Pada ajaran Islam, salah satu amalan sunnah yang begitu dianjurkan adalah shalat sunnah Dhuha. Shalat Dhuha merupakan shalat sunnah yang Rosulluloh wasiatkan kepada para sahabat untuk dilakukan. Sholat Dhuha sendiri memiliki Tiga manfaat yang di ungkapkan oleh hadist Rasulullah SAW.
Hal ini juga dijelaskan oleh Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam kitab Fathul Mu’in:
ويسن الضحى لقوله تعالى “يسبحن بالعشي والإشراق” قال ابن عباس صلاة الإشراق صلاة الضحى. روي الشيخان عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : أوصاني خليلي بثلاث: صيام ثلاثة أيام من كل شهر، وركعتي الضحى، وأن أوتر قبل أن أنام
Artinya, “Shalat dhuha disunnahkan berdasarkan firman Allah SWT, ‘Bertasbih bersama dia di waktu petang dan pagi.’ Ibnu Abbas menafsirkan shalat isyraq adalah shalat dhuha. Bukhari-Muslim juga meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa ‘Rasulullah pernah berwasiat tiga hal kepadaku: puasa tiga hari dalam setiap bulan, shalat dhuha dua raka’at, dan witir sebelum tidur.’”
Lalu mengapa shalat Dhuha dianjurkan oleh Rasulullah? Jawabannya adalah karena di dalamnya terdapat faedah yang sangat bermanfaat. Yaps, terdapat tiga manfaat dalam sholat Dhuha’ yang akan di jelaskan sebagai berikut.
Pertama, akan mendapat perlindungan dari Allah. Hal ini dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, yang berasal dari sahabat Nabi yaitu Abu Dzar dan Abu Hurairah, diriwayatkan bahwa betapa agungnya kedudukan shalat Dhuha di hadapan Allah Swt. Nabi bersabda berikut ini,
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ و أَبِي ذَرٍّ رضي الله عنهما عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنَّهُ قَالَ : ابْنَ آدَمَ ارْكَعْ لِي مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ ، أَكْفِكَ آخِرَهُ
Artinya: Dari Abu Darda dan Abu Dzar dari Rasulullah saw dari Allah Swt, bahwa Dia berfirman, “Wahai anak Adam shalat empat rakaat di awal hari, Aku akan melindungi engkau hingga akhirnya.” (HR. Tirmizi).
Kedua, orang yang melakukan shalat Dhuha, maka ia akan mendapatkan title sebagai hamba yang taat dan ampunan dari Allah. Hal ini sebagai keistimewaan khusus yang diberikan Allah pada hamba-Nya yang mengamalkan shalat Dhuha.
عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ عُبَيْدِ اللهِ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ: لَقِيتُ أَبَا ذَرٍّ، فَقُلْتُ: يَا عَمُّ اقْبِسْنِى خَيْرًا. فَقَالَ: سَأَلْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ كَمَا سَأَلْتَنِي فَقَالَ: إِنْ صَلَّيْتَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لَمْ تُكْتَبْ مِنَ الْغَافِلِينَ، وَإِنْ صَلَّيْتَهَا أَرْبَعًا كُتِبْتَ مِنَ الْمُحْسِنِينَ، وَإِنْ صَلَّيْتَهَا سِتًّا كُتِبْتَ مِنَ الْقَانِتِينَ، وَإِنْ صَلَّيْتَهَا ثَمَانِيًا كُتِبْتَ مِنَ الْفَائِزِينَ، وَإِنْ صَلَّيْتَهَا عَشْرًا لَمْ يُكْتَبْ لَكَ ذَلِكَ الْيَوْمَ ذَنْبٌ، وَإِنْ صَلَّيْتَهَا ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً بَنَى اللهِ لَكَ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ. ( رواه البيهقي)
Artinya: “Diriwayatkan dari Ismail bin Ubaidillah, dari Abdullah bin Amr, ia berkata:‘Aku bertemu dengan Abu Dzar radhiyallahu ‘anh, lalu berkata: ‘Wahai Paman, beritahukanlah diriku pada suatu kebaikan.’ Lalu ia menjawab: ‘Aku bertanya kepada Rasulullah sebagaimana Kamu bertanya kepadaku.
Lalu beliau bersabda: “Bila Kamu shalat Dhuha dua rakaat maka tidak akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang lalai; bila Kamu shalat Dhuha empat rakaat maka akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang berbuat baik;
Bila Kamu shalat Dhuha enam rakaat maka akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang taat; bila Kamu shalat Dhuha delapan rakaat maka akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang beruntung;
Bila Kamu shalat Dhuha 10 rakaat maka pada hari itu tidak akan dicatatkan dosa bagimu; dan bila Kamu shalat Dhuha 12 rakaat maka akan dibangunkan untukmu sebuah rumah di surga’,” (HR al-Baihaqi)
Ketiga, shalat Dhuha merupakan kunci untuk membuka rezeki. Beberapa ulama mengatakan bahwa fadilah dari shalat dhuha ialah membuat rezeki menjadi lancar. Pandangan ini pula telah dipercaya di tengah masyarakat Indonesia. Hal itu berdasarkan suatu hadis Rasulullah yang telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad, yang bersumber dari sahabat Uqbah bin Amir al-Juhani, Nabi sahabat;
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ يَا ابْنَ آدَمَ اكْفِنِى أَوَّلَ النَّهَارِ بِأَرْبَعِ رَكَعَاتٍ أَكْفِكَ بِهِنَّ آخِرَ يَوْمِكَ
Artinya: Sesungguhnya Allah berfirman: “Wahai anak adam, laksanakan untukKu 4 rakaat di awal siang, Aku akan cukupi dirimu dengan shalat itu di akhir harimu.”
Padangan Shalat Duha untuk melancarkan rezeki juga, diamini masyarakat sebab adanya doa khusus shalat Dhuha yang untuk menambahkan rezeki dari Allah. Berikut teks doa shalat dhuha.
اَللّٰهُمَّ إِنَّ الضَّحَآءَ ضَحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَــالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللّٰهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِيْ فِي السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ، وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ، وَإِنْ كَانَ مُعْسَرًا فَيَسِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ، بِحَقِّ ضَحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِيْ مَآ أَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Artinya, “Wahai Tuhanku, sungguh dhuha ini adalah dhuha-Mu, keagungan ini adalah keagungan-Mu, keindahan ini adalah keindahan-Mu, kekuatan ini adalah kekuatan-Mu, dan penjagaan ini adalah penjagaan-Mu. Wahai Tuhanku, jika rezekiku berada di atas langit, maka turunkanlah; jika berada di dalam bumi, maka keluarkanlah; jika dipersulit, mudahkanlah; jika (tercampur tanpa sengaja dengan yang) haram, sucikanlah; jika jauh, dekatkanlah; dengan hak dhuha, keelokan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, datangkanlah kepadaku apa yang Engkau datangkan kepada para hamba-Mu yang saleh.”
Dalam hal ini, penting juga dicatat bahwa berdoa termasuk hal yang penting bagi seorang muslim, namun tidak cukup itu saja, harus diimbangi dengan berusaha dan berikhtiar untuk mendapatkan rezeki, misalnya dengan bekerja. Artinya, doa dan ikhtiar harus seimbang dalam hal ini, tidak boleh timpang sebelah.