web analytics
AD PLACEMENT

Ada Apa Dengan Hompimpa?

AD PLACEMENT
0 0
Read Time:1 Minute, 49 Second

Ada yang mendengar istilah Hompimpa?
Bagi anak-anak daerah Jawa dan Betawi, pasti tidak asing dengan istilah lengkap yang berbunyi Hompimpa alaium gambreng.

Hompimpa alium gambreng menjadi kalimat yang populer dimainkan dalam permainan tradisional sejak dulu kala. Hompimpa, hompimpah atau hongpimpa adalah sebuah cara untuk menentukan siapa yang menang dan kalah dengan menggunakan telapak tangan yang dilakukan oleh minimal tiga peserta. Biasanya hompimpa digunakan oleh anak-anak untuk menentukan giliran dalam sebuah permainan, sebut saja petak umpet.

Kalimat Hompimpa alaium gambreng nyatanya memiliki arti yang cukup mendalam. Tidak hanya sebagi ‘mantra’ dalam sebuah permainan, kalimat ini menyimpan makna yang cukup religius. Kalimat yang disebutkan berasal dari Bahasa Sanskerta ini memiliki arti ‘Dari Tuhan Kembali ke Tuhan, Mari kita Bermain’.
Makna dari kalimat Hompimpa alaium gambreng menunjukkan pada dasarnya segala kehidupan akan kembali ke Tuhan.

Ngomong-ngomong soal main, bermain, dan permainan, Johan Huizinga, seorang sejarawan dan teoritikus budaya asal Belanda merumuskan sebuah teori dalam buku yang berjudul Homo Ludens. Homo itu manusia, ludens itu bermain.

AD PLACEMENT

Menurut Huizinga, ciri eksistensial manusia itu adalah ludens, melengkapi homo faber dan homo sapiens. Hidup ini berpikir, bekerja, dan bermain. Thinking, working, playing. Tiga-tiganya harus ada, agar manusia menjadi lengkap.

Dr. Fahruddin Faiz memberi komentar soal ini dalam bukunya, Menjadi Manusia, Menjadi Hamba:
“Kalau tidak berpikir; maka dia bukan manusia. Kalau tidak kerja, untuk apa jadi manusia? Kalau tidak playing, serius amat jadi manusia.”

وَمَا هٰذِهِ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا لَهْوٌ وَّلَعِبٌۗ وَاِنَّ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ ۝٦٤
“Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah senda gurau dan permainan. Sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya seandainya mereka mengetahui.” (QS. Al-Ankabut ayat 64).

Tulisan ini ditutup dengan sebuah kuis dari keterangan Prof. Driyarkara dalam bukunya, Filsafat Manusia.
Simak dan silahkan simpulkan di kolom komentar!

AD PLACEMENT

“Bermainlah dalam permainan, tapi jangan main-main. Hidup ini permainan. Mau tak mau kita harus bermain, tapi jangan cuma main-main. Seriuslah. Mainlah dengan sungguh-sungguh, tetapi permainan jangan dipersungguh.”

 

 

About Post Author

Aqna Mumtaz Ilmi Ahbati

Penulis Baik Hati, Tidak Sombong, dan Rajin Menabung*
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

AD PLACEMENT
AD PLACEMENT

Penulis Baik Hati, Tidak Sombong, dan Rajin Menabung*

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Al-Hikmah Fi Makhluqatillah: Air

Al-Hikmah Fi Makhluqatillah: Air

Al-Hikmah Fi Makhluqatillah: Laut

Al-Hikmah Fi Makhluqatillah: Laut

Al-Hikmah Fi Makhluqatillah: Gunung

Al-Hikmah Fi Makhluqatillah: Gunung

Al-Hikmah Fi Makhluqatillah: Tanah

Al-Hikmah Fi Makhluqatillah: Tanah

Al-Hikmah Fi Makhluqatillah: Bintang.

Al-Hikmah Fi Makhluqatillah: Bintang.

Al-Hikmah Fi Makhluqatillah: Bulan

Al-Hikmah Fi Makhluqatillah: Bulan

AD PLACEMENT