Antri yang Berarti
0
0
“Jadi santri ya harus mau antri”
Bagi semua kaum santri, kata antri tak akan pernah bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka di pondok pesantren. Disebabkan oleh kondisi ruang lingkup pondok pesantren dan banyaknya penghuni asrama membuat kata antri menjadi ciri khas tersendiri bagi seorang santri.
Kegiatan antri-mengantri bagi seorang santri merupakan rutinitas wajib yang terus diulang sejak bangun tidur hingga menjelang waktu tidur kembali. Mereka harus mencari antrian terlebih dahulu baru kemudian menunggu dan mendapatkan apa yang mereka tuju.
Meskipun demikian, dibalik antrian yang menyebalkan sebenarnya kita dapat mengambil beberapa hikmah yang dapat dijadikan pelajaran. Seperti halnya belajar bersabar menanti dan menjalin komunikasi yang baik sesama pengantri.
Mengapa kita diharuskan bersabar dalam kehidupan sehari-hari seperti yang tercermin dalam kegiatan antri-mengantri? karena kita tidak semua hal yang kita inginkan bisa langsung kita dapatkan, adakalanya kita harus sabar menanti. Karena semua butuh proses bukan protes.
Sama halnya seperti saat kita sedang mengantri untuk mandi. Saat itu kita harus bersedia menanti dalam antrian panjang, walaupun sudah banyak orang silih berganti keluar masuk kamar mandi kalau belum tiba pada antrian kita, kita juga tetap tidak akan bisa masuk kamar mandi. Dengan bersabar kita dapat menunggu antrian datang dengan tenang.
Seperti salah satu quotes yang dituliskan oleh Lora Ismael Amin Kholil dalam bukunya:
“jangan sampai engkau menyerah untuk bersabar. jika Allah berkehendak maka ia bisa mewujudkan keinginanmu dalam sekejap”
Dalam keterangan diatas ditekankan kepada kita semua untuk senantiasa bersabar dan jangan sampai kita menyerah atas kehendak-nya. Karna ketika Allah telah berkehendak apa yang kita inginka pasti telah Allah berikan.
Setiap do’a pasti dikabulkan oleh Allah, walaupun tidak sekarang mungkin akan terwujud dimasa depan. Allah hanya ingin melihat sebatas mana kesabaran kita dalam menunggu takdirnya. Menghadapi hal kecil seperi mengantri merupakan simulasi kecil untuk menghadapi ujian yang lebih besar dimasa yang akan datang.
Tidak hanya itu, disela antrian yang panjang tak berujung, kita juga bisa mengggunakan waktu kita untuk berbincang dan berkomunikasi sesama pengantri. Bahkan tak jarang teman-teman yang menanti antrian sambil melalar nadzoman.
Selain untuk menambah keakraban juga untuk mempererat tali silaturrahim sesama santri, kita juga termasuk dari orang-orang yang memanfaatkan waktu dengan baik bila kita menanti antria dengan belajar, maupun melalar.
Jika sedang beruntung kita akan diperbolehkan mendahului antrian orang lain, biasanya hal tersebut terjadi Ketika kita telah akrab dan kenal baik dengan teman. Hal tersebut merupakan salah satu nilai plus tersendiri jika memiliki banyak relasi.
Dengan saling sapa antar sesama saat menanti antrian kita telah mengamalkan salah satu sabda nabi yang berbunyi:
“Jangan pernah meremehkan kebaikan sekecil apapun, meski itu hanya bertemu saudaramu dengan wajah ceria”
Dalam hal bersabar kita juga telah mengimplemantasikan firman Allah yang tertulis dalam ayatnya :
واصبر لحكم ربك فانك بأعينن
“Bersabarlah atas setiap keputusan tuhanmu, karena engkau akan selalu berada dalam pandangan kami”
Diakhir penantian ada keindahan, diakhir antrian juga ada tujuan yang diinginkan. Jadi kuncinya tetaplah bersabar. Jika cobaan kecil saja mampu kita lewati apalagi nanti jika ujian berat datang silih berganti.
Semoga tulisan ini membuat kita sadar bahwa dibalik hal kecil yang tak menyenangkan bersamanya terdapat hikmah besar yang tersimpan. Wallahu a’lam.
Penulis: Kamila Nur Rosyida
Editor: Alifia Azzahra
