Welcome 1445 H, Ning Ochi Pimpin Do’a Bersama Para Santri
Kediri-Elmahrusy Media. Bulan Muharom merupakan salah satu dari beberapa bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. karena pada bulan Muharomlah Islam memasuki usia barunya, tak heran bila umat muslim menyambut bulan tersebut dengan penuh suka cita.
Bahkan kita juga dianjurkan untuk membaca do’a akhir tahun dengan tujuan semoga tahun yang telah kita lalui sebelumnya dapat kita tutup dengan kebaikan dan menjadi akhir yang baik,
selain menjadi akhir yang baik kita juga dapat mengawali tahun selanjutnya dengan doa awal tahun supaya menjadi tahun yang lebih baik, begitulah tutur Ning Hj. Ita Rosyidah Miskiyah dalam mauidzoh hasanah tadi malam (18/07).
Dalam kitab Kanzun Najah Wa Surur beliau sempat membacakan beberapa amalan serta keutamaan di bulan penuh rahmat ini. Diperjelas pula dalam kitab Bidayatul Hidayah bahwa Muharom adalah bulan yang utama untuk berpuasa selain bulan Ramadhan, Dzulhijjah, Dzulqo’dah, Rojab dan Sya’ban.
Begitu mulianya bulan ini hingga Rasulullah SAW. menuturkan dalam sabdanya;
“Barang siapa yang berpuasa diawal tahun maka Allah akan menjadikan itu sebagai kafaroh lima puluh tahun, dan satu hari berpuasa di bulan muarrom sama dengan tiga puluh hari berpuasa. Barang siapa berpuasa tiga hari di bulan muharom, yakni di Hari Kamis, Jumat dan Sabtu secara bertutut-tuirut maka ia akan mendapat pahala seperti halnya pahalanya orang yang berpuasa tujuh ratus tahun”
Sebab itulah, tidak heran bila ketika dihari penimbangan amal kelak (yaumul mizan) timbangan amal umat Nabi Muhammad tidak kalah saing dengan umat nabi terdahulu yang masa hidupnya ratusan tahun jauh lebih lama dibanding umat Islam yang hanya puluhan tahun. Karena hanya dengan tiga hari kita berpuasa dibulan Muharom sama dengan kita berpuasa tujuh ratus tahun.
Tidak hanya itu, kita juga disunahkan untuk membaca ayat kursi sebanyak 360 kali, dan diwajibkan membaca basmalah dalam tiap-tiap awal ayat kursi. Dihadapan seluruh santri, putri Yai Imam ini juga menyampaikan bahwa pada malam satu Muharom kita dianjurkan untuk ihyaul lail yakni menghidupkan malam.
Tidak hanya dengan sholat, ataupun membaca Al-Qur’an, tapi kita juga bisa menghidupkan malam tahun baru ini dengan membersihkan lingkungan sekitar, mencuci, membereskan lemari, serta ibadah-ibadah lain yang penting dilakukan dengan niat ihyaul lail.
Beliau berpesan, sebagai seorang penuntut ilmu hendaknya kita, menata kembali niat kita berada di pondok pesantren untuk belajar dan berkhidmah. Kita juga dituntut untuk memperbanyak bacaan istighfar, supaya kita mudah menerima dan memahami ilmu yang kita dapatkan.
Mengapa demikian? Karena ilmu adalah cahaya Allah, dan cahaya Allah tidak akan diturunkan kepada ahli maksiat. Sebab itulah kita dianjurkan untuk memperbanyak bacaan istighfar supaya dilebur dosa-dosa yang telah kita perbuat selama ini.
Putri bungsu Yai Imam ini juga mengingatkan kita untuk selalu meniatkan semua pekerjaan dengan niat riyadhoh atau tirakat, demi mempersiapkan masa depan lebih gemilang tidak hanya untuk jangkauan waktu yang sementara, melainkan selamanya.
Bangunan baru Pondok Pesantren Al Mahrusiyah asrama Darur Rasyidah menjadi saksi, dimana seluruh santri berdo’a dan menata kembali niat suci mereka di akhir sekaligus awal tahun baru hijriah.
Dalam kesempatan ini beliau juga memberi ijazah yang mana ijazah ini beliau dapatkan dari Alm. Almaghfurllah Yai Imam Yahya Mahrus yakni menulis lafadz bismillahirrahmanirrahim sebanayak 113 kali supaya kita terbebas dari gangguan,jin dan sebangsanya.
Dalam penulisan lafadz basmalah ini ada beberapa ketentuan yakni:
• Dalam keadaan suci
• Menghadap kiblat
• Tidak berbicara selama menulis
• Setiap bulatan huruf mim dan ha diberi lubang
Contoh: بسم الله الرحمن الرحيم
• Kemudian kertas dilipat rapi
• Simpan di tempat yang layak
Melalui amalan ini kita bertafa’ulan pada Al-Quran karena dalam Al-Quran terdapat 114 surat dan setiap permuaan surat selalu diawali dengan basmalah kecuali pada Surat At-Taubah, sebab itulah kita hanya menulis hingga 113 kali saja.
Lubang pada tiap huruf mim dan ha’ ini dengan harapan melalui empat lubang tersebut kita diberi kesempatan untuk minum pada empat sumber mata air di surga.
Batas maksimal penulisan lafadz basmalah mulai malam tanggal 1 Muharom hingga sebelum Maghrib memasuki tanggal 2 Muharrom.
Selain itu Ning Ochi juga menganjurkan kepada seluruh santri untuk tafa’ulan serta tabarukan pada fiilnya (perbuatan) Sayyid Muhamad Al-Maliki dengan meminum susu putih supaya tahun-tahun kedepannya menjadi tahun yang putih seputih susu, yang bersih, dan penuh dengan kebaikan.
Waktu untuk meminum susu dibatasi hanya di malam 1 Muharrom hingga menjelang Shubuh. Berikut adalah niat ketika kita akan meminum susu,
نويت كما نوى سلفنا الصليح
Kemudian dilanjutkan dengan do’a,
اللهم برك لنا فيه وزدنا منه
Dalam Kitab Kanzun Najah Wa Surur juga ada dijelaskan bahwa barang siapa yang membaca do’a awal tahun, itu berarti dia sudah pasrah dan yakin bahwa kita dijaga oleh malaikat.
Begitulah amalan serta ijazahan yang sempat beliau berikan kepada seluruh santri, usai pembacaan do’a awal tahun dengan harapan semoga tahun-tahun kedepannya menjadi lebih baik, amiin.
Selamat tahun baru Islam 1445 H.
Wallahu a’lam.