web analytics

Haul KH. Mahrus Aly, Mari Memutholaah Lagi Sejarah Singkat Sosok “Rusydi”

Haul KH. Mahrus Aly, Mari Memutholaah Lagi Sejarah Singkat Sosok “Rusydi”
0 0
Read Time:1 Minute, 42 Second

KH. Mahrus Aly, sosok figur kiai yang juga  berperan sebagai pejuang kemerdekaan, inisiator pendirian Universitas di lingkup Pondok Pesantren Lirboyo, penasehat Kodam V Brawijaya dan luar biasanya tetap istiqomah bersama santri menggelar pengajian kitab kuning.

Rusydi (Nama Kecil KH. Mahrus Aly) semasa belia dikenal oleh teman-temannya memiliki sifat sakha’ (Dermawan), dia tidak suka dengan orang pelit, maka dari itu, ketika sedang punya rezeki, Rusydi mengajak teman-temannya ke warung untuk ditraktir sampai mereka kenyang.

Menginjak dewasa Rusydi memulai pengembaraan ilmu, tercatat, beberapa pesantren sudah beliau singgahi, sampai akhirnya beliau berlabuh untuk bertholabul ilmi di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. semasa di Lirboyo KH. Mahrus Aly tinggal memperdalam ilmu dan tabarukkan (mencari berkah) lantaran sebelum menginjakan kaki di Lirboyo, Beliau terlebih dahulu mencari ilmu di Pondok Pesantren Kasingan, Rembang.

ketika menuntut ilmu dibawah asuhan KH. Abdul Karim, Yai Mahrus dipercaya untuk menjadi pengurus dan mengajar santri, dengan status seperti itu, Yai Mahrus masih mempeng (Rajin Belajar),Hampir seluruh waktunya tersita untuk memerdalam kitab dan mengabdi pada pondok pesantren. Ia sampai tega menadzarkan dirinya, bahwa ia tidak akan keluar dari kamar, kecuali setelah memahami kitab yang sedang dipelajari.

Semangar keilmuan dan ketulusannya untuk mengabdi Pondok Pesantren sangatlah luar biasa, kala itu, Keluarga dari Cirebon meminta beliau untuk pulang ke rumah sebab ibunya sedang mengalami sakit keras. Namun, karena tengah Istghyal belajar, ia tetap tidak pulang meski sudah dua kali datang telegram dari rumah. Baru ketika datang telegram yang ketiga kalinya, Haji Mahrus mengahadap Kiai Abdul Karim. Dia mengabarkan bahwa ibunya tengah sakit keras dan a disuruh pulang. Setelah mendapat restu dari gurunya, akhirnya ia pulang.

Dalam membina kehidupan rumah tangga dengan Nyai. H. Zainab, beliau merupakan suami yang senantiasa aktif membantu kesibukan sang istri, seperti menanak nasi atau mencuci pakaian, walaupun beliau sudah masyhur dikenal sebagai ulama besar yang disegani, beliau tidak pernah membanggakan diri dan tetap menghormati sang istri.

Baca Juga: Rasa Aksara

Untuk mengenang Haul KH. Mahrus Aly pada 6 Ramadhan nanti, marilah, sejenak kita mengirim doa untuk beliau, agar tenang dan ditempatkan Oleh Allah di Taman Firdaus yang damai… Amin…

Al-Fatihah……

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like