Ketua Pondok Ar-Roudloh Ceritakan Kisah Abuya Sayyid Maliki saat Perayaan Maulid
Dikisahkan di daerah Lebanon ketika perayaan maulid nabi sangatlah meriah, bisa dikatakan seperti acara pernikahan di daerah Indonesia. Contohnya seperti menyalakan petasan dan diiringi tembak udara. Pada suatu saat ada seorang gadis kecil dari keluarga Nasrani ikut melihat perayaan maulid nabi didaerahnya. Kemudian tanpa disengaja kepala gadis itu terkena peluru yang akan ditembakkan ke udara.
Sang ibu membawa gadisnya menuju rumah sakit terdekat, namun sayangnya rumah sakit tersebut tidak bisa menangani kepala sang gadis tersebut. Atas saran dokter, gadis tersebut dibawa ke rumah sakit di Amerika, akan tetapi pihak rumah sakit tersebut juga mengatakan bahwa sang gadis sudah tidak bisa ditolong.
Saking shock nya disepanjang lorong rumah sakit sang ibu mencaci dan menyalahkan Nabi Muhammad atas apa yang terjadi pada anaknya. Dengan izin Allah, sesampainya dikamar, sang anak berteriak kepada ibunya agar menutup pintu dan jendela yang ada dikamar tersebut sambil berkata “jangan biarkan orang itu keluar ibu”
Beberapa saat setelah sang anak tenang, ibu tersebut bertanya “siapa yang tidak boleh keluar”, kemudian sang anak menjawab”seorang laki-laki tampan bu, dia memperkenalkan bahwa namanya adalah Muhammad, dia mengusap kepalaku dan berkata aku tidak boleh meninggalkan ibu sendirian”
Tangis sang ibu pecah kemudian atas kehendak Allah sang ibu mengucapkan syahadat yang disaksikan oleh dokter yang ada di kamar sang anak. Dari kisah tersebut bisa kita ambil hikmahnya dan kita rasakan betapa besarnya barokah yang dimiliki oleh sang manusia pilihan Allah.