web analytics
AD PLACEMENT

Al-Hikmah Fi Makhluqatillah: Langit

AD PLACEMENT
0 0
Read Time:3 Minute, 3 Second

الَّذِيْ خَلَقَ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ طِبَاقًاۗ مَا تَرٰى فِيْ خَلْقِ الرَّحْمٰنِ مِنْ تَفٰوُتٍۗ فَارْجِعِ الْبَصَرَۙ هَلْ تَرٰى مِنْ فُطُوْرٍ ۝٣

“(Dia juga) yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu tidak akan melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih ketidakseimbangan sedikit pun. Maka, lihatlah sekali lagi! Adakah kamu melihat suatu cela?” (QS. Al-Mulk ayat 3).

Pernah tidak, kita memikirkan tentang hebatnya hidup ini? Tentang apa yang kita lihat, tentang semua yang diciptakan Allah Swt.

Kita hidup dalam alam semesta yang luar biasa ini. Tanah selaksa alas, langit laksana atap dan bulan serta bintang gemintang bak lampu yang bergantungan menyala indah di sana. Bagaikan rumah, alam semesta diperuntukkan untuk kita manusia selaku khalifatullah fi al-ardh.

AD PLACEMENT

Pernah membayangkan itu, bahwa segala hal yang tercipta di alam semesta adalah sebagai implementasi kasih sayang-Nya untuk memfasilitasi dan menopang manusia untuk bisa hidup aman dan nyaman? Anggota badan, air, udara, api, tanah, hewan, dan tumbuhan?

Alam semesta kiranya, menjadi hal yang luar biasa. Alam semesta yang kini diperkirakan berumur antara 10 sampai 15 biliun tahun ini nyatanya memiliki miliaran galaksi, dan masing-masing galaksi bergerak saling menjauhi dengan kecepatan yang sangat tinggi.

Mengutip buku Dia Di Mana-Mana, Prof. M. Quraish Shihab mengartikan alam menurut definisi ilmu agama,  (عالم)adalah segala sesuatu selain Allah Swt. Alam bukan saja benda-benda angkasa, atau bumi dengan segala isinya, tetapi juga yang terdapat antara keduanya, bahkan semua yang maujud, baik yang telah diketahui manusia maupun yang belum mereka ketahui.

Kata itu seakar dengan kata ((علامة ‘alamah/alamat yang berarti tanda. Dengan ini, adanya alam semesta menjadi tanda akan eksistensi Tuhan bagi kita yang mau dan mampu merenunginya.

AD PLACEMENT

Tidak perlu jauh membahas ke luar, alangkah lebih baiknya jika kita membahas perihal ‘rumah’ kita terlebih dahulu? Dari ‘atap’-nya? Dari langit?

Apa yang terlintas di pikiran saat kita membayangkan perihal langit?

Mungkin indah dengan cerahnya, atau malah suram dengan mendungnya.

Selebihnya, langit memang indah. Dengan segala hal yang bertabur di sana: matahari, bulan, bintang, awan. Semuanya menjadi satu kesatuan yang padu.

AD PLACEMENT

Allah menciptakan segala sesuatu, termasuk langit dan warnanya, bukan tanpa maksud dan tujuan. Semua hal dalam ciptaannya pasti tersimpan kebaikan di dalamnya. Sebagaimana yang sempat disinggung di awal, bahwa Allah memfasilitasi itu untuk kita.

Sebut saja perihal warna, mata kita nyatanya selalu nyaman saat memandang warna-warna, terlbih warna hijau dan biru. Hijau untuk segala keindahan alam, dedaunan, pepohonan, gunung-gunung. Begitu juga biru yang menjadi dominasi warna langit.

Dalam hal ini, Imam Al-Ghazali dalam kitabnya, al-Hikmah fi al-Makhluqatillah, memberikan keterangan:

وجعل سبحانه لونها أشد الالوان موافقة لأبصار وتقوية لها ولو كانت أشعة او أنوارا لأضرت الناظر اليها فإن النظر الى الحضرة والزرقة موافق للأبصار

Diciptakannya langit besertaan dengan keindahan warnanya menciptakan kesan nyaman pada penglihatan. Warna biru yang menyeluruh angkasa besertaan dengan himpunan putih awan, merupakan karunia yang terkira; jauh dari hikmah lain dari penciptaan langit. Meskipun tidak terlalu baik jika memandang langit lebih lama, atas dasar radiasi sinar matahari yang membahayakan mata.

Itu kenapa, disebutkan, warna hijau dan biru, adalah warna yang lebih cocok dan nyaman bagi penglihatan. Dan biru adalah identitas warna langit.

Bahkan, mengutip laman detikhealth, warna biru memiliki beberapa manfaat. Mulai dari bikin tidur lebih lelap, menurutkan berat badan, bisa meningkatkan kinerja, mengatasi depresi ringan, hingga mencegah kantuk.

فمن دونهم إذا ضجروا منالأسباب المضجرة لهم يلجؤن الى ما يشرحهم من النظر الراحة والنعيم في دارك

Jelas sudah, indahnya langit dapat menjadi obat untuk menghilangkan kebosanan dan kesumpekan hati.

Apa yang kalian pikirkan?

About Post Author

Aqna Mumtaz Ilmi Ahbati

Penulis Baik Hati, Tidak Sombong, dan Rajin Menabung*
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

AD PLACEMENT

Penulis Baik Hati, Tidak Sombong, dan Rajin Menabung*

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Al-Hikmah Fi Makhluqatillah: Air

Al-Hikmah Fi Makhluqatillah: Air

Al-Hikmah Fi Makhluqatillah: Laut

Al-Hikmah Fi Makhluqatillah: Laut

Al-Hikmah Fi Makhluqatillah: Gunung

Al-Hikmah Fi Makhluqatillah: Gunung

Al-Hikmah Fi Makhluqatillah: Tanah

Al-Hikmah Fi Makhluqatillah: Tanah

Al-Hikmah Fi Makhluqatillah: Bintang.

Al-Hikmah Fi Makhluqatillah: Bintang.

Al-Hikmah Fi Makhluqatillah: Bulan

Al-Hikmah Fi Makhluqatillah: Bulan

AD PLACEMENT