Kabut tipis dan gerimis manis mulai raib saat rombongan bus menuju Kota Kudus. Kami memasuki Makam Raden Ja’far Shodiq pada pukul 14.00 WIB. Kompleks pemakaman yang terletak di sebelah Masjid Al-Aqsha itu berada di dalam cungkup kayu berukir dengan tirai tipis berwarna putih.
Di dalam kompleks pemakaman Raden Ja’far Shodiq, terdapat sejumlah makam tokoh-tokoh termasyhur pada zaman kejayaan Demak, seperti makam Raden Kusen (Pecat Tanda Terung) dan istri, Panembahan Palembang, Panembahan Kuleco, Panembahan Mangahos, Panembahan Condro, istri Sunan Muria, Pangeran Pedamaran I, II, III, IV dan V, Pangeran Sujoko, Pangeran Pradabinabar, Pangeran Palembang dan sebagainya.
Untuk menuju kesana, kami naik angkot (putri) dan ojek (putra) yang tiketnya telah disiapkan panitia. Setelah para peserta berkumpul semua, kami memulai acara tahlil yang dipimpin oleh KH. Reza Ahmad Zahid dan do’anya dipimpin oleh KH. Melvin Zainul Asyiqien.
Usai tahlil dan do’a, para peserta melaksanakan sholat jamak ta’khir + qoshor dzuhur dan ashar. Sebagian juga ada yang berziarah ke Makam Bu Nyai Hamdanah (istri dari Syaikh An-Nawawi Al-Bantani), yang konon dipercaya dapat memudahkan peziarahnya dalam urusan jodoh.
Sekitar pukul lima sore, kami melanjutkan perjalanan menuju Makam Raden Syahid Sunan Kalijaga yang terletak di Desa Kadilangu, 3 km dari Masjid Agung Demak.
Alasan Larangan Memakan Daging Sapi bagi Masyarakat Kudus
Menurut penduduk setempat, larangan memakan daging sapi ini merupakan titah Raden Ja’far Shodiq karena merasa berhutang budi kepada makhluk Allah bernama “sapi”.
Hewan yang dihormati dan dimuliakan orang-orang Hindu ini pernah menolong Raden Ja’far Shodiq ketika beliau tersesat dalam perjalanan dakwah Islam.
Alkisah, Tokoh yang terkenal dengan nama Sunan Kudus ini tersesat di daerah lembah-lembah, di tengah hutan. Setelah berputar-putar sampai sore, Sunan Kudus mendengar suara genta yang ternyata berasal dari sekawanan sapi sedang berjalan. Akhirnya, Sunan Kudus mengikuti sapi-sapi tersebut berjalan sampai ke sebuah desa.
Karena itulah, Sunan Kudus mewanti-wanti penduduk untuk tidak menyembelih dan memakan daging sapi. Bahkan, saat Idul Adha pun, hewan yang disembelih Sunan Kudus bukan sapi, melainkan kerbau. Dan tradisi ini masih lestari di daerah Kudus hingga saat ini.
Selain itu, kita juga tidak akan menemukan penjual yang menyediakan makanan dari daging sapi di daerah sini. Hal ini karena masyarakat tidak berani melanggar larangan Sunan Kudus yang mereka hormati.
Wallahu a’lam.
Baca Perjalanan Khazanah 2025 Selanjutnya di https://elmahrusy.id/raden-syahid-tingkatkan-kualitas-moral-masyarakat-lokal-melalui-tembang/