KEADILAN DIMATA PENGUASA?
Sebab dan akibat adalah dua hal yang selalu berkaitan, perkara yang selalu berjalan beriringan. Semakin majunya dunia tekhnologi membuat banyak orang berubah, mulai dari sikap, perilaku, dan gaya hidup. Banyak orang baik yang tak terhormat, sedangkan orang yang kurang baik malah disanjung-sanjung bak seorang dewa.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, baik dari segi bahasa maupun adat-istiadat. Negara dengan bentuk pemerintahan republik, dimana jabatan tertinggi harusnya berada ditangan rakyat bukan ditangan seorang presiden, pejabat negara, ataupun para saudagar kaya.
Saat ini, hukum negara mulai rancu, dengan gampangnya pemerintah menyalahi aturan yang dibuat dengan tangannya sendiri. Mirisnya, kasus seperti ini tak hanya terjadi dikalangan pemerintah negara saja akan tetapi mulai meracuni gaya kepemimpinan yang terjadi di dunia pesantren.
Rakyat kecil yang berada dipinggiran sering sekali dijadikan tumbal oleh para pemerintah, mereka dijadikan kambing hitam dalam setiap pertemuan dengan para pejabat negara. Perbedaan kasta mulai terlihat, rakyat kecil menjadi kalah-kalahan, digiyurkan dengan janji manis para bedebah bangsa. Nama mereka seringkali dijual kesana kemari dengan slogan “meningkatkan kesejahteraan rakyat”, para penguasa rela lempar batu sembunyi tangan demi meraih segepok uang yang tak seharusnya mereka miliki.
“dibutakan oleh kenikmatan yang tak kekal” mungkin itu pernyataan yang tepat bagi penguasa yang tak bisa dengan baik menjalankan amanah yang telah diberikan, padahal ketika kita diberi sebuah amanah harusnya kita bisa dengan baik dalam menjalankannya karena tak semua orang punya kesempatan yang sama dalam menjaga sebuah amanah. Sepertinya mereka lupa bahwa semuanya akan dipertanggungjawabkan diperadilan akhirat. Kalian pasti tau kan, bahwa peradilan akhirat akan diadili oleh zat yang paling adil, yaitu Allah Swt.
Semoga kita termasuk dalam golongan manusia yang bertanggungjawab dalam menjalankan sebuah amanah, karena saat ini banyak keadilan yang tak dapat dipertanggungjawabkan.
Wallahu’alam