0 0

“Ayam mana yang suka mematuk rezeki orang?” Protes seorang hamba Allah, korban celomet, ‘Jangan tidur pagi, nanti rezekimu dipatuk ayam!’

“Kalau emang terbukti tuh ayam mematuk rezekiku, maka aku akan makan ayam itu untuk menuntut rezekiku kembali!” Sungutnya dalam sayup mata, mulai beranjak dengan langkah gontai.

Temannya hanya geleng-geleng kepala, atas ucapan itu juga aroma nafas bangun tidurnya yang nggak sengaja nyerempet hidung: sepaket.

“Lagian ngapain tuh ayam mematuk rezeki manusia, emang ayam nggak dikasih rezeki?”

Tentu tidak ada kaitannya antara tidur pagi dan rezeki dipatuk ayam. Lagi pula, istilah ‘rezeki dipatuk ayam’ hanya sebuah ungkapan. Karena memang, setiap makhluk sudah memiliki porsi rezekinya masing-masing dan tidak akan keliru, tidak akan tertukar.

وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَاۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ ۝٦

Tidak satu pun hewan yang bergerak di atas bumi melainkan dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz). (QS. Hud ayat 6).

Ya meskipun tidak selalu soal dipatuk ayam, antara tidur pagi dan rezeki itu ternyata tetap ada pengaruhnya.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Hadad dalam salah satu karangannya, Risalatul Muawanah, dijelaskan:

واحذر أن تنام بعد صلاة الصبح فإنه يمنع الرزق, أو بعد صلاة العصر فإنه يورث الجنون, أو قبل صلاة العشاء فإنه يورث ألأرق

“Takutlah kamu untuk melakukan tidur setelah sholat subuh karena hal itu dapat mencegah (datangnya) rezeki, atau (tidur) setelah sholat ashar karena hal itu dapat mewariskan (menyebabkan) kegilaan, atau (tidur) sebelum sholat isya karena hal itu dapat mewariskan (menyebabkan) kegelisahan.”

Karena bagaimanapun setiap hal yang dilarang atau dianjurkan untuk dijauhi, pasti memiliki sisi buruk. Mengutip laman website alodokter.com, setidaknya ada 7 bahaya tidur pagi bagi kesehatan, mulai dari diabetes, obesitas, penyakit jantung, mudah lupa, sulit berkonsentrasi, suasana hati mudah berubah, hingga kanker.

Itu kenapa, waktu pagi adalah waktu yang tepat untuk mengawali berakivitas. Itu kenapa Nabi berdo’a:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا

“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR. Abu Dawud).

About Post Author

Aqna Mumtaz Ilmi Ahbati

Penulis Baik Hati, Tidak Sombong, dan Rajin Menabung*

Ahbatihihii@gmail.com

https://www.instagram.com/aqnhbat_/

Happy

0 0 %

Sad

0 0 %

Excited

0 0 %

Sleepy

0 0 %

Angry

0 0 %

Surprise

0 0 %