وَالْاَرْضَ فَرَشْنٰهَا فَنِعْمَ الْمٰهِدُوْنَ ٤٨
“Bumi Kami hamparkan. (Kami adalah) sebaik-baik Zat yang menghamparkan.” (QS. Adz-Dzariyat ayat 48)
Apakah dari kita ada yang tidak tercipta dari tanah?
Sejak awal mula penciptaan, manusia pertama, Nabi Adam As, memang tercipta dari tanah sebelum akhirnya ditiupkan ruh melalui ubun-ubun kepala. Beliau pun tercipta dari beberapa jenis tanah: tanah Ka’bah untuk bagian kepala, tanah dari seluruh penjuru bumi untuk bagian dada, tanah dari Hindia untuk perut, tanah dari Masyriq untuk tangan, tanah Maghrib untuk bagian kaki, tanah Baitulmuqaddis (Palestina) untuk kepala, tanah Bukit Tursina (Mesir) untuk telinga, tanah Iraq untuk dahi, tanah Aden (Yaman) untuk muka, tanah telaga Al-Kautsar untuk mata.
Beliau menjadi manusia pertama yang memiliki tinggi 60 hasta atau 18 meter, menjadi pasangan dari Hawa’ yang hidup sentosa di surga, sebelum akhirnya diturunkan ke bumi sebab melanggar berupa memakan buah khuldi.
(اهبطوا): آدم، وحواء، وإبليس، والحية، ومنهم من لم يذكر الحية.
“Ibn Katsir menyebutkan bahwa yang diturunkan dari surga itu adalah Adam, Hawa’, Iblis, dan ular. Namun ada pakar yang menyebutkan semuanya ini kecuali ular.”
وعن الحسن البصري، قال: اهبط آدم بالهند، وحواء بجدة، وابليس بدستميسان من البصرة على أميال، وأهبطت الحية بأصبهان
“Syekh Hasan Bashri menyatakan bahwa Nabi Adam diturunkan di India. Ibu Hawa’ diturunkan di Jeddah. Iblis diturunkan di Dastamisan yang termasuk wilayah Bashrah. Dan ular diturunkan di Ashbihan.”
Hingga dari Nabi Adam As, berlanjutlah kehidupan di muka bumi ini.
Bumi merupakan planet terbesar kelima dari sembilan planet tatasurya kita. Bentuknya mirip dengan bola bundar dengan keliling sekitar 12.743 km. Luasnya sekitar 510 juta km. Sekitar 29 persen adalah daratan. Inti bumi terdapat pada lapisannya yang paling dalam, kelilingnya kira-kira 6.919 m. Di sebelah atasnya ada kerak bumi yang juga merupakan bantuan yang keras lagi padat.
“Seandainya bumi ini lebih kecil dari bentuknya sekarang, maka ia akan kekurangan atau bahkan kehilang atmosfirnya, karena gravitasi yang kecil akan gagal mencegah gas lepas angkasa; tetapi kalau dia lebih besar dari bentuknya yang sekarang ini, maka gravitasinya akan menahan begitu banyak atmosfer, termasuk gas yang berbahaya.” Demikian komentar Ahli Geologi Amerika, Frank Press dan Raymond Siever sebagaimana dikutip oleh Harun Yahya dalam bukunya Penciptaan Alam Raya.
Dalam penciptaannya, bumi dihamparkan tanah sebagai daratan. Tanah yang membentang dengan berbagai macam karakteristiknya, memberikan pengaruh baik dan manfaat bagi kehidupan makhluk hidup di muka bumi
هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ ذَلُوْلًا فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖۗ وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ ١٥
“Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu dalam keadaan mudah dimanfaatkan. Maka, jelajahilah segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Hanya kepada-Nya kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (Al-Mulk ayat 15)
Allah menjadikan bumi ini mudah dihuni, antara lain dengan menciptakan daya tarik dalam arti daya gravitasi, dan juga “daya tarik” yang lain berupa kenyamanan dan gemerlapannya. Tanahnya diciptakannya sedemikian rupa, sehingga dapat ditumbuhi tumbuhan, udaranya pun demikian sesuai sehingga memungkinkan berlangsungnya kehidupan. Kadar oksigen sekitar 21%, kadar nitrogen sekitar 78%, sedang karbondioksida sekitar tiga bagian dari sepuluh ribu unsur lainnya. Seandainya kadar-kadar tersebut tidak demikian, maka kehidupan di bumi ini, akan sangat sulit bahkan mustahil.
Sudah tidak perlu dipungkiri, bahwa Allah menciptakan segala hal yang ada di bumi, termasuk komposisi udara dan tanahnya, sangat cocok dan dimudahkan untuk diambil manfaatnya.
Imam Ghazali menjelaskan dalam kitabnya, al-Hikmah Fi Makhluqatillah:
ثم انظر كيف جعل الله الارض مهادا ليستقر عليها الحيوان فانه لابد له من مستقر ولا غنى له عن قوت فجميع الارض محل للنبات لقوته, ومسكن يكنه من الحر والبرد, ومدفن يدفن فيه ما تؤذى رائحته, والجيف والاقذار من اجسام بنى ادم وغيرها
“Lalu lihatlah bagaimana Allah menjadikan bumi sebagai tempat berkembang biaknya hewan-hewan, karena mereka harus mempunyai kandang dan sangat diperlukan untuk mendapatkan makanan. Seluruh bumi adalah tempat tumbuh-tumbuhan untuk bertahan hidup, tempat tinggal untuk melindungi mereka dari panas dan dingin, dan tempat pekuburan untuk mengubur segala sesuatu yang berbau busuk, bangkai, dan kotoran dari tubuh manusia, dan sebagainya.”
Tanah dengan segala kandungan baik di dalamnya, sangat bermanfaat untuk tempat berkembang biaknya hewan, mereka yang membuat sarang dan tempat tercukupinya makanan. Rantai makanan terbentuk dari tanah.
Juga tanah yang berfungsi sebagai tempat penguburan, baik bangkai hewan ataupun mayat manusia. Zat tanah akan membantu proses peleburan dan pengurai bau busuk yang ditimbulkan.
Bahkan, tanah pun menyimpan segala macam bebatuan yang sangat amat bermanfaat. Baik batuan untuk bangunan, atau batuan permata, seperti emas, perak, nikel, berlian, dan lainnya.
ثم ان الارض طبعها الله بردة يابسة بقدر مخصوص, أرأيت لو افرط اليبس عليها حتى تكون بجملتها حجرا صلدا لما كان يمكن فيها حرث ولا بناء فجعل لينها لتتهيأ لهذه الأعمال
“Lalu Tuhan menciptakan bumi sebagai tanah yang kering dan kering dalam jumlah tertentu. Bagaimana menurut Anda, jika di atasnya terdapat kekeringan yang berlebihan sehingga seluruhnya merupakan batu padat, maka tidak mungkin untuk dibajak atau dibangun di atasnya? Dan tanah dijadikan dengan tekstur lunak karena memudahkan pekerjaan.”
ومن الحكمة في خلقها ووضعها أن جعل مهب الشمال أرفع من الجنوب اسنحدر الماء على وجه الأرض قيسقيها ويرويها ثم يصير الى البحر في آخر الأمر فأشبه ذلك ما اذارفع أحد جانبى السطح وخفض الاخر لينحدر الماء عنه, ولولا ذلك لبقى الماء مستجرا على وجه الارض فيمتنع الناس من أعمالهم وتنقطع الطرق والمسالك بسبب ذلك
“Salah satu hikmah dalam penciptaan dan penempatannya adalah dengan membuat hembusan utara lebih tinggi dari selatan, maka air akan turun ke permukaan bumi, mengairi dan mengairinya, kemudian akhirnya sampai ke laut. Demikian pula jika salah satu sisi permukaan bumi ditinggikan dan sisi lainnya diturunkan sehingga airnya tidak turun dari permukaan bumi, maka manusia akan terhambat dalam melakukan pekerjaannya dan jalan serta jalan setapak akan terputus karenanya.”
Hingga, apa jadinya jika bumi, tanahnya itu dijadikan terlalu kering dan keras seperti batuan atau terlalu basah dan lunak seperti lumpur?
Apa yang kalian pikirkan?