وَهُوَ الَّذِيْ مَدَّ الْاَرْضَ وَجَعَلَ فِيْهَا رَوَاسِيَ وَاَنْهٰرًاۗ
“Dialah yang menghamparkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya.” (QS. Ar-Ra’d ayat 3)
Apakah dari kita ada yang ingin mendaki gunung?
Setidaknya berdasarkan jenisnya, gunung ada yang berapi dan ada yang tidak. Bagi gunung yang tidak berapi adalah gunung-gunung yang menyimpan air, sedangkan gunung berapi ada adalah gunung yang menyimpan magma dan bisa suatu saat terjadi erupsi yang mengerikan.
Sebut saja seperti letusan gunung Krakatau yang meletus tahun 1883 M. Karena tertekan serta akibat pergeseran-pergeseran dari beberapa arah, maka magma di bawah Krakatau bergolak dan terjadilah letupan dahsyat yang mengakibatkan sekitar 36.000 orang menjadi kobannya. Sebelumnya pada tahun 1815 letusan gunung Tambora mengakibatkan 92.000 jiwa melayang. Di Iran, beberapa bulan yang lalu gempa mengguncang dan mengakibatkan puluhan ribu korban.
Gunung adalah bagian permukaan bumi yang menonjol lebih tinggi dari daerah di sekitarnya, umumnya terbentuk akibat gerakan kulit bumi. Lapisan padat kerak bumi dapat mencapai ketebalan sekitar 60 kilometer. Lapisan itu dapat meninggi, sehingga membentuk gunung-gunung, atau menurun menjadi dasar lautan dan samudra. Gerakan ke bawah membentuk cekungan dan kemudian terisi dengan endapan laut berubah menjadi batuan. Lalu gerakan ke atas mengangkat ke batuan itu lebih tinggi dari daratan sekililingnya. Bisa juga gerakannya menyamping sehingga melipat permukaan bumi menjadi gunung.
Gunung-gunung berfungsi sebagai pematok-pematok bumi seperti halnya kemah yang juga memerlukan pematok agar dia tidak oleng. Keadaan seperti ini menimbulkan keseimbangan akibat tekanan yang dihasilkan oleh gunung-gunung tersebut. keseimbangan ini tidak mengalami kerusakan kecuali jika gunung-gunung tersebut musnah. Lapisan kerak bumi yang basah akan dikuatkan oleh gunung-gunung, persis seperti pasak menguatkan kemah.
Tanpa kita sadari, sejatinya gunung memiliki warnanya tersendiri, warna yang berbeda-beda.
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۚ فَاَخْرَجْنَا بِهٖ ثَمَرٰتٍ مُّخْتَلِفًا اَلْوَانُهَاۗ وَمِنَ الْجِبَالِ جُدَدٌ ۢ بِيْضٌ وَّحُمْرٌ مُّخْتَلِفٌ اَلْوَانُهَا وَغَرَابِيْبُ سُوْدٌ ٢٧
“Tidakkah engkau melihat bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, lalu dengan (air) itu Kami mengeluarkan hasil tanaman yang beraneka macam warnanya. Di antara gunung-gunung itu ada bergaris-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat.” (QS. Fathir ayat 27)
Warna gunung yang bermacam-macam itu disebabkan adanya perbedaan materi-materi yang dikandung oleh bebatuannya. Jika materinya besi, maka warna dominannya adalah merah; jika materinya batubara, maka warna dominannya hitam; jika materinya perunggu, maka gunung tersebut berwarna kehijau-hijauan; demikian seterusnya.
Fakta lain, bahwa gunung yang kita saksikan sebagai ciptaan Allah yang besar dan gagahnya, ternyata dapat bergerak dan berpindah-pindah tempat.
وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَّهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِۗ صُنْعَ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍۗ اِنَّهٗ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَفْعَلُوْنَ ٨٨
“Engkau akan melihat gunung-gunung yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan seperti jalannya awan. (Demikianlah) penciptaan Allah menjadikan segala sesuatu dengan sempurna. Sesungguhnya Dia Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Naml ayat 88).
Dari hasil rekaman satelit dibuktikan, bahwa Jazirah Arabia beserta gunung-gunungnya bergerak mendekati Iran beberapa sentimeter setiap tahunnya. Jauh sebelum masa kini –sekitar lima juta tahun yang lalu– Jazirah Arabia bergerak memisahkan diri dari Afrika dan membentuk Laut Merah. Di sekitar daerah Somalia sepanjang pantai Timur ke Selatan, saat ini sedang dalam proses pemisahan yang lamban dan telah membentuk “Lembah Belah” yang membujur ke selatan melalui deretan benua Afrika.
Gunung menjadi tanda kekuasaan Allah, baik deras air yang mengalir atau magma yang meletur meledak menyembur dari perut bumi ke langit-langit. Baik gunung yang berdiri kokoh di daratan, maupun lautan sekalipun.
Tidak mustahil karena keangkuhan pembuat kapal Titanic dan kedurhakaan sebagian penumpangnya, sehingga Allah murka dan mengakibatkan nahkoda kapal megah itu menabrak gunung es pada malam 14-15 April 1912 M. Lebih dari 1500 penumpangnya tewas pada peristiwa ini. Pembuatnya demikian yakin tentang kehebatan dan kemegahan kapal itu, sampai-sampai konon dia berkata: “Tuhan pun tidak akan kuasa menenggelamkannya”. Gunung es adalah gumpalan es raksasa yang panjangnya dapat mencapai 80 km dengan berat lebih dari satu juta ton. Hanya sekitar sepersembilan bagiannya saja yang kelihatan sedang sisanya tersembunyi di bawah air.
Dengan ini, Imam Ghazali menjelaskan dalam kitabnya, al-Hikmah Fi Makhluqatillah:
فمن ذلك أن الله تعالى أنزل من السماء المياه ليحي بها العباد والبلاد, فلو كانت الأرض عارية عن الجبال لحكم عليها الهواء وحر الشمس مع رخو الارض فكانوا لا يجدون المياه الا بعد حفر وتعب ومشقة
“Di antara (manfaat gunung) Allah Swt menurunkan hujan untuk memberi kehidupan kepada manusia dan suatu negara. Seandainya bumi diciptakan tanpa gunung, maka udara dan panas matahari beserta lunaknya tanah membuat mereka tidak akan mendapatkan air kecuali setelah menggali, bekerja keras, dan kesulitan.”
Salah satu manfaatnya, gunung menjadi penampung air hujan yang turun ke bumi, lalu mengalirkannya melalui sungai-sungai. Hal itu tentu memudahkan manusia untuk mendapatkan air, tanpa harus susah payah menggali air yang tersimpan jauh di dalam tanah. selain itu, gunung juga menjadi penstabil udara bumi. Jika saja tanpa gunung, mungkin bumi akan terlalu gersang sebab panas matahari.
ومن منافع الجبال ما يثبت فيها من أنواع الاشجار والعقاقير التي لاتوجد الا فيها وما يسبت فيها من أنواع الأجشاب العظيمة فيعمل منها السفن وتعمر منها المساكن
“Sebagian dari manfaat gunung terdapat bermacam pepohonan dan tumbuhan yang tidak ditemukan kecuali di sana, juga terdapat bermacam kayu yang besar yang dapat digunakan untuk membuat perahu dan membangun rumah.”
Gunung juga menjadi rumah dari pepohonan dan tumbuhan-tumbuhan endemik, yang sulit atau bahkan tidak dapat ditemukan di tempat lain. Dengan sebab itu, banyaknya pepohonan menjadikan gunung sebagai pemasok bahan kayu terbesar. Kayu yang berguna untuk bahan baku bangunan.
ومن فؤائدها أن جعلت أعلاما يسبدل بها المسافرون على الطريفات في نواحى الأرض ويستدل بها المسافرون في البحر على اليمين والسواحل
“Sebagian dari manfaat (gunung), sebabnya (gunung) dijadikan sebagai penanda yang menunjukkan jalan bagi para musafir di permukaan bumi dan laut terhadap pelabuhan dan pantai.”
Selain perihal bintang yang bisa dijadikan patokan penunjuk jalan, gunung pun bisa. Dengan ukuran besar dan ketinggiaannya, menjadi penanda bahwa jangka jarak terdekat untuk menepi.
Apa yang kalian pikirkan?