web analytics

Rihlah Ziarah Santri Al-Mahrusiyah: Maqam Maulana Malik Ibrahim Gresik

Rihlah Ziarah Santri Al-Mahrusiyah: Maqam Maulana Malik Ibrahim Gresik
Santri dan Dzuriyyah Al-Mahrusiyah sedang berziarah di Maqam Maulana Malik Ibrahim
0 0
Read Time:2 Minute, 23 Second

Gresik masyhur dengan sebutan “Gresik Berhias Iman” mungkin karena Maulana Malik Ibrahim Gresik atau Sunan Gresik panggilannya terkenal dengan bapak para wali karena menjadi wali yang pertama kali menyebarkan ajaran islam di Pulau Jawa. Menurut Sebagian artikel yang sempat saya baca, beliau adalah bapak dari Sunan Ampel dan kakek dari Sunan Bonang serta Sunan Drajat.

Kita sampai di Gresik sekitar jam 11 siang. Karena jarak antara maqam dan parkiran bus terbilang jauh, disana kita sudah disiapkan bus damri untuk mengantarkan kami ke maqom dengan karcis seharga 10 ribu pulang-pergi. Panitia menginstruksikan para peserta ziarah untuk membawa peralatan sholat,  untuk jama’ taqdim qoshor dzuhur dan ashar.

Bau amis menyengat dari sekitar jalanan menuju maqam. Maklum, kerena perjalanan melalui perindustrian dan perikanan di Pesisir laut Jawa. Rekanku berangkat dulu untuk mengejar moment di maqam, sedangkan saya berangkat terakhiran. Ada cerita lucu saat menaiki Bus Damri, karena saya terakhiran saya Bersama para utusan ziarah MA, SMK, SMP, MTs Al-Mahrusiyah. Saya duduk di samping pintu damri, tanpa disadari pintu belum ditutup, dengan histeris saya menjerit “loh damrinya kok nggak ada pintunya!” sontak sopir berhenti dan ibu-ibu yang berada di dalam tertawa terbahak-bahak. Ternyata pintu damri belum di tutup. Lalu saya bercerita pada ibu-ibu “loh saya tadi naik dokar juga ndak ada pintunya”. Ibu-ibu sontak tertawa terbahak-bahak lagi. Saya berfikir keras “memangnya lucu ya?”. Salah satu ibu-ibu menyahut “loh dokar memang ndak ada pintunya dek”. Di dalam hati saya malu tapi juga pengen memberontak, soalnya di desa saya dokar itu ada pintunya kok.

Setelah sampai di sana ternyata sudah dimulai tahlilnya. Tahlil dan dzikir dipimpin oleh beliau Gus Reza Ahmad Zahid. Sebelum saya masuk saya disuruh memotret putrinya Ning Etna, Mbak Uyun dan putrinya Ning Lia, Mbak Filza Bersama para penderek atau sering disebut mbak ndalem di depan tulisan Aula Syekh Maulana Malik Ibrahim.

Setelah itu saya masuk ke dalam. Saya mengamati sekitar maqam. Konon katanya beliau dijuluki Sunan Gresik karena beliau lama berdakwahnya di Gresik, sehingga beliau akhirnya menetap di desa bernama Sembalo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. Dan pada akhirnya di sanalah beliau pertama kali mendirikan masjid di Desa Pasucinan, Manyar. Tempatnya luas dan sejuk. Sehingga enak kalau buat peristirahatan. Setelah selesai tahlil. Kemudian para peserta ziarah di arahkan untuk sholat jama’ taqdim qoshor dzuhur dan ashar.

Tak hanya masjid saja yang dibangun pertama kali oleh beliau, ternyata beliau juga berperan penting dalam pendirian pondok pesantren pertama kali. Karena mendapat kepercayaan dari Raja Majapahit untuk menyebarluaskan ajaran islam di tanah Jawa.

Ada kisah yang agak menegangkan sebenarnya. Karena saya masih mau nulis, saya putuskan sholat dulu dan pulang dulu. Bersama rekan saya duduk di pinggir sopir, karena memang peserta ziarah putri masih istirahat sampai jam 1 siang. Setelah saya Kembali ke bus, lah ternyata daya laptopnya habis, setelah saya ingat-ingat ternyata tadi aps ngecas nggak masuk. Apesss.

Penulis: laelizakiaa_

Editor: Elnahrowi

 

 

 

About Post Author

elmahrusy16

Elmahrusy Media Merupakan Wadah literasi dan jurnalistik bagi santri, alumni dan pemerhati Pondok Pesantren Lirboyo HM Al-Mahrusiyah
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like