Kediri, Elmahrusy Media (16/08), Sore, Pondok Pesantren HM Al Mahrusiyah Putri Asrama Daru Rosyidah Dan Darur Zaenab melaksanakan rutinan pembacaan qosidah burdah di Aula Al Fatah Asrama Daru Rosyidah, rutinan sore ini dihadiri oleh beliau Ning Hj Itta Rosyidah, Ibu Nur Wahidah, para Jama’ah dan seluruh santri Asrama Darur Rosyidah Dan Daru Zaenab.
Karna burdahan sore ini spesial Hari Kemerdekaan, Sebagian santri memakai baju putih dengan kerudung merah dan Sebagian memakai baju putih dengan kerudung putih, Agar melambangkan bendera merah putih. Ning Ochi tak kalah dengan santri-santrinya karna beliau juga memakai gamis putih dengan kerudung merah.
Setelah Rutinan pembacaan qosidah burdah, beliau menyampaikan kisah dari Putra Syeikh Abu Bakar Bin Salim yang meminta bimbingan untuk bertobat kepada Imam Husein, yang mana ketika Imam Husein diberi hadiah yang banyak tapi beliau menolak, Imam Husein berkata “wahai sultan meskipun kamu memberi harta yang banyak apapun itu tidak akan saya terima meskipun jabatanya pun saya tidak akan menerima karna saya mengejar jabatan akhirat”
Beliau Ning Ochi ngendikan “kita jangan perna mengejar jabatan dunia, kita hanya mengejar jabatan akhirat. karena kita hanya berfikir bagaimana Allah Swt. memandang kita, bagaimana sisi kita nanti didepan Allah Swt”. Jadi sekaya apa kita harus tetap harus bersyukur.
Karna ini spesial hari kemerdekaan, beliau ngendikan “ bersyukur karna negara kita memiliki banyak nikmat, bersyukur karna negara kita kaya. Meskipun negara kita disebut dengan negara koroha, tapi yang terpenting tetap cinta Indonesia. Karna ini termasuk mengikuti dawuh dari Hubbul Wathon Minal Iman.” Tutur Putri KH Imam Yahya Mahrus.
Setelah do’a langsung disambung dengan surprise perayaan ulang tahun beliau Ning Hj Itta Rosyidah Miskiyah, yang diawali dengan menyayikan lagu mabruk alfa mabruk oleh tim qosidah burdah, para jama’ah dan seluruh santri Asrama Darur Rosyidah Dan Daru Zaenab. Senyum Ning Ochi mengembang begitu indah saat dinyanyikan lagu mabruk alfa mabruk.
Kemudian, beberapa santri membawa beberapa bingkisan dan dua kue ulang tahun yang sudah disiapkan khusus untuk Ning Ochi.
Lalu, Dilanjut sesi potong kue, potongan pertama untuk para jama’ah yang disuapi langsung oleh Ning Ochi, potongan kedua untuk Sebagian santri yang membawakan bingkisan kedepan dan tim qosidah burdah.
Kemudian, Ning Ochi menyampaikan beberapa kata. Bahwa dibulan Agustus ini termasuk bulan yang masyaallah karna dibulan Agustus tidak hanya ulang tahun Ning Ochi. Tapi, KH Imam Yahya Mahrus juga lahir pada bulan Agustus yang mana tanggalnya bertepatan dengan harlah pondok pesantren HM Putra.
Waallahu’alam.