Untuk mempertahankan kehidupan, manusia memang membutuhkan makan. Hal itu sudah menjadi sifat manusiawi. tetapi perlu di ingat, makan juga tidak boleh berlebihan. Karena makan dengan berlebihan dapat menimbulkan kemudhorotan. Menurut Imam Al-Ghozali, ada Enam bahaya makan berlebihan.
Pertama, makan berlebihan menghilangkan rasa takut dalam hati kepada Allah SWT. Hal ini dibuktikan adanya ayat dalam Alquran yang memerintahkan manusia untuk makan makanan yang halal. Dalam Alquran, surah Al-Baqarah, ayat 168, Allah berfirman:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًاۖ وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
Artinya: “Wahai manusia, makanlah sebagian (makanan) di bumi yang halal lagi baik dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia bagimu merupakan musuh yang nyata.”
Kedua, menghilangkan rasa belas kasih dalam hati. Hal ini karena, yang dipentingkan hanyalah nafsunya sendiri,tidak dengan orang lain.
Ketiga, tubuhnya akan merasakan berat untuk taat kepada Allah SWT. Dalam makan berlebihan, terdapat keterkaitan pada ketaatan kepada Allah Hal ini karena, Allah melarang beberapa makanan yang tidak boleh dikonsumsi.
Dalam Al-Qur’an, surah Al-Baqarah, ayat 173, Allah berfirman:
اِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيْرِ وَمَآ اُهِلَّ بِهٖ لِغَيْرِ اللّٰهِۚ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَّلَا عَادٍ فَلَآ اِثْمَ عَلَيْهِۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Artinya: “Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah. Akan tetapi, siapa yang terpaksa (memakannya), bukan karena menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Keempat, ketika ada kalam hikmah tidak akan masuk ke dalam hati. Hal ini dikarenakan tubuh telah dipenuhi oleh makanan. Jadi, ketika sudah dipenuhi oleh makanan kalam hikmah tidak akan masuk ke dalam hati.
Kelima, ketika menasihati orang lain, nasihatnya tidak akan sampai ke hati orang lain. Ketika kita banyak makan, ucapan kita yang berupa nasihat sulit untuk masuk ke hati orang lain atau sulit untuk diterima.
Keenam, adanya potensi besar untuk banyak penyakit. Orang yang banyak makan sembilan puluh persen akan banyak penyakitnya. Terlebih, zaman sekarang yang banyak makanan enak tetapi buat penyakit pada tubuh kita.
Untuk itu, di anjurkan bagi kita agar tidak banyak makan dan menjaga pola makan kita sehari-harinya. Tujuannya supaya kita tidak merasakan dampak buruk dari banyak makan, sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.
Penjelasan enam dampak buruk di atas dikutip dalam kitab Ihya’ Ulumiddin, juz 3, karya Imam Al-Ghazali. Berikut redaksi lengkapnya:
ويقال في كثرة الأكل ست خصال مذمومة أولها أن يذهب خوف الله من قلبه. الثاني أن يذهب رحمة الخلق من قلبه, لأنه يظن أنهم كلهم شباع. والثالث أنه يثقل عن الطاعة. والرابع أنه إذا سمع كلام الحكمة لا يجد له رقة. والخامس أنه إذا تكلم بالموعظة لا يقع في قلوب الناس. والسادس أن يهيج فيه الأمراض
Artinya; Dikatakan bahwa dalam kebanyakan makan terdapat enam sifat tercela, pertama adalah hilangnya rasa takut kepada Allah dari hatinya. Kedua adalah hilangnya rasa kasih sayang terhadap sesama makhluk dari hatinya, karena dia mengira mereka semua sudah kenyang. Ketiga, dia menjadi berat untuk taat. Keempat, ketika mendengar perkataan hikmah, dia tidak merasakan kelembutan hati. Kelima, ketika berbicara tentang nasihat, tidak menyentuh hati orang-orang. Keenam, bahwa penyakit-penyakit mudah timbul dalam dirinya.
Demikian penjelasan tentang enam dampak buruk menurut Imam Al-Ghazali.