web analytics

Alhabib Abdurrahman Bin Agil Sampaikan 3 Warisan Penting dari Ulama

Alhabib Abdurrahman Bin Agil Sampaikan 3 Warisan Penting dari Ulama
0 0
Read Time:2 Minute, 11 Second

“Ada tiga warisan ulama yang bisa mengantarkan kita ke surga” Ucap Alhabib Abdurrahman bin Agil saat mengisi Mauidzotul Hasanah dalam acara Haul Ke 13 Almarhum Almaghfurlah KH. Imam Yahya Mahrus (24/08) Malam.

Beliau menjelaskan bahwa kita harus menjaga warisan, petuah dana keteladanan para ulama, seperti keteladanan yang diwariskan oleh Almarhum Almaghfrulah KH. Imam Yahya Mahrus.

“Kita saat ini memperingati Haul Syekh Imam Yahya Mahrus, tentunya peringatan hal itu tidak lepas dari apa yang sudah ditinggalkan oleh beliau, apa yang menjadi warisan beliau tidak hanya sekedar ilmu yang akan mengantarkan kita untuk mencapai keridhaan Allah, tapi juga sebagai bekal di akhirat kelak” Kata Beliau

Menurut beliau, apa yang ditinggalkan oleh ulama’ harus dijaga dan diamalkan, terlebih 3 perkara, yaitu Sabar, pemaaf dan senang berpuasa,

“Namun warisan para alim ulama itu yang terpenting ada tiga, sesuai dengan penjelasan Kitab suci Alqur’an dan Hadis Rasulullah Saw. Insyaallah dengan 3 perkara ini, seseorang akan masuk surga tanpa harus menunggu/ dihisab, terlebih masyayikh-masyayikh kita, khususnya Pondok Lirboyo telah mengamalkannya” Tegas Beliau.

Alhabib Abdurrahman bin Agil menjelaskan, bahwa yang pertama adalah sabar,

“Abdullah bin Abbas menekankan bahwa sabar di dalam kitab suci Alquran itu ada tiga, yang pertama sabar dalam melakukan ketaatan ibadah kepada Allah Swt. Kedua, sabar dalam menjauhi semua yang dilarang olehNya, dan terakhir sabar saat menghadapi musibah yang ditetapkan oleh pencipta kita Allah. Jangan sampai kita lepas untuk terus bersabar, apalagi disaat menempuh ilmu” Jelas Habib Abdurrahman.

Kedua, menjadi seorang yang pemaaf,

“Allah menegaskan dalam Surat Asy-Syura · Ayat 40

 

وَجَزٰۤؤُا سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَاۚ فَمَنْ عَفَا وَاَصْلَحَ فَاَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِۗ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَ ۝٤٠

Balasan suatu keburukan adalah keburukan yang setimpal. Akan tetapi, siapa yang memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat), maka pahalanya dari Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang zalim. Suri tauladan kita Nabi Muhammad Saw. Banyak sekali dalam dakwahnya mendapatkan halangan, hambatan, rintangan bahkan gangguan-gangguan. Tapi beliau tetap sabar, jika tidak mempunyai sifat pemaaf niscaya mudah sekali kita akan terpecah belah.” Tutur Beliau.

Warisan yang ketiga adalah suka berpuasa,

“Sebab, dalam Hadis Bukhori disebutkan

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ ، إِلَّا الصِّيَامَ، فَهُوَ لِي،

وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

Setiap amalan anak Adam itu adalah (pahala) baginya, kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya. (HR. Bukhari)”

Sekian, Wallahu A’lam.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like