0 0

Telinga kita mungkin sudah tak asing dengan dalil اَلْإِسْـتِقَـامَةِ خَيْرٌ مِـنْ اَلْفِ كَــرَامَةٍ  atau bila diartikan istiqomah itu lebih baik dari seribu karomah. Mengapa? Karena sebuah puncak keistiqomahan ahlu thoriqoh adalah konsisten mengingat Allah dalam dzikir lahir dan batin.

Hal ini juga selaras dengan hadis nabi yang berbunyi:

عَنْ أَبِيْ عَمْرٍو، وَقِيْلَ، أَبِيْ عَمْرَةَ سُفْيَانَ بْنِ عَبْدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قُلْتُ يَارَسُوْلَ اللهِ قُلْ لِيْ فِي الإِسْلامِ قَوْلاً لاَ أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدَاً غَيْرَكَ؟ قَالَ: “قُلْ آمَنْتُ باللهِ ثُمَّ استَقِمْ”
(رَوَاهُ مُسْلِمٌ)

Artinya: Dari Abu ‘Amr, ada yang menyebut pula Abu ‘Amrah, Sufyan bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku berkata: Wahai Rasulullah katakanlah kepadaku suatu perkataan dalam Islam yang aku tidak perlu bertanya tentangnya kepada seorang pun selainmu.” Rasulullah bersabda, “Katakanlah: aku beriman kepada Allah, kemudian istiqamahlah.” (HR. Muslim)

Jadi, dikutip dari laman web aktual.com maksud dari hadist tersebut merupakan isyrat dari Rasulullah SAW untuk umatnya agar selalu tajdidul iman atau senantiasa memperbarui iman dengan cara berdzikir laa ilaaha illa Allah, baik dengan lisan maupun batin yang disertai tasdiq atau pembenaran.

Pembahasan ini juga selaras dengan pembahasan yang disinggung oleh Agus Nasrudin Munir ketika mauidzoh hasanah dalam rangkaian acara haul almarhum almaghfurllah KH Imam Yahya Mahrus, beliau menyampaikan, “Kalau pengen belajar itu ada empat hal yang harus diperhatikan, salah satunya yaitu istiqomah,” tutur suami Ning Hj Ita Rosyidah Misykiyah.

Maksudnya, beliau berharap kepada santri-santri umunya dan santri Al-Mahrusiyah khususnya untuk bersama-sama mencari biografi KH Imam Yahya Mahrus. Mengapa? Alasannya tak lain karena KH Imam Yahya Mahrus itu memiliki keistiqomahan membaca istighotsah dimanapun berada.

Bahkan disuatu momentum ketika berkesempatan wawancara dengan putri bungsu beliau Ning Ochi, beliau ngendikan, “Abah itu selalu istiqomah istoghotsah dimanapun berada meskipun itu sedang dalam perjalanan,” tutur Ning Ochi. Gus Anas juga menambahkan sir atau rahasia kesuksesan dan kejayaan Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah adalah KH Imam Yahya Mahrus.

Karena tanpa barokah dari beliau mungkin kita tidak akan sampai sejauh ini. Fenomena ini terlihat dari pembangunan yang ada di Ngampel, Gus Anas ngendikan, “Ngampel dulu itu bukan apa-apa bahkan hanya sekedar rawa-rawa, tapi alhamdulillah sekarang sudah menjadi hall (aula) dengan kapasitas seribu orang,” tutur menantu Ibu Nyai Hj Zakiyah Misykiyah.

Berangkat dari kisah KH Imam Yahya tersebut, menjadi bukti nyata kebenaran dari maqolah arab سْـتِقَـامَةِ خَيْرٌ مِـنْ اَلْفِ كَــرَامَةٍ, berkat keistiqomahan Yai Imam dalam mengamalkan istighotsah, mengantarkan Pondok Pesantren Al-Mahrusiyah menjadi pondok yang maju dari segi intelektual maupun spiritual baik ilmu kitab tradisional maupun ilmu pengetahuan formal. Wallahu a’lam.

About Post Author

Annisa Fitri Ulhusna

annisafu2004@gmail.com

Happy

0 0 %

Sad

0 0 %

Excited

0 0 %

Sleepy

0 0 %

Angry

0 0 %

Surprise

0 0 %