web analytics

Pondok Pesantren Darul Ulum, Mutiara Keilmuan Di Tepi Kota Jombang

Pondok Pesantren Darul Ulum, Mutiara Keilmuan Di Tepi Kota Jombang
0 0
Read Time:4 Minute, 13 Second

Jombang, salah satu kota di Provinsi Jawa Timur yang terkenal dengan sebutan Kota Santri, hal ini tidak terlepas dari banyaknya pondok pesantren yang menyebar di berbagai sudut penjuru kota. Sebut saja Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras, Mambaul Ma’arif Denanyar, Tarbiyatun Nasyi’in Pacul Gowang, hingga Tebuireng yang didirikan oleh Hadratussyeikh KH. Hasyim Asy’ari serta masih banyak lagi pesantren-pesantren yang menghiasi nuansa menuntut ilmu di kota ini. 

Tak ketinggalan di bagian timur yang berbatasan dengan Kota Mojokerto terdapat salah satu pesantren yang berdiri pada kurun waktu 1885-1937 M (Masa pembibitan dan penanaman dasar-dasar berdirinya pondok pesantren), sampai saat ini Pondok Pesantren Darul Ulum telah memiliki belasan ribu santri dan alumni yang telah menyebar di berbagai penjuru negeri, Bahkan Almarhum Al-Maghfurlah KH. Imam Yahya Mahrus sempat ngaji posonan di sana. Sementara Istrinya, Ibu Nyai Zakiyatul Miskiyah pun pernah mengenyam pendidikan di pesantren ini. 

Berawal Dari Sebuah Daerah Hitam. 

Tahun 1885, Kyai Tamim dari Bangkalan Madura datang ke Dusun Rejoso, Peterongan Jombang, sebuah daerah yang nantinya tumbuh sebuah pesantren besar. Pertama kali beliau datang masih berupa hutan bambu, sementara masyarakat sekitarnya tergolong sebagai kaum hitam dengan praktik-praktik yang jauh dari norma Agama Islam.

Kebiasaan-kebiasaan buruk sangat lekat di kawasan ini, seperti mencuri, prostitusi, minum-minuman keras dan sebagainya, karena keperihatinan Yai Tamim, akhirnya di seberang Sungai Rejoso ini Yai Tamim membeli tanah kurang lebih sekitar 1 setengah hektar, berkembang menjadi 3 hektar.

Lantaran melihat kondisi sosial yang tidak mengenakkan, beliau tidak berhenti begitu saja, Kiai Tamim Irsyad yang ahli dalam Syari’at Islam berjuang unuk menyampaikan ajaran-ajaran Agama Islam, dengan dibekali  keahlian di bidang silat bahkan beliau  tergolong sebagai pendekar. Termasuk juga menguasai Ilmu kanuragan  dan juga kebatinan, hal ini menjadi modal utama untuk  menghadapi sekaligus mensyiarkan syariat agama bagi golongan hitam.

Kiai Tamim tidak sendiri, ia dibantu KH. Cholil, beliau merupakan seorang pengamal Ilmu Tasawuf dan memiliki bekal ilmu syari’at Agama Islam, pada saat itu, Kiai Cholil sudah dipercaya oleh gurunya sebagai Mursyid Tarekat Qodiriyah Wa Naqsabandiyah (Guru Petunjuk dalam dunia Tarekat). Berawal dari sini juga, Pondok Pesantren Rejoso terdapat pengajian Ilmu Tasawuf dalam bentuk pengamalan Tarekat Qadiriyah Wa Naqsabandiyah di samping tuntunan ilmu tauhid. 

Sehingga, terdapat kelengkapan bagi santri-santri untuk bertholabul ilmi di Pondok Rejoso ini oleh Kiai Tamim santri diberikan ilmu syari’at, sedangkan Kiai Cholil melatih untuk mencintai syariat islam. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada zaman tersebut dilaksanakan di surau yang sampai sekarang masih dijaga dengan baik. Awal mula pendirian terdapat kurang lebih 200 santri yang mukim di pondok, meliputi daerah di sekitar Jombang, Mojokerto, Surabaya serta Madura. 

Diberi Nama Darul Ulum Hingga Eksis Di Berbagai Bidang. 

Nama Darul Ulum secara resmi digunakan pada pondok yang akrab di panggil Rejoso atau peterongan ini terhitung mulai 1933 Masehi, pada saat itu sudah berganti estafet kepemimpinan kepada Kiai Dahlan Cholil, Kiai Romli Tamim dan Kiai Ma’shoem Kholil, Nama Darul Ulum mempunyai arti Rumahnya Ilmu, nama ini memliki nilai filosofis bahwsasanya berguna untuk mencetak manusia-manusia muslim yang tahan serta kuat, tidak mudah berguncang karena pergantian zaman dan waktu, hatinya tetap dekat kepada Allah bagaimanapun situasinya. 

Sampai sekarang Pondok Pesantren Darul Ulum telah merambah ke beberapa pendidikan formal, tapi tetap mempertahankan nilai-nilai salaf, seperti pengajian kitab kuning, sema’an Alqur’an dan sebagainya. Di antara institusi pendidikan Formal antara lain: Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, Madrasah Aliyah Negeri, Universitas Darul Ulum dan institusi pendidikan lain, jika dijumlah secara keseluruhan terdapat 16 unit pendidikan formal. 

Selain itu terdapat bentuk pendidikan klasikal, atau bisa disebut Non Formal, seperti: pengajian bandongan, sorogan, pengajian weton (ceramah yang diadakan lima hari sekali), pendidikan Qiroat Al-Qur’an, pendidikan Kader Organisasi, Kepramukaan juga leadership atau kepemimpinan. 

Santri-santri di Pondok Pesantren Darul Ulum juga dibekali pengalaman untuk menjalin hubungan sosial dengan masyarakat sekitar, dengan sebuah wadah yang diberi nama Praktikum Kemasyarakatan, hal ini melingkupi Organisasi Kantin, Ikatan Pondok Pesantren Darul Ulum dan Organisasi Olah Raga Darul Ulum. 

Secara keseluruhan, Pondok Pesantren Darul Ulum mengajarkan Ilmu Al-Qur’an dan Syari’at, serta mengajarkan secara khusus ilmu-ilmu hakikat dalam bentuk metode Dzikir Tarekat Qodiriyah Wa Naqsabandiyah, mengenai Tarekat santri diberi pilhan boleh berbaiat atau tidak.         

Kedekatan Darul Ulum Dengan Pondok Lirboyo.  

Pondok Pesantren Darul Ulum dengan Pondok Lirboyo mempunyai link kedekatan sejak Yai Manab dan Yai Mahrus, terutama hubungannya Kiai Manab dengan Kiai Tamim yang sama-sama pernah menuntut ilmu di Pondok Pesantren Syaikhona Kholil Bangkalan. Begitu pun Kiai Mahrus Ali, beliau sering datang untuk silaturahmi ke Darul Ulum, bahkan pada tahun 1983 Kiai Mahrus Ali mengisi tausiyah pada saat pernikahan KH. Cholil Dahlan, salah satu Dzuriyah Pondok Darul Ulum. 

Selain itu, wujud kedekatan dua pesantren besar ini, juga dapat dilihat dari pernikahaan Putri Kiai Mahrus Aly, Ibu Nyai Ummu Aiman dengan Kiai Rifa’i Romli, putra pertama KH. Romli Tamim. Sementara di sanad keilmuan, KH. Imam Yahya Mahrus sempat mengikuti ngaji posonan. Sedangkan istrinya, Ibu Nyai Zakiyah pernah mengenyam pendidikan di pesantren ini, hal ini juga terlihat dari Ayah Ibu Nyai Zakiyah, sebab Kiai Utsman diangkat Mursyid oleh Kiai Romli pada saat mondok di Darul Ulum.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like