web analytics
AD PLACEMENT

Raden Ja’far Shodiq; Dibalik Larangan Memakan Daging Sapi

AD PLACEMENT
0 0
Read Time:2 Minute, 7 Second

Kabut tipis dan gerimis manis mulai raib saat rombongan bus menuju Kota Kudus. Kami memasuki Makam Raden Ja’far Shodiq pada pukul 14.00 WIB. Kompleks pemakaman yang terletak di sebelah Masjid Al-Aqsha itu berada di dalam cungkup kayu berukir dengan tirai tipis berwarna putih.

Di dalam kompleks pemakaman Raden Ja’far Shodiq, terdapat sejumlah makam tokoh-tokoh termasyhur pada zaman kejayaan Demak, seperti makam Raden Kusen (Pecat Tanda Terung) dan istri, Panembahan Palembang, Panembahan Kuleco, Panembahan Mangahos, Panembahan Condro, istri Sunan Muria, Pangeran Pedamaran I, II, III, IV dan V, Pangeran Sujoko, Pangeran Pradabinabar, Pangeran Palembang dan sebagainya.

Untuk menuju kesana, kami naik angkot (putri) dan ojek (putra) yang tiketnya telah disiapkan panitia. Setelah para peserta berkumpul semua, kami memulai acara tahlil yang dipimpin oleh KH. Reza Ahmad Zahid dan do’anya dipimpin oleh KH. Melvin Zainul Asyiqien.

Kendaraan menuju Makam Sunan Kudus untuk peserta khazanah putri
Kendaraan menuju Makam Sunan Kudus untuk peserta khazanah putri
Kendaraan menuju Makam Sunan Kudus untuk peserta khazanah putra
Kendaraan menuju Makam Sunan Kudus untuk peserta khazanah putra

Usai tahlil dan do’a, para peserta melaksanakan sholat jamak ta’khir + qoshor dzuhur dan ashar. Sebagian juga ada yang berziarah ke Makam Bu Nyai Hamdanah (istri dari Syaikh An-Nawawi Al-Bantani), yang konon dipercaya dapat memudahkan peziarahnya dalam urusan jodoh.

AD PLACEMENT

Sekitar pukul lima sore, kami melanjutkan perjalanan menuju Makam Raden Syahid Sunan Kalijaga yang terletak di Desa Kadilangu, 3 km dari Masjid Agung Demak.

Alasan Larangan Memakan Daging Sapi bagi Masyarakat Kudus

Menurut penduduk setempat, larangan memakan daging sapi ini merupakan titah Raden Ja’far Shodiq karena merasa berhutang budi kepada makhluk Allah bernama “sapi”.

Hewan yang dihormati dan dimuliakan orang-orang Hindu ini pernah menolong Raden Ja’far Shodiq ketika beliau tersesat dalam perjalanan dakwah Islam.

AD PLACEMENT

Alkisah, Tokoh yang terkenal dengan nama Sunan Kudus ini tersesat di daerah lembah-lembah, di tengah hutan. Setelah berputar-putar sampai sore, Sunan Kudus mendengar suara genta yang ternyata berasal dari sekawanan sapi sedang berjalan. Akhirnya, Sunan Kudus mengikuti sapi-sapi tersebut berjalan sampai ke sebuah desa.

Karena itulah, Sunan Kudus mewanti-wanti penduduk untuk tidak menyembelih dan memakan daging sapi. Bahkan, saat Idul Adha pun, hewan yang disembelih Sunan Kudus bukan sapi, melainkan kerbau. Dan tradisi ini masih lestari di daerah Kudus hingga saat ini.

Selain itu, kita juga tidak akan menemukan penjual yang menyediakan makanan dari daging sapi di daerah sini. Hal ini karena masyarakat tidak berani melanggar larangan Sunan Kudus yang mereka hormati.

Wallahu a’lam. 

AD PLACEMENT

Baca Perjalanan Khazanah 2025 Selanjutnya di https://elmahrusy.id/raden-syahid-tingkatkan-kualitas-moral-masyarakat-lokal-melalui-tembang/

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

AD PLACEMENT

Struggle

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Muwadda’ah di Makam Masyayikh Gedongan; Berikut Pesan Dzurriyyah kepada Peserta Khazanah

Muwadda’ah di Makam Masyayikh Gedongan; Berikut Pesan Dzurriyyah kepada Peserta Khazanah

Syarif Hidayatullah; Metode Kultural-Struktural dalam Berdakwah

Syarif Hidayatullah; Metode Kultural-Struktural dalam Berdakwah

Delapan Prinsip Kepemimpinan Raden Fattah

Delapan Prinsip Kepemimpinan Raden Fattah

Raden Syahid; Tingkatkan Kualitas Moral Masyarakat Lokal Melalui Tembang

Raden Syahid; Tingkatkan Kualitas Moral Masyarakat Lokal Melalui Tembang

Raden Umar Said dan Ragam Peninggalannya

Raden Umar Said dan Ragam Peninggalannya

Filosofi Gelar “Bonang” pada Tokoh Walisongo Tuban

Filosofi Gelar “Bonang” pada Tokoh Walisongo Tuban

AD PLACEMENT