web analytics
AD PLACEMENT

Relevansi Dakwah Digitalisasi Bagi Santri

AD PLACEMENT
0 0
Read Time:3 Minute, 40 Second

Di era globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, dakwah tidak lagi terbatas pada mimbar masjid, majelis taklim, atau pesantren. Dunia digital telah membuka ruang baru bagi para da’i dan santri untuk menyampaikan pesan-pesan Islam secara luas, cepat, dan efektif. Dakwah digital menjadi kebutuhan yang mendesak agar nilai-nilai Islam tetap hidup di tengah derasnya arus informasi modern. Oleh karena itu, penting bagi para santri sebagai generasi penerus ulama untuk menguasai dan aktif dalam dakwah digital.

Secara ekspilisit, santri memiliki peran utama dalam menyiarkan ilmu yang ia dapatkan. Dan semua itu harus di lakukan dengan cara yang tepat dan akurat. Terutama di zaman sekarang yang sudah serba digital, menuntut para santri untuk berdakwah dengan formula baru dan setidak-tidaknya bisa menyesuaikan dengan zaman yang ada.

Terutama dakwah jalur digital, di rasa sangat relevan dengan kondisi zaman saat ini. Berbeda dengan dakwah dahulu yang masih face to face kepada para jama’ah. Dakwah digital di nilai lebih efisien dan memiliki efektifitas yang lebih besar dari pada dakwah panggung.

Seperti sebuah tutur kata “Dakwah digital akan menjadi pemenang di era sekarang” atau “kiai seribu jama’ah, akan kalah dengan kiai sejuta viewer. Kalimat atau ungkapan tersebut memang sedikit sarkas, tetapi mengandung pesan tersirat yang amat mendalam. Yaitu menuntut para santri agar bisa update terhadap perkembangan zaman terbaru. Dan dalam hal ini yang di maksud adalah dakwah menggunakan jalur digital.

AD PLACEMENT

Hal tersebut memang layak di benarkan, bagaimana efektifitas atau jangkauan model dakwah digitalisasi terhadap masyarakat. Bukan hanya lingkup desa, kecamatan, kabupaten, atau kota, melainkan sudah mencakup lintas negara bahkan dunia. Contoh saja seseorang yang berdakwah lewat akun You Tube, IG, Tiktok, Twiter, saluran WA dan media sosial lainnya. Satu video dakwah yang di sebarkan bisa menjangkau hampir seluruh dunia.

Hal ini, memungkinkan tingkat daya tarik dan pengaruh besar kepada para khalayak umum terhadap dakwah, ceramah, tausyiah, dan kajian ilmiah lainnya. Efektifitasnya pun tak perlu di tanyakan lagi. Metode dakwah digital di nilai cukup ideal dengan zaman saat ini, apalagi dakwah digital bisa di nikmati di mana saja dan kapan saja. Seseorang tidak perlu repot-repot datang ke majelis pengajian dengan pakaian syar’i, hanya cukup sediakan HP/Gadget dan koneksi internet, untuk menikmati konten ceramah.

Maka dari itu, bagi santri sekarang memang di tuntut untuk menggunakan metode digital dalam berdakwah. Selain untuk menyesuaikan zaman, juga mengantisipasi atas konten-konten islami digital yang menyesatkan. Sudah banyak kasus tentang konten berbalut islami yang mengarah pada penyesatan, adu domba, dan unsur kebencian. Apalagi belakangan ini, Pondok Pesantren sering mengalami diskriminasi melalui konten digital, yang sangat mencoreng harkat martabat santri dan kiai.

Dengan demikian, dakwah digital bukan sekadar trending, melainkan kebutuhan strategis di era modern. Para santri harus memanfaatkan teknologi bukan untuk mengikuti arus dunia, tetapi untuk mengarahkan arus tersebut menuju kebaikan. Melalui dakwah digital, santri dapat menjadi agen perubahan yang menebarkan nilai-nilai Islam dengan bijak, santun, dan berpengaruh di tengah masyarakat global.

AD PLACEMENT

Lalu, kapan kita bisa memulai hal itu? Tentu saja dari sekarang. Sebagian dari santri memang sudah mulai aktif berkecimpung dalam dunia digital. Bahkan dari mereka sudah ada yang menjadi influencer pesantren.  Diantaranya seperti Gus Ahmad Kafabih, Habib Husain Ja’far, Lora Ismail, dan dari para Perempuan juga ada seperti Ning Sheila, Ning Imaz, Kamila Asyifa dan masih banyak santri yang sudah mulai aktif dalam dakwah digital.

Dalam Islam sendiri menekankan dakwah fleksibelitas kepada masyarakat agar mudah di terima. Hal ini juga sudah di terapkan oleh para ulama terdahulu, seperti penyebar Islam tanah Jawa yaitu para Walisongo. Para walingsong seperti Sunan Kalijaga, menerapkan metode dakwah fleksibelitas, dengan cara penyesuaian. Pada dakwahnya, Sunan Kalijaga (Raden Ja’far Sodiq) berdakwah dengan media wayang dan kesenian Jawa lainnya. Hal ini di lakukan agar proses penyebaran agam Islam berjalan lancar tampa hambatan berati.

Coba bayangkan, sekaliber sunan Kalijaga pun, yang termasuk waliyulloh, harus menggunakan metode dakwah yang fleksibel atau relevan dengan kultur masyarakat yang ada.

Dalam Islam, memang sudah memberikan rambu-rambu terkait perubahan zaman yang ada. Sebagaimana dinyatakan dalam ungkapkan;

AD PLACEMENT

علموا أولادكم فإنهم خلقوا لزمان غير زمانكم Artinya “Didiklah anak-anakmu, karena sesungguhnya mereka diciptakan untuk zaman yang berbeda dengan zamanmu”.

Pesan ini menekankan pentingnya mendidik generasi mendatang dengan ilmu dan keterampilan yang relevan dengan kondisi masa depan, yang akan berbeda dari masa sekarang. Terutama dalam berdakwah yang di lakukan kalangan santri, harus bisa beradaptasi dan update dengan zaman yang ada. Tentunya, dalam hal ini tetap menerapkan kultur salafy yang menjadi ciri khas khusus bagi santri di pesantren NU.

 

About Post Author

Darul Said

Jurnalis Pesantren Berusaha menjadi yang terbaik, di antara yang baik "Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak".
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Tagged with:
elmahrusy ID
AD PLACEMENT

Jurnalis Pesantren Berusaha menjadi yang terbaik, di antara yang baik "Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak".

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Sedikit Langkah Kecil Untuk Memulai Perubahan

Sedikit Langkah Kecil Untuk Memulai Perubahan

Peran Pesantren Terhadap Generasi Bangsa

Peran Pesantren Terhadap Generasi Bangsa

Pernikahan Bukan Perkara Main-Main!

Pernikahan Bukan Perkara Main-Main!

Dari Papan Tulis ke Layar Cahaya: Santri Menembus Dunia Maya

Dari Papan Tulis ke Layar Cahaya: Santri Menembus Dunia Maya

Bermedia, Bersosial juga Berakhlak

Bermedia, Bersosial juga Berakhlak

Ngga Ipon, Ngga Ganténg!!

Ngga Ipon, Ngga Ganténg!!

AD PLACEMENT