Kediri-Pers Mahrusy (22/01/2023), Bulan Rojab merupakan satu dari empat bulan yang dimuliakan diantara dua belas bulan hijrah lainnya. Bulan rojab sendiri juga disebut sebagai bulan single, kenapa? Karena hanya bulan rojab sendirilah yang dipisahkan dari tiga bulan mulia lainnya, tiga bulan mulia itu meliputi bulan dzulqo’dah, dzulhijah, dan muharram yang ketiga-tiganya saling berurutan.
Bertepatan sekali dengan malam ini yakni malam 1 Rojab 1444 H, Asrama Darur Rosyidah atau Darsy menggelar acara do’a bersama yang langsung dipimpin oleh beliau Ning Hj. Ita Rosyidah Miskiyah. Do’a bersama ini diselenggarakan di aula dan GBS (Gedung Baru Samping) Asrama Darsyi yang dimulai ba’da istighosah.
Sebelum memimpin do’a bersama Ning Ochi, sapaan akrab beliau, mengulas tentang sekilas keistimewaan dan keutamaan Bulan Rojab diantara bulan-bulan lainnya, beliau ngendikan, “Bulan Rojab merupakan salah satu dari empat bulan yang dimuliakan,” tutur beliau mengawali dawauhnya.
Kemudian beliau melanjutkan, bahwa malam satu Rojab merupakan malam dikabulkannya do’a-do’a. Rasulullah pun bersabda, terdapat lima malam waktu istijabah untuk berdo’a, yang dimalam itu do’a-do’a akan mudah terkabulkan. Lima malam itu diantaranya, pertama malam satu Rojab, kedua malam nisfu sya’ban, ketiga Malam Jum’at, keempat Malam Idhul Fitri, dan terakhir Malam Idhul Adha.
Ning Ochi juga berpesan, “Perbanyak puasa dan istighfar, karena Bulan Rajab adalah bulannya Allah, dan di bulan itu terdapat banyak hak-haknya Allah, salah satunya yakni memperbanyak istighfar. Kemudian terdapat Bulan Sya’ban yang merupakan bulannya nabi, maka kita memperbanyak sholawat. Kemudian ada lagi Bulan Romadhon sebagai bulan umat Nabi Muhammad yang memiliki banyak keutamaan untuk umat-umatnya hingga tidurnya saja dicatat sebagai ibadah,” pesan cucu almarhum almaghfurllah KH Mahrus Aly kepada para santri.
Tak cukup hanya mengulas kesitimewaanya Bulan Rojab sang bulan mulia bulannya sang pencipta Allah azza wajala, sebelum mengakhiri dawunya, beliau juga memerintahkan kepada santri-santrinya untuk memperbanyak amalan di Bulan Rojab, amalan-amalan tersebut diantaranya yang pertama membaca sayyidul istighfar “Allahumma anta rabbi, la ilâha illa anta khalaqtani. Wa ana ‘abduka, wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa‘dika mastatha‘tu. A‘udzu bika min syarri ma shana‘tu. Abu’u laka bini‘matika ‘alayya. Wa abu’u bidzanbi. Faghfirli. Fa innahu la yaghfirudz dzunuba illa anta.”
Kedua memperbanyak do’a “Allahumma bariklana fi rajaba wa saya’bana wa ballighna ramadhana.”
Ketiga perbanyak membaca “Rabbighfirli warhamni watub alayya innaka anta tawaburrohim”,dan terakhir ingat-ingatlah ketika Jum’at terakhir di Bulan Rojab tat kala sang khotib menaiki mimbar bacalah “Ahmad rasulullah Muhammad rasulullah” sebanyak 35 kali yang faedahnya begitu masayaallah.

Setelah itu acara dilanjutkan mushofahah bersama dengan beliau sebagai penutup acara. Ketika ditengah-tengah mushofahah beliau juga sempat menyelipkan pesan, jika kita berdo’a jangan lupa medo’akan saudara-saudaranya karena do’a yang mudah dikabulkan adalah do’a yang ketika ia berdo’a juga turut mendo’akan sudara-saudaranya. Wallahu a’lam