Di sudut jendela
Angin berlalu hilir kesana kemari
Sehelai daun terlepas, di antara batuan-batuan hening
Yang terpendam dari keluh kesah
Menapak di bumi tanpa arah pasti
Terasingkan oleh waktu
Disiasati ego yang membisu
Apa yang sudah terjadi
Syahdunya rebana pun ditabuh
Menemaniku menyusuri kenangan kelam
Desiran pasir hilang tergerus ombak
Membawa sesirat kata tentang rindu
Kudayung perahuku, menyongsong laut biru
Sembari menengadahkan mata ku lawan arus menujumu
Dan ku bayangkan kau sedang menunggu daku
Memandang wajahku dengan senyum mungilmu
Traveller Asli Kelahiran Kota Proklamator
Find some desired keywords.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt