Kediri, Elmahrusy Media. (09/08/) Sore, Pondok Pesantren Putri HM Al-Mahrusiyah Asrama Darur Rosyidah melaksanakan rutinan pembacaan Qosidah Burdah di Aula Al Fatah Asrama Darur Rosyidah. Rutinan sore ini dihadiri oleh beliau Ning Hj. Itta Rosyidah Miskiyah, Ibu Nur Wahidah, serta seluruh santri Asrama Darur Rosyidah sekaligus jama’ah.
Sore ini, Ning Ochi memberikan wejangan kepada seluruh santri dan para jamaah mengenai perjuangan Imam Al Busyiri saat mengarang qosidah burdah.
Kata burdah dalam Bahasa arab artinya selimut. Karena, diibaratkan bisa menghangatkan. Beliau Imam Al-Busyiri, saat mengarang qosidah burdah dalam keadaan lumpuh. Beliau mengisi kekosonganya dengan menulis syair-sya’ir yang indah, yang ditujukan untuk pujian kepada Nabi Muhammad Saw. Saat mengarang qosidah burdah, beliau sudah melewati beberapa tantangan dan rintangan yang berhasil dilalui.
Tapi, suatu ketika beliau berhenti pada kalimat “Fa mablaghul ilmi fihi annahu basyarun”. Imam Al Busyiri sama sekali tidak bisa melanjutkan kalimatnya dan kemudian dijenguk langsung oleh Kanjeng Nabi Muhammad Saw. Dalam sebuah mimpinya. Nabi bersabda “Bacalah”. kemudian Imam Al Busyiri menjawab bahwa ia tidak bisa melanjutkan kalimatnya, lalu Nabi kembali bersabda ”Wa annahu khairu khalqillahi kullihimi”. Lalu, Imam Al Busyiri langsung melanjutkan sya’irnya.
Setelah itu Nabi melepas jubahnya dan diselimutkan kepada Imam Al Busyiri. Nabi juga mengusap wajah Imam Al Busyiri. Saat itu pula Imam Al Busyiri terbangun, dilihatnya jubah pemberian Nabi meyelimuti tubuhnya lantas beliau sembuh dari penyakitnya.
Kemudian Ning Ochi berpesan kepada seluruh santri dan para jama’ah “Jangan jadi orang mahrum”. Mahrum itu ketika ada majelis yang hadir hanya raganya tapi hatinya tidak hadir.”
Oleh: Fitri Novianti
Waallahua’lam.