2 0

Kediri, Elmahrusy Media.

Kamis, (26/06) usai adzan berkumandang dan sholat jama’ah Asar didirikan, para santri Asrama Darsyi berbondong-bondong memenuhi Aula Al-Fatah.

Guna menyambut tahun baru Islam 1447 H, sudah menjadi rutinitas bagi para santri membaca do’a akhir dan awal tahun hijriyah. Sore ini Ning Ochi berkesempatan untuk memimpin do’a, sholawat fii hubbi sayyidina Muhammad beliau lantunkan dengan merdu di bawah langit yang masih biru dan dilanjutkan dengan do’a akhir tahun hijriyah yang akan berlalu.

Usai do’a akhir tahun, sebelum azan Magrib berkumandang dengan merdu dan lantang, Ning Ochi ngendikan, “Barang siapa yang berpuasa di akhir tahun hijriyah, ketika mendekati waktu berbuka perbanyaklah do’a, insyaallah do’anya mustajab dan tidak tertolak,” pesan pengasuh Asrama Daru Rosyidah tersebut.

Tak selang lama, adzan magrib berkumandang dan jama’ah magrib didirikan dengan diimami langsung oleh Ning Ochi. Setelah membaca wirid, Ning Ochi pun kembali memimpin do’a awal tahun yang serentak diikuti oleh seluruh santri Asrama Darsyi.

Kemudian beliau mendawuhkan, “Bulan Muharram termasuk salah satu bulan yang haram dari 4 bulan yang dimuliakan, yaitu bulan Dzulqo’dah, Dzulhijah, Rajab, dan terakhir adalah Bulan Muharram,”

Maksud dari makna haram adalah yang dimuliakan seperti halnya julukan Kota Madinah dan Kota Makkah yang dijuluki sebagai tanah haram. Dan barang siapa yang melakukan amal kebaikan di dalamnya maka akan dilipatgandakan pahalanya, begitupun kala melakukan kemaksiatan maka akan dilipat gandakan pula dosanya.

Maka Ning Ochi berpesan, “Perbanyaklah melakukan amal kebaikan dan jauhilah kemaksiatan,” pesan beliau.

Selain termasuk bulan yang dimuliakan, Bulan Muharram juga termasuk bulannya Allah SWT. Di bulan ini pula biasanya para santri melakukan ijazahan menulis lafad basmalah dari Abah Yai Imam.

Namun, kali ini berbeda, Gus Anas memberikan ijazahan menulis lafad basmalah dari paman Ning Ochi, KH Asrori Al-Ishaqi.

“Ijazahan ini langsung saya dapatkan dari beliau sebelum beliau wafat,” tutur Gus Anas menjelaskan dan kemudian beliau mengijazahkan.

Gus Anas juga menambahkan, ketika hendak menulis basmalah baikanya dalam keadaan suci dan cara penulisannya juga harus jelas, seperti lubang-lubang huruf mim dan ha’.

Setelah itu beliau juga menjelaskan tata cara dan faidah minum susu putih di awal tahun hijriyah. Sebagai wasilah tafaulan kepada Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki hendaknya sebelum minum susu berdo’a:

اللهم بارك لنافيه وزدنامنه

“Ya Allah, berkahilah kami di dalam air susu ini dan tambahlah keberkahan kami darinya.”

“Jika minum susu dilain hari ini cukup berdo’a وزدنامنه”,” dawuh Gus Anas menambahkan.

Dengan minum susu putih di awal tahun harapannya semoga ditahun-tahun kedepan yang akan kita lalui dapat bersih seperti halnya susu putih yang kita minum dan protein-protein yang terkadung dalam susu seperti halnya protein ilmu dan agama agar kita dapat menjadi pribadi lebih baik lagi ke depannya.

Ning Ochi turut menambahkan, “Kafiyah menulis basmalah hendaknya dalam keadaan masih punya wudhu (suci), menghadap kiblat, dilafalkan, dan berniat tabarukan pada Al-Qur’anul Karim, setelah itu kertasnya dilipat rapi dan disimpan yang primpen,” tutur Ning Ochi.

Untuk penulisan lafad basmalah ini waktunya dimulai ketika adzan Magrib berkumandang pada tanggal 1 Muharram sampai adzan magrib di tanggal 2 Muharram.

Kemudian Beliau menuqilkan dawuh dari Mbah Yai Maimoen Zubair bahwasannya dari tanggal 1-10 Muharram itu dianjurkan berpuasa. Karena Bulan Muharram ini selayaknya Bulan Sya’ban yang dianjurkan untuk memperbanyak puasa.

“Dan puasa di Bulan Muharram itu pahalanya sangat besar sekali, pahalanya dilipatgandakan dan hendaknya menjauhi perbuatan yang mengandung kemaksiatan,” pesan Ning Ochi kepada seluruh santri.

Waallhu a’lam.

About Post Author

Annisa Fitri Ulhusna

be grateful

annisafu2004@gmail.com

Happy

0 0 %

Sad

0 0 %

Excited

1 100 %

Sleepy

0 0 %

Angry

0 0 %

Surprise

0 0 %