Makam Syaikh Ibrahim Asmoroqondi terletak di Desa Gisikharjo, Kecamatan Palang, Tuban. Beliau diperkirakan lahir di Samarkand, Asia Tengah para paruh kedua abad ke-14.
Agenda kami kali ini adalah pembacaan tahlil dan do’a, plus jamak ta’khir antara sholat maghrib dan isya’. Di makam ayahanda Raden Ali Rahmatullah Sunan Ampel ini, terdapat beberapa peraturan yang harus dipatuhi segenap peziarah tanpa terkecuali. Salah satunya ialah tidak diperbolehkan menggunakan pengeras suara. Hal ini tak masalah bagi kami, justru inilah saatnya kekompakan kami diuji.
Usai sholat, para peserta khazanah memulai pembacaan tahlilnya sekitar pukul 22.35 WIB. Meski tanpa sound system seperti di makam-makam lain, gema tahlil terdengar memenuhi seluruh ruangan. Para santri melafadzkan dengan kompak dan serempak. Di berbagai sudut ruangan, tampak para panitia yang siap siaga mengkondisikan kekhusyu’an para santri.
Pada pukul 23.15 WIB, acara tahlil dan do’a pun selesai. Kami segera menuju bus masing-masing untuk melanjutkan perjalanan ke Makam Sunan Bonang yang terletak tidak jauh dari Makam Syaikh Ibrahim Asmoroqondi.
Baca Perjalanan Khazanah 2025 Selanjutnya di https://elmahrusy.id/filosofi-gelar-bonang-pada-tokoh-walisongo-tuban/