَحْرَۗ فَانْفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍ كَالطَّوْدِ الْعَظِيْمِۚ
“Lalu, Kami wahyukan kepada Musa, “Pukullah laut dengan tongkatmu itu.” Maka, terbelahlah (laut itu) dan setiap belahan seperti gunung yang sangat besar.”
Selain itu banyak peristiwa lain yang terjadi pada bulan Muharrom, yaitu Isthofa Adam (taubat Nabi Adam AS diterima Allah SWT), Allah SWT mengangkat Nabi Idris AS ke langit, Nabi Ibrahim AS diangkat menjadi kholilullah dan selamat dari siksaan Raja Namrud, dan lain-lain.
Adapun tragedi berdarah yang terjadi pada tanggal 10 Muharrom, yakni perang Karbala. Peperangan tidak seimbang antara Husain ra. Dengan Ubaidillah bin Yazid yang mengakibatkan terbunuhnya Husain bin Ali pada hari Jum’at, 10 Muharrom.
Pada dasarnya setiap bulan adalah sama satu dengan yang lainnya tidak ada perbedaan dalam kesuciannya dibandingkan dengan bulan-bulan lain. Ketika Allah memilih bulan khusus untuk menurunkan rahmat-Nya, maka Allah-lah yang memiliki kebesaran atas kehendak-Nya.
Memahami arti, sejarah, dan hikmah dari hari Asyuro memberikan kita bekal untuk mengisi hari dan bulan istimewa ini dengan amal sholeh. Semoga Allah menerima amal kita di hari Asyuro, mengampuni dosa-dosa kita, dan menjadikan kita hamba-hamba yang selalu bersyukur.
Wallahu a’lam