Gus Reza Mengingatkan Tafaqquh Fi ad-Diin dalam Acara Buka Bersama

AD PLACEMENT

Read Time:2 Minute, 17 Second

Kediri, Elmahrusy Media.

Ahad (16/03), Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah mengadakan acara buka bersama. Acara yang bertempat di Hall Al-Mahrusiyah pondok Ngampel itu turut mengundang seluruh lembaga yang berada di bawah naungan Yayasan Al-Mahrusiyah, baik formal maupun non formal, putra maupun putri.

Mulai dari TK Al-Mahrusiyah, SD Al-Mahrusiyah, Mts Al-Mahrusiyah, SMP Al-Mahrusiyah, MA Al-Mahrusiyah, SMK Al-Mahrusiyah, Institut Teknologi Al-Mahrusiyah, Madrasah Diniyah Al-Mahrusiyah, Madrasah Qiroatil Qur’an Al-Mahrusiyah, Lajnah Bathsul Masail Al-Mahrusiyah, Kantor Pusat Administrasi, Elmahrusy Media, hingga seluruh departemen di bawah naungan Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah.

Acara itu pun dihadiri oleh segenap dzuriyah, mulai dari Dr. KH. Reza Ahmad Zahid Lc.Ma., Dr. KH. Melvien Zainul Asyiqien M.Pd.I., Agus H. Nabil Aly Ustman M.Pd., Agus H. Nasyruddin Moenir.

AD PLACEMENT

Also Read: Gus Reza: “Jangan Sampai Kalian Meninggalkan yang Namanya Berdo’a!”

Semenjak sore, para hadirin telah mulai memenuhi lokasi yang telah dipersiapkan. Hadirin putra berada di sebelah barat, sedangkan hadirin putri berada di sebelah timur. Pembatas kain memanjang membatasi keduanya. Sebelum itu, hadirin telah lebih dahulu mengisi daftar hadir pada pos yang telah disiapkan untuk masing-masing lembaga.

Selepas Gus Anas memberi sambutan, pada kesempatan kali ini, Gus Reza dipersilahkan memberikan pengarahan kepada seluruh hadirin.

“Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah itu tafaqquh fi ad-diin.”

Also Read: Halal Bi Halal Asrama Al-Misky, Pererat Silaturahmi Antar Santri

Beliau menyoroti, meskipun Al-Mahrusiyah adalah pondok pesantren yang memiliki lembaga formal yang lengkap, sejak dasar hingga tertinggi, tidak semerta-merta mengalahkan pondok pesantrennya.

AD PLACEMENT

“Itu kenapa, jika ada santri yang mendaftar di Al-Mahrusiyah dengan hanya di sekolah formal tanpa mendaftar di madrasah diniyah, sudah bisa dipastikan tidak akan diterima. Tapi sebaliknya, jika ada santri yang hanya mendaftar di madrasah diniyahnya, meskipun tanpa di sekolah formal, masih bisa diterima.”

Dengan itu, Gus Reza mengutip tentang cerita Yai Imam Yahya Mahrus.

Also Read: Halal Bi Halal Keluarga Besar Yayasan Al-Mahrusiyah

“Dahulu Yai Imam Yahya Mahrus itu pernah mengumpulkan seluruh pengurus lembaga formal. Ditambah pada saat itu, kualitas para pengurus, guru, dan pegawainya sedang mengalami degradasi semangat. Bahkan juga kepala sekolahnya bermasalah, seakan punya otoritas lebih, turut mengurusi urusan santri seperti perizinan, tanpa berkoordinasi dengan pondok selaku yang berwenang.

Yai Imam marah besar. ‘Saya itu lebih dulu membangun pondok dibanding sekolah formal. Saya itu memang berniat para santri itu mengaji. Jika sekolah formal mengganggu mengaji para santri, mending sekolah formalnya dibubarkan saja!’ seperti itu. Yai Imam sebegitu menyala semangatnya.

AD PLACEMENT

Dengan ini pertanda, bahwa Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah mengedepankan tafaqquh fi ad-diin yang berorientasi pada ahlusunnah wal jama’ah.”

Also Read: Menjelang Perpulangan, Berikut Pesan Gus Anas dan Ning Ochi

Hadirin menyimak dengan seksama dari apa yang disampaikan Gus Reza.

“Marilah sam-sama, kita bergandeng tangan memperkuat ikatan antara sesama lembaga, baik formal atau non formal untuk mencapai apa yang diharapkan Yai Imam Yahya, apa yang diharapak masyayikh Pondok Pesantren Lirboyo.” Rektor UIT Lirboyo itu memberi pesan.

Tepat Gus Reza menutup pengarahan, adzan maghrib berkumandang.

Also Read: Haul Almarhum Almaghfurlah KH. Abdul Karim wa Zaujatihi Wa Dzurriyyatihima

Segenap hadirin, berbuka puasa.